3# QnA

14 6 9
                                    


Krringgg!!

Bel istirahat berbunyi seakan menyuruh Afinastasya untuk bergegas cepat menyelamatkan Casandra dari tatapan elang seisi kelas. Dan hendak membawanya ke kantin sekolah.

"Ca, tadi itu lu napa bisa dateng barengan sama si Reza dah?"tanya yaya sedaritadi tanpa henti-hentinya, sampai saat ini ia pun blm menyentuh makanannya dan hanya meminum jus alpukadnya.

"Ya, mending lu abisin dulu tuh makanan, nah ntar baru gue kasih tau." Ucap Casandra yang sudah jengah mendengar pertanyaan Afinastasya teman sebangkunya ini.

"Bener ya?! Yaudah deh gue makan dulu, perut gue juga udah laper nih, hehehehe..." Cengir Afinastasya memamerkan gigi putihnya yang rapih.

***

"Rez, lu tadi kok bisa barengan sih masuk ke kelasnya sama Casandra?" Tanya Calvian.

"Iya Za lu kan jarang banget tuh ngobrol sama Casandra, palingan Cuma yang paling penting doang lu ngomong ama dia. Sekarang lu barengan ke kelas sama dia? Gak nyangka gua." Timpal Rendi.

"Kebetulan aja gua ngeliat dia tadi di halte sendirian, gua pikir dia lagi kesiangan terus nunggu bus gak dateng-dateng. Makanya gua tawarin aja daripada dia telat, kan kasian. Gini-gini gua juga punya hati nurani kali." Ucap Reza panjang-lebar agar kedua temannya tidak berbicara lagi.

Karena jika teman-temannya sudah kepo kayak gini pasti semua pertanyaan diberikan kepada Reza dan menuntut pernyataan kembali.

"Beneran cuma kebetulan?" Ledek Rendi.

"Iya kebetulan doang." Jawab Reza meyakinkan.

"Bukannya disengaja yaa?" timpal Calvian. Reza semakin jengah dengan kedua temannya itu.

"Berisik lu bulu mata Aliando." Kesal Reza.

"Alah.. bisa ae lu kolor Firaun." Balas Calvian tak mau kalah.

"Lu berdua sama-sama berisik. Dasar beruang Saudi kembar siam." Rendi yg tiba-tiba masuk kedalam debat adu mulut pun mendapat jitakan dari Reza dan Calvian. Karena menurut mereka berdua si Rendi yang tiba-tiba ikut nyaut tetapi tidak jelas perkataannya itu membuat dirinya yang sudah aneh menjadi tambah aneh.

Jadi kedua temannya menjitak dahi yang tidak bersalah itu agar sang pemilik dahi~ Rendi tidak bertambah keanehannya. Kalo nambah keanehannya kan kasian lama-lama jadi alien gila deh.

"Ngapain sih lu berdua ngejitak gue?" Ucap Rendi sambil memegangi dahinya yang menjadi merah.

"Lu aneh." Ucap Reza dan Calvian seraya meninggalkan Rendi sendiri di kantin.

"Eh lu berdua pada mau kemana? Tungguin gue! Tunggu hayati bang.." Teriak Rendi dengan dramatisnya seraya berlari mengejar kedua orang tadi.

***

Sekarang Reza sedang berada di rooftop sekolah sambil memegang sebuah gitar dipangkuannya. Ia memetik senar gitar itu dengan asal sambil memikirkan omongan Bu Fitri di kelas tadi siang sebelum pelajaran berakhir.

"Anak-anak untuk tugas presentasi perkelompok untuk minggu depan ibu sudah membuat daftar nama anggota setiap kelompoknya. Setiap murid wajib menulis nama kelompok yg ibu bacakan dan ibu ga nerima penolakan." Ucap Bu Fitri.

Saat itu juga detak jantung Reza berpacu dengan cepat.

**************************************************

Jeng-jeng-jeeng.. Siapa aja ya nama anggota kelompok Reza tadi?

Hai ketemu lagi sama aku, ada ga sih yang nunggu cerita ini?

Untuk kalian semua para readers aku harap kalian ga lupa sama Vommentnya. 

Oh iya, untuk minggu depan kayanya author ga bisa janji update. Soalnya author mau pulkam *lebaran kapan, pulkamnya kapan.

Nanti author usahain update semisalkan disana ada jaringan ya. ^^

Love Is Not Over [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang