💌 07

4.7K 1.3K 870
                                    

"ada yang pengen gue tanyain ke lo, tapi... gue ragu" ucap jaehwan.

saat ini joy dengan jaehwan sedang berada di cafe dekat kampus mereka.

kedua alis joy terangkat, "kenapa ragu? ayo tanya aja" balasnya santai.

"waktu itu lo sempet manggil gue bapak jaehwan, terus tadi... lo beli air jahe" ucapan jaehwan membuat joy bingung.

"apa urusannya sama air jahe?" tanyanya.

jaehwan menghembuskan nafasnya, "orang yang suka ngirimin sticky notes juga kebetulan ngasih air jahe ke gue"

mendadak muka joy pucat, ia meneguk cappucino miliknya. lalu menatap jaehwan, "terus?"

"apa selama ini lo itu... ibuke?"

pertanyaan jaehwan mampu membuat mata joy melebar, dia mengigit bibir bawahnya.

"eumm... kenapa cappucino nya asin ya?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"joy, jaw—"

"aduh jae gue lupa, abis ini gue masih ada kelas. sorry ya, gue balik duluan dadah!" pamit joy, lalu ia bejalan cepat keluar dari cafe.

meninggalkan jaehwan sendiri yang masih diam mematung.

💌💌💌

jaehwan yg di telpon jonghyun untuk segera kembali ke kampus karena harus mengisi acara tahunan, akhirnya terpaksa kembali ke kampus.

"sorry ya jae ngerepotin lo" kata jonghyun ngerasa bersalah.

"santai aja elah, gue nyanyi lagi nih?"

"kagak, lo jaipongan" jawab ong asal.

"bingung gue kenapa taeyong bisa milih lo juga sih jadi panitia?" protes jonghyun disambut gelak tawa.






"nah iya jadi nanti lo nyanyi jae," jaehwan hanya manggut-manggut saja.

"tapi kali ini ga sendiri, lo bakalan duet" lanjut jonghyun.

"waduhh sama cewek cakep nih pasti" tebak ong.

jaehwan menatap jonghyun bingung, "hah? sama siapa emang?"

jonghyun tersenyum, lalu telunjuknya menunjuk gadis yang sedang tertawa,












"sejeong callista."

jaehwan hanya ber-oh ria sedangkan ong udah nyumpah serapa jaehwan aja.

ini anak nyumbangin apa dah? dari kemarin deket cewek cakep mulu.

"yaudah gue mau ke loker dulu ya, ganti baju. kebetulan gue masih nyetok baju" kata jaehwan lalu pergi.

jaehwan merogoh tasnya untuk mengambil kunci loker. namun gerakannya terhenti begitu menyadari, ada satu sticky notes lagi yang tertempel di depan lokernya.

"tumben nempelinnya di sini" gumam jaehwan sambil mengambil sticky notes tersebut.

kepada: bapak jaehwan yth.

Surat Kecil Untuk Jaehwan [privated] »ON HOLD«Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang