00 - Untuk Hati yang Pernah Patah

9.8K 423 14
                                    

Ishana menatap rintik hujan yang perlahan membasahi bumi. Ini hujan pertama. Burung-burung terdengar seolah sedang bercengkrama. Memberitahukan satu sama lain perihal kedatangan tetes-tetes air dari langit itu. Beberapa burung yang sedang bertengger di ranting-ranting pohon mulai mengepakkan sayapnya yang sedikit basah. Berterbangan menuju entah ke mana.

Aroma petrichor menguar, menghadirkan kedamaian dalam hati dan pikiran. Aroma petrichor adalah aroma yang tercipta saat hujan turun setelah masa kering atau kemarau. Aroma yang dinilai banyak orang sebagai aroma yang candu. Ishana memejamkan matanya seraya menarik napasnya dalam-dalam, lalu mengembuskannya secara perlahan.

Saat kedua netranya kembali terbuka, seulas senyum tersemat di bibirnya. Meskipun udara sedang terasa dingin, tapi Ishana merasa hatinya menghangat. Dia selalu menyukai hujan pertama. Ada banyak kilasan dari berbagai macam momen yang terjadi dalam hidupnya saat aroma petrichor itu terhidu oleh indra pernapasannya.

Serupa genangan yang tercipta seusai hujan, begitu pula hidup. Apa yang telah terjadi akan selalu menjadi sebuah kenangan di masa yang akan datang. Kenangan buruk, pun kenangan indah. Karena seseorang tidak pernah benar-benar bisa merasakan kenangan indah, jika orang itu tidak pernah mengalami sesuatu yang buruk, bukan?

“Akhirnya, hujan pertama turun.”

Setelah merasa cukup puas menikmati tetes hujan yang berbondong-bondong membasahi tanah bumi, dan akhirnya menciptakan aroma petrichor, Ishana kemudian membuka buku catatannya. Lalu, pena yang dia pegang mulai menari-nari di atas kertas. Merangkai aksara demi aksara.

Untuk seseorang yang hatinya pernah dipatahkan oleh cinta, dan memilih untuk tidak lagi memercayai perasaan fitrah itu. Aku ingin mengatakan bahwa tidak apa-apa. Apa yang kamu rasakan adalah valid. Kamu hanya butuh waktu untuk menyembuhkan lukamu. Kamu hanya butuh waktu untuk mengerti, bahwa masih ada rasa cinta di hatimu. Saat ini kamu hanya sedang terluka dan memilih untuk melindungi hatimu agar tak mengalami kesakitan yang sama.

Namun, janganlah terus-menerus mengelak. Mengaku bahwa cinta hanyalah omong kosong belaka. Wahai kamu, cinta artinya sangat luas dan tanpa batas. Mengapa demikian? Karena saat seseorang hidup, itu artinya cinta mengalir dalam dirinya. Coba kamu pikirkan, dengan kamu melindungi hatimu agar tak lagi merasakan luka, itu artinya ada cinta dalam dirimu. Yakni cinta untuk dirimu sendiri. Cinta yang paling purna dari seorang individu.

Tuhan mencintaimu, untuk itu Tuhan menciptakanmu. Tuhan memberimu napas, Tuhan masih memberimu kehidupan untuk menyadarkanmu, bahwa cinta selalu ada untukmu. Salah satunya adalah cinta dari Tuhan untuk semua ciptaan-Nya; termasuk kamu di dalamnya.

Sekarang buka hati kamu dan sadari, bahwa dalam hidupmu, dalam hatimu, cinta selalu mengiringimu. Cinta dari Tuhanmu, dari orang terdekatmu dan dari dirimu untuk dirimu sendiri.

—Ishana Swastika Prameswari.

Ishana menghentikan tarian penanya dari atas kertas. Sepersekian sekon setelahnya, dia kembali menutup bukunya. Pandangannya menerawang ke langit kelabu yang menumpahkan air hujan.

Ishana mengira, untuk sembuh dari patah hatinya adalah suatu hal yang sangat sulit waktu itu. Dia sempat mempertanyakan apa cinta itu sebenarnya? Sebab, rasa cintanya banyak terbalaskan dengan luka. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata dia bisa sembuh. Dia menyadari, bahwa cinta itu sangat luas artinya. Cinta yang paling dia sadari setelah patah hati terhebatnya adalah cintanya terhadap diri sendiri; cinta yang kemudian membuatnya menyadari adanya cinta-cinta lain di hidupnya.

“Lagi melamun, hm?”

Sebuah suara terdengar, membuat Ishana menolehkan kepalanya ke sumber suara. Kedua sudut bibir Ishana tertarik ke atas. Tak lama kemudian sebuah kecupan singkat mendarat di bibirnya.

Ya, termasuk cinta seseorang yang sedang bersamanya saat ini.

Untuk hati yang pernah patah, percayakanlah semua pada waktu. Kesakitanmu akan berujung sembuh. Patahmu akan kembali utuh. Tanyamu akan bersua jawab.—Ishana Swastika Prameswari.

.
.
.
B e r s a m b u n g . . . .

Selamat datang di cerita ini, dan bagi kalian yang sudah pernah membacanya dulu, saya ucapkan selamat membaca kembali 🥰

Semoga kalian betah membaca sampai akhir ya 🫶🏻

Salam hangat,
winmoonchild

Yang Pernah PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang