Chapter 5 "Mistake"

92 38 21
                                    

"Kadang mengingat kenangan lucu bersamamu dapat membuatku terseyum sendiri layaknya orang gila"

-Gisella Alexander

💃💃💃

[Gisella Pov]

Saat kami telah sampai di tempat parkir SMA Ilmu Pusaka, aku dan Arlando berjalan terbirit-birit menuju kelas 11 IPA-2 yang berada di lantai dua.

SMA Ilmu Pusaka merupakan bangunan bertingkat tiga dan setiap lantai di isi oleh tingkat yang berbeda-beda, lantai dasar untuk kelas 10 begitupun dengan ruang guru, uks, lapangan, aula dan kantin. Lantai dua yaitu kelas kami untuk kelas 11 juga ruang fasilitas lainnya seperti perpustakaan, lab, dll. Yang treakhir lantai tiga untuk kelas 12.

Saat sudah sampai di kelas, aku langsung berjalan ke bangku ketiga dekat jendela tepat di belakang bangku Arlando.

Gubrak

Seisi kelas melihat ke arahku karena suara gaduh dari tas yang ku lempar sembarangan ke atas meja, namun aku memberikan tatapan tidak peduli dan langsung duduk di bangkuku.

"Anju lo, bikin gue jantungan aja!"

Aku melirik sekilas ke sang empunya suara, kulihat Chaca yang duduk di sebelahku tengah mengusap-usap dadanya sambil sesekali mengumpat ke arahku, namun aku acuh tak acuh terhadapnya.

"Njirr lo jam 7 pas baru dateng?, udah gitu bikin rusuh!, bikin jantung gue copot aja lu nyet!"

"Cih sabodo amat"
Aku berdecih pelan mendengar celotehnya.

"Iyelah yang hari ini ulang tahun mah beda eh iya btw traktirannya mana boss? "

Chaca memutar tubuhnya 90 derajat hingga berhadapan denganku.

"Iye iye sabar ngapa lo Cha, sahabat baru dateng ke kelas udah main tagih-tagih aja"

"Lah salah lo sendiri dateng ngaret banget"

"Iye salah gue. Eh tapi untung yah Bu Endang belum datang kalo enggak gue pasti di nasehatin suruh minum zuzu"

Note: Zuzu=Susu

Bu Endang merupakan guru matematika yang terkenal dengan perkataanya yang ceplas-ceplos alias To The Point dengan kealaynya yang terkenal sebagai guru yang paling gaul diantara guru lainnya.

"Bener-bener banget lo"
Dengang heboh Chaca menjawab dan menunjuk-nunjukan telunjuknya ke arahku dengan ekspresi yang minta di tabok.

"Ck biasa aja elah tu muka sama tangan kaga usah make nunjuk-nunjuk juga kali"

"Hehe sorry"

"Hm"
Aku menjawab dengan gumaman dan langsung menelungkupkan wajahku ke atas lipatan kedua tanganku yang ada diatas meja.

Gara-gara kejadian tadi di depan rumah, aku dan Arlando jadi lupa waktu, untung ada Mang Supri satpam komplek yang mengingatkan, walau caranya kayak gitu.

Aku kembali teringat dengan kejadian tadi pagi.

[Flashback On]

Pletak

"Wadow... "

Arlando mengerang kesakitan ketika sebuah sandal jepit memukulnya keras di bagian bokongnya.

Ketika kami mendongak ke arah orang yang telah memukul Arlando ternyata dia adalah mang Supri satpam di komplek ini.

"*Aduh mang nyeuri atuh!, iye bujur maen di geplak wae!"
(Aduh sakit dong mang!, ini pantat main di pukul aja!)

ARLA [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang