Aku rasa hari ini aku tidak enak badan. Kemarin hari ulang tahunku, aku hanya berdiam diri di kamar dan tidak keluar sama sekali.
Aku juga tidak makan apapun hari itu. Aku hanya duduk di lantai, melihat album kenangan dari keluargaku. Berbicara dengan Cettlyku. Dan bermain UNO bersamanya.
Tapi dia tidak bisa bermain,jadi aku seperti orang gila yang bermain sendiri. Ahh tapi tidak apa apa untung saja ada Cettly yang selalu bersamaku jadi aku bisa bermain,bercerita, dan tidur bersamanya.
Hari ini aku ingin minum sesuatu yang hangat. Sungguh kepalaku pusing, sedikit mual, dan badanku meriang. Tunggu.. Aku akan pergi ke dapur.
Oh ternyata di dapur ada mamaku, Elena. Dia sedang memasak air di panci kecil. Dan aku tidak tahu untuk apa itu..
Aku sengaja berjalan dengan diam ke arah mamaku, aku tidak ingin dia melihatku. Karena mungkin dia tidak suka dengan kehadiranku.
"Ma.."
Dia sempat kaget dengan kehadiranku yang memang tiba tiba.
"Apa"
"Aku ingin teh"
"Kau berani menyuruhku!"
"Tidak.. Tidak.. Aku hanya rindu teh buatanmu"
"Aku sibuk."
"Sekali ini saja ma, tolong"
"Suruh saja pembantu"
"Ma.. "
Panggilku saat mamaku hendak pergi dari dapur, dengan sedikit menarik tangannya. Berharap dia berhenti dan berbalik badan.
Byur..
Dia berbalik kearahku, dan menyiramku dengan air panas yang berada di dalam panci kecil itu. Memamg ukurannnya kecil. Tapi air ini panas, sungguh panas..
"AKU KAN SUDAH BILANG TIDAK MAU! KAU TIDAK BERHAK MENYURUHKU! BODOH!"
"Arghh.. Panas.. Haaa.. Panas ma, ma.. Panas.. Tolong!!!.. Maa.. Panas..!! "
"Rasakan itu!"
Leher, dada, dan perutku sangat panas. Sungguh ini panas sekali. Kulitku terasa terbakar.
"Tolong..!!.. Arghh.. Panas.. Tolongg!!!"
"Arghhh... Bibii!! Tolong aku! Tolong!! Panas..."
Sungguh ini panas, aku tidak tau apa yang bisa kulakukan. Aku hanya menangis saat ini. Merasakan panas ditubuhku..
Aku mencoba bangkit dari lantai, tapi rasa panas ini makin bertambah bila aku bergerak. ...
Syukurlah pembantuku bersama supirku datang membantuku. Mereka menggendong tubuhku ke kamar.
Aku menangis, menjerit. Untuk melampiaskan rasa panas ini..
Setelah aku sudah berada di kamar, supirku keluar dan tinggal pembantu di dalam kamarku.
Dia segera membaringkanku dengan hati hati, dan membuka bajuku. Dia menangis melihatku.
Ternyata kulitku melepuh, panasnya kian kuat ditubuhku..
Dia segera membersihkan kulitku dengan hati hati.. Dia menangis melihat keadaanku saat ini.
Setelah membersihkan kulitku, dia memberiku sesuatu entah apa itu. Tapi rasanya dingin sekali.
Kini rasa panasnya mulai hilang, dan lama lama hanya rasa perih dan sedikit panas.
Dia berkata. Bahwa aku tidak boleh banyak bergerak dan mandi. Nanti sore dia akan kembali merawatku kembali. Lalu dia memberiku air minum. Dan mengecup keningku lalu pergi.
Aku masih tidak bisa percaya, bahwa yang melakukan itu tadi adalah mamaku sendiri.
Apa yang kini harus aku lakukan?
Apa aku harus pergi?
Apa aku harus meninggalkan rumah ini?
Apa aku tetap disini, dan menunggu kematianku?
Baiklah.. Aku akan tetap disini.Walaupun mereka menyiksaku, mereka tetap orang tuaku.
Apapun yang mereka lakukan, aku tetap sayang pada mereka.
Bila aku setelah ini aku cacat. Aku akan menerima itu. Selama aku masih diberi hidup, aku masih mensyukuri semuanya.
Tapi ku rasa, aku tidak cacat. Ini hanya air panas. Dan kulitku akan sembuh dengan sendirinya.
Aku sayang kalian..
Papa mamaku..
Aku baik baik saja..
...
Besok.. Elena
Tunggu aku pukul 03.00
Tunggu kejutanku..
Ini hadiah..
Karna kau!
Telah menyiksa temanku..
Sebentar lagi....
Tidak.. 😅
Cettly mau apa ya? Tunggu terus ya guys..
Thanks buat semua..
Jangan lupa Voment ya..
Thankyou ♥♥
Salam.
Cettly.
Jam 03.00
KAMU SEDANG MEMBACA
CETTLY (SahabatKu Yang Tak Terlihat)
HorrorJangan tanyakan padaku, sejak kapan aku mengenalmu. Aku ingin berteman denganmu, karna aku tak suka melihatmu menangis. Namaku Cettly dan kau Priscilla kan? Aku akan menjadi temanmu.