Aku berjalan ke meja makan untuk menghidangkan sarapan pagi, "morning Ashley!" Sapaku pada sahabatku, Ashley.
"Morning y/n!" Jawab Ashley dengan senyum ramahnya. Ashley duduk diatas kursi meja makan, "Silahkan." Ucapku padanya mempersilahkannya memakan pancake buatanku. Ya, kami tinggal di rumah ini bersama karena aku dan Ashley sudah bersahabat sejak kecil. Aku lebih menganggapnya sebagai kakak ku karena kedewasaannya dan memang ia lebih tua dari ku. Aku menarik kursi dan duduk berhadapan dengannya. Menyantap pancake buatanku sambil berbincang ringan dengannya.
"Uhm, dimana Charlie?" Tanyaku padanya.
"Diatas sedang bersiap." Jawab Ashley sambil mengunyah pancakenya.
Charlie adalah kekasih Ashley dan ia juga tinggal bersama kami, begitupun dengan kekasihku, Zayn. Sudah sekitar dua tahun kami menempati rumah ini bersama. Dulu, aku dan Ashley adalah tetangga sehingga orang tua kami sudah saling kenal juga dekat.
Tiga tahun yang lalu, orang tuaku dan Ashley pergi berlibur ke luar negeri sementara aku dan Ashley memilih untuk tetap tinggal dan menghabiskan waktu bersama. Namun, aku dan Ashley kehilangan mereka karena kecelakaan pesawat yang ditumpanginya menuju pulang mengalami kecelakaan. Kami melalui suka dan duka bersama. Sejak itulah kami memilih untuk tinggal bersama dan aku sangat beruntung memiliki Ashley di sisiku.
"Kau tidak kuliah?" Tanya Ashley padaku.
"Kelasku di mulai siang hari." Ucapku meletakkan garpu dan meneguk jus jeruk di gelasku.
Kulihat Charlie menuruni anak tangga dan bergabung bersama kami.
"Bagaimana tidurmu?" Tanya Ashley pada Charlie.
"Well tidak akan bagus jika tidak memeluk mu." Jawab Charlie yang membuatku terkekeh.
Kulihat Ashley yang memerah langsung membuang muka dan meneguk minumannya. "Baiklah, Charlie dan aku akan berangkat, terimakasih pancakenya!" Ucap Ashley menyambar tasnya dan berlari menuju garasi.
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Lalu, aku meletakkan piring kotor dan merasakan seseorang memeluk pinggangku, "Good morning, sweet heart." Sapanya padaku.
"Mandilah Zayn. Kau tidak boleh menyentuhku karena kau masih bau." Ucapku mencoba melepaskan tangannya yang masih memelukku.
"Nah, I won't." Jawab Zayn mengecup pipi kananku.
"Oke, kalau begitu sarapanlah. Aku sudah membuat pancake untukmu."
Zayn menatap meja makan, "Sarapan bersamaku?" Tanya Zayn kembali melihatku.
"Tidak, aku sudah selesai."
"Tidak, kau harus sarapan bersamaku." Ucap Zayn menggendongku.
Ia duduk di kursi dan membuatku duduk dipangkuannya, "Zayn, bagaimana bisa kau makan jika aku menutupimu dari meja makan?" Protesku padanya.
"Kau tidak melakukannya." Ucap Zayn menyuapkan pancake ke mulutnya. "See?" Sambungnya.
Aku hanya memandanginya yang shirtless dan memakan sarapan paginya, "Want huh?" Tanya Zayn yang menangkapku memperhatikannya.
"Aku sudah kenyang." Jawabku sambil tersenyum.
Zayn memiringkan kepalanya sedetik sebelum ia menjawab "Baiklah." Dan melanjutkan sarapannya.
Aku berdiri dan meletakkan piring kotor. Kemudian, Zayn menggendongku dengan bridal style dan menaiki tangga, "Zayn sudah kukatakan kau harus mandi sebelum menyentuhku." Teriakku memukulnya namun Zayn tidak menjawab dan melanjutkan langkahnya.
Zayn menghempaskanku di kasur, "Aku ingin kau yang memandikanku." Ucap Zayn yang menatapku sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang.
"Apa?! Tidak! Aku tidak akan memandikanmu." Ucapku mencoba berdiri namun Zayn menolakku kembali tertidur.
Zayn mengubah posisinya menjadi berada diatasku dan mencengkram kedua tanganku, "Apa?!" Ucapku membesarkan bola mataku menatap mata coklatnya yang indah itu.
"That's a bad bad girl." Ucapnya menggesekkan hidungnya pada hidungku.
"Aku hanya akan mandi jika kau yang memandikanku." Ucap Zayn lagi.
Aku memutar bola mataku, "Aku harus mencuci piring sebelum pergi kuliah dan kau tau itu." Ucapku mencari alasan.
"Hey, aku juga pergi kuliah bersamamu, sayang." Zayn tersenyum menatapku.
Aku terdiam, "Oke, jika kau tidak mau memandikanku, maka aku yang akan membuatmu memandikanku." Sambung Zayn.
Aku mengerutkan keningku karena tidak mengerti dengan ucapannya. Zayn langsung menyatukan bibirnya dengan bibirku. Ia melumat bibirku. Satu tangannya berjalan turun mengelus area sensitifku sementara tangan yang lainnya meremas payudaraku. Aku melenguh dan membalas ciumannya. Kedua tanganku bermain di rambutnya yang hitam pekat itu.
Zayn memasukkan dua jarinya sekaligus kedalam vaginaku yang membuatku mendesah nikmat karenanya. Ia memainkan jarinya di bawah sana, kepalanya turun dan menghisap payudara kananku. Sementara tangan kanannya meremas payudara kiriku.
"Uhmmh.." Aku menggeliat karena sentuhannya.
Zayn melepas tangannya dan menarik baju kaos kebesaranku melewati kepalaku lalu menarik turun celana dalamku. Aku melihatnya menarik turun boxernya dan kembali berada di atasku. Tanganku memeluk lehernya dan ia mulai memasuki ku. Sontak punggungku melengkung keatas.
Zayn memompaku dengan cepat, membuat nafasku tidak beraturan, "ah..hmhh..Zayn."
Mulut dan lidahnya menghisap leherku, sesekali ia menggigitnya. Kedua tangannya meremas lembut kedua payudaraku. Mataku terpejam, sentuhannya yang hangat membuat darahku berdesir. Pinggulnya yang bergerak maju dan mundur dengan tempo lembut itu membuatku menggila, "Uhm.. Zayn..fast..err.." Pintaku dengan mendesah nikmat.
Ia menghentikan kegiatannya di leherku, dan memompaku dengan cepat. Suara perpaduan tubuh kami mengisi ruangan ini. Aku membenamkan jari jariku di rambutnya dan menariknya untuk menciumku. Zayn melakukannya. Ia mencium bibirku dan menggigit bibir bawahku, "Ahh.. Zayn.." Desahku ketika mencapai klimaks. Zayn mengeluarkan cairannya diatas perutku, "Ah.. y/n uhmm.." Desahnya dan kembali menghimpitku membuat perutnya dan perutku bertemu. Kurasakan cairan Zayn yang hangat diantara perutnya dan perutku.
"Sekarang mau tidak mau, kau akan mandi denganku." Ucapnya mengangkatku dengan bridal style dan berjalan ke kamar mandi. Aku memandangi wajahnya, namun Zayn kembali menangkapku saat memandanginya. Ia mengecup bibirku, "You're a good girl." Ucapnya tersenyum sambil membuka pintu kamar mandi dan kembali menutupnya dengan kakinya.
***
50++ votes for next chapter?
Next chapter bakal aku private ya. So, if u want to keep reading this book, follow me! Thanks for all ur votes! Much love!
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY GIRL [1D]
RomanceJust something like smuts or dirty imagine book. This book going private as soon as possible. So, read this book before it going private babe and don't forget to leave ur vote or comments! Warning! Don't be horny if u read this book! Written in baha...