Another Oneshot dan ini sebenarnya adalah after story dari Two People. Jadi yang belum baca Two People bisa baca dulu kali ya biar gak bingung, hihi
Jangan lupa vote abis bacanya ya! kritik dan saran juga saya tampung loh hihi
Enjoy! Happy Reading readers-nim!!
Thank You For Being Mine
Dara Pov
"Jangan berlari terlalu kencang, eomma capek!" Aku mengangkat kepalaku yang tadi sedang menulis sebuah pesan untuk adikku Sanghyun saat mendengar suara lembut seorang ibu yang melintas di hadapanku, aku mengikuti langkah kaki ibu itu yang kini berjalan pelan sambil memegang lututnya, menandakan bahwa dia sedang kelelahan.
"Berhentilah berlari maka eomma akan membelikanmu ice cream sebanyak yang kau mau!" Kata ibu itu lagi dan sekarang aku mengalihkan pandanganku kepada seorang anak perempuan cantik yang sedang berlari tidak jauh dari jarak ibu itu berdiri, jika aku boleh menebak aku rasa anak perempuan itu berumur kurang dari lima tahun. Ketika mendengar kata ice cream anak itu langsung berhenti dari larinya lalu berbalik untuk melihat ibunya.
"Jinjja?" Ucapnya dengan mata berbinar yang langsung dibalas anggukan dan senyuman hangat dari ibunya. Anak tadi langsung berlari namun kini ke arah di mana ibunya berada. Dia merentangkan kedua tangannya saat berdiri tepat di hadapan ibunya dan meminta ibunya untuk menggendongnya yang langsung dituruti oleh ibunya itu. Aku tersenyum melihat pemandangan itu, aku tersenyum karena aku ikut bahagia hanya dengan mendengar percakapan mereka.
Dulu aku pasti akan menangis jika aku tidak sengaja melihat seorang ibu yang bercengkrama dengan putrinya atau melihat seorang ayah yang menggendong putri cantiknya. Dulu aku pasti akan iri jika semua hal itu terjadi di dekat ku, namun saat ini aku tidak lagi merasakannya karena sekarang aku telah punya miliku sendiri.
Aku ingat hari itu saat dokter mengumumkan bahwa aku sedang mengandung bayiku dan Jiyong, aku tercengang dan langsung menangis membuat Bom dan Chaerin yang saat itu berada di sampingku menatapku dengan tatapan heran dan bingung. Aku menangis sebab aku benar-benar bahagia karena akhirnya Tuhan memberikan keajaibannya kepadaku dan Jiyong.
Aku juga ingat reaksi yang Jiyong berikan saat dia tahu bahwa aku akhirnya mengandung bayi kami. Dia sama kagetnya denganku, namun aku berani bersumpah bahwa Jiyong seribu kali lebih bahagia dari pada aku. Aku bisa merasakannya karena sejak saat itu Jiyong benar-benar menjagaku dan calon bayi kami, Jiyong tidak pernah mengizinkan aku pergi sendirian, dia tidak mengizinkan aku untuk mengurus rumah lagi, dan dia selalu memberikan apa pun yang aku inginkan.
"Babe ayo kita pulang." Suara Jiyong membuatku tersadar dari lamunanku. Aku mendongkak dan ternyata dia kini telah berdiri di hadapanku dengan membawa sebuah plastik kecil berisi obat dan vitamin yang baru saja dia tebus di apotik rumah sakit tempatku checkup. "Kau pasti bosan karena menungguku lama." katanya dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah tampannya. Aku menggeleng kemudian berdiri dari tempatku duduk.
"Kau pasti lebih bosan karena harus mengantri." Kataku sambil mengapit tangannya yang bebas. Dia tersenyum sambil mengeratkan dekapan tangan kami.
"Aku tidak akan pernah bosan melakukan sesuatu jika itu untukmu." Katanya yang langsung aku balas dengan tersenyum malu. Aku dan Jiyong sudah menikah lama tapi sampai saat ini aku masih selalu merona setiap kali dia mengatakan kata-kata gombal kepadaku. Selanjutnya kami berjalan sampai parkiran sambil membicarakan hasil dari checkup-ku hari ini.
"Kau mau makan apa malam ini?" Kataku ketika Jiyong sedang memakaikan sabuk pengaman di tubuhku. "Aku akan menyuruh ahjumma untuk membuatkannya." Kataku lagi sambil mengambil ponsel bersiap untuk menelpon ahjumma yang kami sewa untuk mengurus apartemen kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED
FanfictionKoleksi oneshot DG Pernah di post di DGI dengan beberapa tambahan dan editing. Vote Juseyo!!!