Aku mengambil laporan penting perusahaan yang baru saja selesai ku kerjakan untuk diantar ke ruang CEO perusahaan ini. Ya, ruangan Mr. Styles. Aku berjalan menuju lift, menekan tombol untuk naik dan melangkah masuk ketika pintu lift terbuka lebar. Ruangan Mr. Styles berada di lantai 12.
"Hai y/n." Ucap lelaki yang menyambutku ketika memasuki lift.
"Oh hai." Jawabku ramah, dia Ashton. Salah satu karyawan perusahaan.
"Mau mengantar laporan?" Tanya nya.
"Ya. Seperti biasa." Ucapku karena laporan keuangan perusahaan dilaporkan setiap minggu.
Ashton mengangguk mengerti dengan jawabanku. Kuakui Ashton termasuk tipe ku. Ia mempunyai badan tinggi semampai. Badannya yang tegap seakan siap untuk melindungimu ketika ada serangan. Rambutnya selalu tersisir rapi kesamping. Rahangnya yang terlihat jelas menghiasi wajah tampannya dengan mata cokelat almondnya. Tak heran jika banyak karyawan wanita yang menginginkannya. Termasuk aku.
Pintu lift terbuka, "Aku duluan ya." Ucapnya tersenyum padaku membuatku kembali ke alam sadar setelah lumayan lama memandangi wajah tampannya.
"Uh, iya." Ucapku gugup, kurasakan pipiku memanas karena Ashton menangkapku menatapnya seolah ia adalah malaikat bagiku.
Pintu lift kembali terbuka ketika sampai di lantai 12. Aku melangkah keluar dan mengetuk pintu ruangan Mr. Styles, "Masuk." Ucapnya dari dalam ruangan. Sontak aku membuka pintu dan melangkah masuk.
Berbeda dengan Ashton yang ramah dan murah senyum, Mr. Styles adalah orang yang dingin. Tak heran ketika seluruh karyawan tunduk ketika Mr. Styles melangkahkan kaki di sepanjang lantai perusahaan. Aku mulai melangkah mendekat, mata hijau bagai batu zamrud itu menatapku dengan lekat.
"Mr. Styles, ini laporan keuangan perusahaan." Ucapku menyerahkan laporan tersebut kepadanya.
Ia menyambut laporan tersebut, "Duduk." Perintahnya padaku.
Ku menarik kursi dan menempelkan bokongku pada kursi empuk di hadapannya. Ia mulai membuka laporan dari ku. Seketika keningnya mulai berkerut. Aku mengigit bibirku, pikiran buruk mulai menghantui otakku. Aku tidak siap jika akan dibentak oleh manusia es ini.
Matanya kembali menatapku, sontak aku menunduk pasrah jika ia akan marah. Mungkin terdapat kesalahan pada laporan yang ku kerjakan, "Keuangan bulan ini meningkat?" Tanya nya.
Aku mengangguk, "Ya Mr. Styles." Jawabku.
Ia masih menatapku dengan lekat, "Kancing bajumu." Ucapnya.
Mataku membelalak mendengar ucapannya. Sontak aku melihat sebuah kancing bajuku terbuka dan memperlihatkan belahan buah dadaku. Dengan hitungan sedetik aku kembali mengancingnya, kembali aku melihat Mr. Styles yang masih menatapku.
"Maaf," Ucapku padanya meminta maaf.
"Tidak apa, kau boleh lakukan itu setiap masuk ke ruanganku." Ucapnya lagi.
Mataku kembali membelalak mendengar ucapannya. Tidak menyangka bahwa orang yang dingin sepertinya juga mempunyai pikiran yang liar.
Melihat aku terkejut, ia menyunggingkan sebelah senyumnya. Kemudian ia berdiri dari kursinya. Kemeja hitam menghiasi badan atletisnya. Sebuah dasi berwarna navy tergantung di kerah kemejanya. Lengan kemeja itu digulung se siku dan memperlihatkan tato tato yang menghiasi lengannya. Aku memperhatikannya berjalan mengunci pintu ruangan. Tunggu, 'mengunci?'. Untuk apa dia mengunci pintu ruangan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY GIRL [1D]
RomanceJust something like smuts or dirty imagine book. This book going private as soon as possible. So, read this book before it going private babe and don't forget to leave ur vote or comments! Warning! Don't be horny if u read this book! Written in baha...