Last Goodbye

736 79 12
                                    

Another oneshot,

Enjoy and happy reading, don't forget to voment!!

.

.

Dara

"Dara, apa kau yakin tidak ingin pergi makan siang dengan kami?" aku menggelengkan kepalaku setelah kembali mendengar pertanyaan Bom itu. Dari tadi dia terus mengajakku untuk makan di luar namun aku masih enggan untuk keluar dari tempat persembunyianku ini. Sebenarnya aku sudah bersembunyi di tempat tinggal Bom selama satu minggu. Aku bersembunyi di sini untuk menghindari seseorang yang tidak ingin aku lihat.

"Kalian pergi saja!" kataku dari dalam balik selimbut. "Aku akan makan nanti."

"Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini?" aku kembali mendengar suara Bom lalu beberapa saat kemudian aku merasakan dia telah duduk di pinggiran tempat tidur. "Sudah satu minggu kau bersembunyi dari dia, bangunlah dan hadapi dia kemudian katakan bahwa kau tidak bisa memaafkannya, dia benar-benar membuatku kesal karena selalu memaksaku untuk membantunya menemuinya." ujar Bom lagi kini sambil menyingkap selimbut yang menutupi tubuhku lalu menarik tanganku, membuatku bangun lalu duduk menghadapnya.

"Aku tidak mau melakukan itu." Kataku sambil menggelengkan kepala.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanyanya ketika aku menatapnya.

"Aku tidak tahu, tapi yang pasti aku tidak ingin bertemu dengannya lagi." Ujarku dengan suara pelan, aku melihat Bom memutar bola matanya setelah mendengar jawabanku.

"Aku sudah sering mendengar kau mengatakan hal itu setiap kali dia berbuat kesalahan kepadamu tapi pada akhirnya kau akan memaafkan kesalahannya lalu kembali kepadanya." ujar Bom sambil berdecak. "Berhentilah lemah seperti itu Dara, sadarlah! Si brengsek itu selalu saja mengulangi kesalahannya jadi berhentilah memaafkannya, cari pria lain yang lebih layak mendapatkan cintamu." Ujar Bom panjang lebar yang membuatku langsung menundukkan kepalaku karena apa yang Bom katakan itu. Dia benar, aku sangat lemah sehingga pria yang aku cintai selalu saja menyakiti perasaanku.

"Aku akan berpisah dengannya." Gumamku pelan. Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan rasa sakit yang kembali aku rasakan.

"Aku juga sudah sering mendengar kata itu." kata Bom kembali memutar bola matanya.

"Kali ini aku serius. Aku tidak akan kembali kepadanya lagi." ujarku dengan suara pelan, lalu perlahan air mata kembali jatuh di pipiku.

"Jadi kau akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kalian?" tanya Bom dengan suara yang terdengar penuh harap. Aku menganggukkan kepalaku untuk menjawab pertanyaannya kemudian kembali mendongkak lalu menatapnya.

"Kali ini aku tidak bisa memaafkan Jiyong." ujarku dengan suara sedikit tercekat. Aku melihat Bom tersenyum kemudian mengangkat tangannya untuk menghapus air mataku.

"Aku mendukung keputusanmu Dara, jadi jangan menangis, jangan menunjukkan bahwa kau lemah apalagi di hadapan si brengsek itu." ujar Bom yang aku balas dengan anggukkan kepala lalu tiba-tiba saja aku mendengar suara seseorang.

"Aku tidak setuju dengan keputusan itu." aku langsung mengalihkan tatapanku kepada Seungri yang dari tadi duduk di sofa dekat jendela, aku sedikit lupa dengan kehadirannya karena dari tadi dia hanya diam saja.

"Yah apa maksudmu?" tanya Bom kepada Seungri.

"Maksudku Dara noona tidak bisa mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Jiyong hyung tanpa mendengar terlebih dahulu penjelasan darinya."

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang