[19]

158 20 2
                                    

[Author Pov]

Johnny yang melihat Laura mengelap ngelap pipinya yang basah dan menggosok gosok matanya hanya bisa memberikan tisu.

"Ini" kata Johnny memberikan selembar tisu.

"Makasih mas" kata Laura menggunakan bahasa Indonesia.

Pikirannya memang sudah konslet.

Johnny hanya melihat Laura bingung.

Disaat kissing-sence di mulai, Laura masih saja menghiraukan film itu. Biasanya juga kalau nonton drama sendiri dia sudah teriak teriak.

Laura masih asik pada pikirannya dan hanya melihat ke arah bawah.

Johnny??

Dia memandang Laura dengan tatapan penuh arti.

Hasratnya sudah berada di puncak sekarang.

Johnny membuka maskernya hingga wajahnya terlihat seluruhnya.

Johnny mendekatkan wajahnya pada Laura, memegang dagunya Laura dan menghadapkan wajah Laura padanya. Laura yang tersadar akan hal itu memilih untuk diam --Biasanya juga Laura udah nerkam Johnny-- Padahal bagian bawahnya sudah basah.

Johnny memejamkan matanya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Laura dan menempelkan bibirnya pada Laura.

Laura hanya diam.

Johnny mulai melumat bibir Laura dengan pelan. Laura tidak membalas ciuman itu dan akhirnya Johnny lelah sendiri kehabisan napas.

Laura mengelap bibirnya dan memandang Johnny dengan tatapan kosong. Johnny tersenyum dengan senyum merekahnya dan langsung menutup bibirnya dengan masker hitamnya lagi. Ya. Kali ini Johnny mirip dengan om om pedopil.

Laura sudah tahu itu Johnny. Sudah jelas pasti. Walaupun keadaan Bioskop itu gelap. Kulit putih Johnny membuatnya tidak terlalu menyatu dengan keadaan sekitar. Berbeda dengan Laura. Kulit coklatnya membuat dirinya terlihat menyatu dengan keadaan sekitar.

Mereka hanya terdiam. Hingga keluar bioskop.

[Samuel Pov]

Aku hari ini rekaman.

Aku mulai tidak fokus pada laguku. Aku terus memikirkan bagaimana dengan Laura??

Aku melihat jam di tanganku.

07.02

Sudah jam tujuh lewat.

"Apa aku boleh pergi??" tanyaku pada produser lagu. Sudah berkali kali aku menanyakan hal ini padanya. Tapi dia terus saja menghiraukanku.

"Tidak boleh Sam. Maafkan aku. Dari tadi kau tidak fokus. Lagumu juga masih banyak yang belum selesai" kata pak produser.

Ya.

Aku mau bagaimana lagi?? Aku harus membatalkan janjiku.

Laura

Laura. Maafkan aku. Aku tidak bisa datang. Aku harus rekaman. O iya. Kita ganti saja besok ya?? Besok di bioskop jam 8 malam. Ok??

Ah. Membatalkan janji itu hal yang sangat tidak gentleman.

Aku selesai rekaman jam 10 malam. Itupun aku langsung tidur di tempat tidur. Tidak mandi tidak apa. Hanya minum dua botol air berukuran 750 ml.

"Hai Samuel" sapa Yeol yang langsung melompat ke tempat tidurku.

"Apakah aku salah telah membatalkan janjiku??" tanyaku sambil menatap langit langit asramaku.

Vlogger [Samuel] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang