11. Misi

1K 54 10
                                    

Priscilla sangat senang, sekaligus terkejut saat mendengar kabar bahwa ibunya atau lebih tepatnya Elena sudah diketahui keberadaannya.

Ternyata selama ini Elena berada di rumahnya sendiri, dan anehnya saat dimintai keterangan oleh pihak kepala Rumah Sakit,dan kepolisian dia tidak menjawab apapun.

Selain.. "Aku tidak tahu apa apa! Jangan sangkut pautkan kejadian itu denganku! "

Priscilla langsung pergi dari rumah sakit itu, karena menurut dokter keadaanya sudah cukup membaik.

Apa kalian bertanya tanya tentang biayanya Priscilla saat di rumah sakit. Dulu papanya pernah membuatkan Priscilla Ansuransi untuknya, tapi dia tidak pernah memakai jasa Ansuransi itu.

Sehingga uangnya masih utuh di dalamnya, dan selama ini untuk biaya di rumah sakit. Ansuransi miliknya itulah yang membiayai pengobatannya.

Tapi dia bingung, kemana temannya kemana Cettly? Dia tidak melihatnya hari ini.

.
.
.

"TOLONG! AKU TIDAK BERSALAH TOLONG! "

"APA KAU BILANG? APA KAU BILANG! KAU TIDAK BERSALAH!"

bruk...

Elena jatuh tersungkur ke lantai, mengakibatkan hidungnya mengeluarkan darah.

Dia sangat ketakutan dan bingung,sebenarnya apa yang dia lihat saat ini? Siapa yang sedang berdebat dengannya saat ini? Apa dia hantu? Apa dia mahluk jahat? Tapi apa maksudnya selama ini menerornya.

"Kau--kau ini sebenarnya siapa HAH! "

"Hahahahahaha... Apa kau tidak mengingatku ha? Apa kau tidak ingat?"

"Apa kau ingat kejadian 8 tahun yang lalu? Kejadian saat kau menabrak sebuah mobil dipersimpangan jalan, dan dua orang tua yang ada didalam mobil itu tewas, sedangkan anak kecil yang berada didalamnya selamat? "

"Ka--kau.... Kau! Anak Pak David dan Bu Christi yang mereka berdua sudah--sudah tewas! "

"Hah! Pandai!... Anak mereka juga sudah tewas kan? Bunuh diri! Karena tidak kuasa menahan beban tanpa orang tua! Apa kau tahu bagaimana hidup tanpa kedua orang tua yang ku sayangi! HIDUPKU HANCUR! ITU KARENA KAU!"

"Tap--Tapi ITU HANYA SEBUAH KECELAKAAN DAN AKU TIDAK BERMAKSUD MELUKAI MEREKA!! "

"AKU TIDAK BUTUH OMONG KOSONGMU ITU! AKU HANYA INGIN KAU MATI!"

Cettly menjambak rambut Elena hingga dia sangat kesakitan, sungguh Elena sangat ketakutan. Dia tidak tahu bila ini terjadi padanya.

Bau tubuhnya sangat sangat busuk, tak berselang lama. Cettly mencekik leher Elena hingga membuatnya sangat sulit untuk bernafas.

"Le--lepas.. Kan.. Akk.. Kuu!"

Cettly tetap mencekik leher Elena kuat hingga kini, tubuh Elena sudah mulai membiru.

"HENTIKAN CETTLY! HENTIKAN!! "
Suara teriakan dari anak kecil. Yaitu Priscilla.

"Apa yang kau lakukan pada mamaku hah?! "

"Aku ingin membunuhnya!"

Cettly sudah melepaskan tangannya di leher Elena. Membuat Elena terbatuk batuk dan terkulai lemas di lantai, dengan nafas yang masih sesak.

"Ini ibuku! Dan kau! Tidak boleh membunuhnya! "

"aku sangat membencinya! Dia mengambil orang tuaku! Aku tidak mempunyai sosok ibu dan ayah yang sangat mencintaiku lagi!"

"AKU SELAMA INI JUGA MERASAKAN APA YANG KAU RASAKAN! AKU HIDUP DENGAN PENUH SIKSAAN! AKU HIDUP DENGAN TANPA KASIH SAYANG ORANG TUAKU LAGI!"

"APAPUN YANG KAU KATAKAN AKU TIDAK PERDULI! AKU TETAP AKAN MEMBUNUHNYA! "

"Aku mohon.. Aku mohon jangan!"




"Kalau begitu.. Bagaimana kalau kau saja yang kubunuh?"

CETTLY (SahabatKu Yang Tak Terlihat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang