5# Begged

5 3 0
                                    

Reza POV

Kenapa dia ada disini? Bagaimana bisa dia tau tempat ini? Apa dia ngikutin gue? Ngga-ngga.. Kalo dia ngikutin gue udah dari tadi dia bakal keliling nyariin gue. Satu demi satu pertanyaan muncul begitu aja di otak gue. Tapi untungnya gue bisa ngeredain semua pertanyaan itu dengan pikiran positif. Mungkin aja dia emang pengen liat pemandangan dari rooftop sini.

Dari dulu Casandra emang ga berubah. Lembut tangannya menyentuh setiap benda yang dilaluinya. Entah kebiasaan itu dimulai sejak kapan, hanya Casandra dan tuhanlah yang tau.

Melangkah dua kali diiringi lompatan kecil adalah hal yang dia lakuin setelah berhasil menyusup ketempat ini. Menyapu seluruh pemandangan dari sini gak seburuk dengan apa yang orang-orang bayangin. Hirup pikuk kota berubah menjadi miniature kecil jika dilihat dari kejauhan. Dan hamparan langit berwarna beablue pun mendukung susana yang indah ini.

Mumpung Cuma ada kita berdua, gue berniat buat ngedeketin Casandra lagi. Gue kepikiran beliin dia sesuatu buat ngawalin percakapan. Kopi yang selalu dia beli dulu terlintas begitu aja dipikiran gue. Segera gue bergegas menuju kantin. Saking semangatnya, gua ga sengaja nutup pintu kekencengan.

Author POV

BRAKK!

Suara itu memenuhi pendengaran sang gadis yang sekarang berlari tak karuan menuju sudut pojok rooftop. Dengan suasana yang mencekam, Casandra memberanikan diri untuk mengeluarkan headset dari sakunya lalu memasangkannya ke daun telinga yang menegang itu sambil menutup kelopak matanya erat-erat. Tangannya yang sedaritadi sudah menggenggam sebuah smartphone didepan dadanya itu mengeluarkan getaran.

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya. Hati memakinya pengecut karena ia tak berani membuka matanya walau hanya mengintip sekecil pun. Ia tak peduli dengan semua itu. Yang ia inginkan saat itu hanyalah semua ketegangan ini berakhir.

Padahal tujuan awal Casandra ke rooftop adalah untuk menenangkan dirinya, bukan untuk menciptakan ketakutan seperti saat sekarang. Tiba-tiba saja jari-jemari menelusuri dan menepuk pundaknya dengan sekali hentakkan. Hal itu sontak membuat Casandra semakin ketakutan. Dalam sekejap ia mlempar ponselnya ke sembarang tempat dan bersujud adalah posisi tubuhnya saat ini.

Dengan kedua telapak tangannya yang di satukan lalu di usapnya secara vertikal sambil berkata "Maaf. Saya ga bermaksud ganggu, saya orangnya cinta damai kok.. Beneran deh. Peace! Peace!" sekarang Casandra malah membuat pola huruf 'V' dengan kedua jari tanggannya.

Ga lama setelah itu terdengar tawa keras seorang laki-laki dari arah yang dituju Casandra tadi.

Masih dalam posisi yang sama Casandra mengerutkan dahinya. Ia merasa aneh. Ia mulai memberanikan diri untuk mengambil ponselnya yang tadi ia buang lalu mendongakkan kepalanya. Casandra merasa jengkel akan hal itu langsung memukul lengan seorang laki-laki yang berada di hadapannya saat ini.

Reza yang membuat Casandra melalukan hal aneh itu masih berada di dunia opera komedinya saat ini sambil terpingkal-pingkal dan melipat keduatangannya depan perutnya. Tawanya semakin menjadi setelah melihat ekspresi kesal Casandra yang menurutnya imut itu.

***

"Lu ngapain sih disini?!" tanya Casandra yang bernada kesal.

"Hahaha.. Lah lu sendiri ngapain disini sujud-sujud, pake ada acara peace-peace'an segala lagi." Jawab Reza diselingi tawa yang seperti tak ada habis-habisnya.

"Gue cuma lagi nikmatin pemandangan doang kok." Bantahnya yang masih kesal.

"Nikmatin pemandangan apa lagi nyembah setan? Lagian lu ngapain ada di rumah gua?" Reza menimpalinya dengan pertanyaan bertubi-tubi.

"Hah. Rumah lu? Ini sekolahan kali." Casandra menjawabnya dengan ketus.

"Iya ini emang rumah kedua gua." Jawabnya tegas.

"Gimana bisa rooftop ini jadi rumah lu?" Casandra terus bertanya karena merasa ada yang aneh dari jawaban Reza tadi.

**************************************************
Haai...semuanya...
Maaf ya Rabu kemaren ga update, author kelupaan buat update jadi rencananya hari ini author akan update 2 chapter sekaligus.

Oh iya buat bonus chapter 5 ini sedikit lebih panjang loh ceritanya. Jadi, jangan lupa untuk Vote dan Commentnya ya kalian semua :)

Love Is Not Over [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang