7

649 96 14
                                    

" Aku tidak ada hubungan apapun dengannya, Sae Na-ya. " kata Su Jin memecahkan keheningan dan kecanggungan itu.

Sae Na menoleh. Tampang terkejut dan juga panik tidak bisa ia sembunyikan lagi. " A-apa maksudmu? Di-dia siapa?"

" Min Yoon Gi. Tour guide yang bekerja di Gwanghwamun square. " kata Su Jin yang membuat wajah panik Sae Na semakin terlihat jelas.

" M-Min Yoon Gi? Yoon Gi siapa?" gadis itu masih tetap mengelak.

" Kau jangan sampai mengelak, apalagi menyembunyikannya padaku lagi Sae Na- ya. Karena aku sudah tahu. Kau menyukainya, bukan?"

Sae Na gelagapan. Ditambah sekarang Su Jin telah berdiri dan berjalan ke arah meja, lalu membuka lacinya. Hanya untuk mengeluarkan buku berwarna pink soft milik Sae Na.

" Mianhaeyo, Sae Na-ya. Karena aku telah membaca tulisanmu." perkataan itu semakin membuat mata Sae Na terbuka lebar. Bahkan jika kalian melihat, kalian pasti akan berpikiran kalau bola mata itu bisa copot kapan saja.

" Aku membacanya saat aku datang kesini lima bulan yang lalu. Hh.. Kalau dipikir-pikir, lama juga ya aku sudah tidak kemari? Haha. " kekeh Su Jin. Ia lalu menaruh buku itu di atas meja dan menghampiri Sae Na.

" Jujurlah, Sae Na-ya." Su Jin menggenggam tangan Sae Na sambil tersenyum lembut. " Kau menyukainya, kan?"

Sae Na terdiam lama, sebelum ia berkata " Ne. Aku menyukainya Su Jin-ah, " aku Sae Na. " Aku sangat menyu.. Ah, ani... Lebih tepatnya, aku sangat mencintainya." lanjutnya dengan penekanan di kata 'sangat' yang sanggup membuat Su Jin tersenyum lebar. Lalu mengangguk kecil. " Tapi...,"

Su Jin mengerutkan dahinya. " Tapi apa?"

" T-tapi....,"

" Kau jangan ragu mengatakannya padaku. Karena aku adalah sahabatmu, ingat?" kata Su Jin sambil tersenyum.

" Tapi, kalau kalian berdua tidak ada hubungan apa-apa..... Kenapa waktu itu..... Kalian bisa berciuman?" cicit Sae Na. Sungguh, ia sangat malu untuk mengatakan itu pada Su Jin sekarang.

1 detik

3 detik

10 detik

Hingga terdengar suara tawa yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Membuat Sae Na memberenggut dan langsung memukul lengan Su Jin keras.

" Yaa! " teriak gadis itu kesal.

" Haha.. Mian. Mianhaeyo, Sae Na-ya. Aduh, perutku. Kau cemburu, eoh? " kata Su Jin sambil mengusap matanya yang sedikit mengeluarkan air mata, karena tertawa tadi.

" A-aniyoo." kata Sae Na sambil menatap arah lain. Dia benar-benar malu sekarang.

" Aigoo... Anak ini masih mengelak rupanya. Yaa! Jangan membohongi hatimu! Jika hatimu bilang 'iya' ya 'iya', kalau 'tidak' ya 'tidak'! "

Tuh, kan... Su Jin mulai mengomel seperti emak-emak. /Eh, emang di korea ada kata emak-emak ya? Wkwk :V

" Iya-iya. Aku cemburu, puas?" kata Sae Na dengan malas, lalu menatap Su Jin yang saat ini sedang tersenyum lagi.

" Aku akan ceritakan detailnya. Tapi janji jangan menyelanya, araseo? " ingat Su Jin sambil mengeluarkan jari telunjuknya dan menunjuk Sae Na.

Sae Na mengangguk berkali-kali. " Janji!"

TBC?

◎◎◎◎◎◎◎

Yesss.. Tinggal satu chap lagii 💃💃💃
Kayaknya besok chapnya agak panjang deh. Kayaknyaaaa, wkwk

Yaudah, see you~
Semoga gak bosen ya baca nih ff dan jangan lupakan untuk V-O-M-E-N-T nyaaaa! Wkwk

Gomawoyo, chingu~
Ku sayang kalian 😘
(Yang voment)  :V

Tertanda

At Gwanghwamun ✔MYG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang