tujuh

7 4 0
                                    

Pagi hari ini sangat beda,dimana keceriaan itu kembali lagi kepada ayla. Ia sudah rapih dengan seragam sekolahnya,dan ia sedang menggunakan sepatu.

Kling.

Terdengar suara dari hp ayla,ternyata ia mendapatkan notif pesan dari daren.

Butuh dijemput tidak tuan putri? :D

Pesan itu cukup membuat ayla tersenyum,dengan cepat ayla langsung membalas pesan daren.

Jika pangeran mau,putri tidak akan menolak hehe :p

Tik tok tik tok.

Jam sudah menunjukan pukul 7 dan daren pun telah sampai dirumah ayla.

"Ibu,ayah? Aku berangkat duluan ya!" Teriak ayla sambil berlari ke luar rumah.

Daren berdiri didepan gerbang rumah ayla sambil tersenyum. Lalu mereka pun masuk kedalam mobil.

Keadaan disekolah belum ramai,hanya baru ada beberapa murid saja. Daren mengajak ayla pergi ke kantin,karna daren tau kalau ayla belum sarapan.

"Dari mana kau tau aku belum sarapan?" Tanya ayla ketika daren datang sambil membawa dua roti bakar.

"Dari hati" kata daren sambil mengedipkan matanya.

Tolong semua murid berkumpul dilapangan,karna sebentar lagi upacara akan dimulai.

Terdengar suara pengumuman dari pengeras suara. Daren dan ayla pun segera pergi kelapangan untuk mengikuti upacara bendera.

Dan ayla baru ingat,jika dirinya lupa membawa topi. Dan akhirnya ia disuruh berdiri disebelah kiri lapangan bersama dengan teman lain yang tidak memakai topi.

Daren mencari cari seseorang yang tidak memakai topi. Akhirnya ada seorang laki laki yang berjalan didepan daren dengan tidak menggunakan topi.

"Eh kiki, nih kau pakai saja topi ku" daren memberikan topinya kepada kiki. "Terus kau gimana?" Tanya kiki

"Gampang!"

"Hei kau yang tidak memakai topi,silahkan berdiri disebelah sana" perintah pak jono.

Daren pun dengan santai berjalan menghampiri ayla,dan berdiri disampingnya.

Upacara pun telah selesai,namun bapak kepala sekolah belum mengizinkan anak anak untuk meninggalkan barisan. Karna ia ingin menyampaikan pesan mengenai pertandingan futsal

Cuaca pun semakin panas,keringat bercucuran disemua wajah orang yang berada dilapangan ini. Daren pun mengetahui ayla yang kepanasan, ia meletakan kedua tangannya diatas kepala ayla, berniat untuk menghalangi sinar matahari, agar ayla tidak terlalu kepanasan.

"Dua hari lagi kau akan lomba futsal kan?" tanya ayla. "Yap,begitulah. Kau datang ya"

"Pasti!"

Upacara pun akhirnya selesai,semua murid kembali ke kelasnya masing masing. Termasuk ayla dan daren.

Lalu pelajaran pun dimulai ketika guru telah memasuki kelas.

....

Hari ini hujan turun sangat deras, awan gelap menutupi sinar matahari dan ditemani hembusan angin yang cukup kencang. Berbagai kendaraan melaju sangat kencang, berlomba lomba agar cepat sampai ke tempat tujuan tanpa memperdulikan peraturan lalu lintas.

Firza berusaha untuk melajukan mobil dengan kecepatan sedang, karna jalanan cukup licin. Dan agar terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan.

"Sebaiknya kau dirumah saja, jangan kemana mana. Aku ingin pergi kerumah vino, jika ada apa apa hubungi aku. Ibu dan ayah sedang tidak ada dirumah" kata andra ketika sudah sampai didepan rumah.

"Iya" ayla turun dari mobil dan segera masuk kerumah dengan menggunakan payung.

Mengingat kejadian semalam, ayla masih merasa takut jika berada dirumah sendirian.

Semoga gak ada apa apa -batin ayla sambil menutup mata ketika membuka pintu rumah.

Sepi.

Keadaan rumah sepi, ini yang membuat ayla enggan untuk masuk kerumah karna kejadian semalam.

Ting.

Ayla mendapat notif pesan dari daren.

Aku akan kerumah mu 10 menit lagi.

"Huft akhirnya" ayla menghela napas, lalu masuk kedalam rumah dan segera pergi ke dalam kamar.

Setelah mengganti pakaian, ayla melihat mobil daren yang sudah terparkir di depan rumah. Ayla pun segera turun ke bawah untuk menemui daren.

"Hai" sapa daren yang tengah berdiri didepan pintu.

Ayla mencubit pipi daren, menepuk pipi daren berkali kali dan menepuk pundak daren.

"Kamu beneran daren kan?" Ayla menyipitkan matanya ke arah daren.

"Bukan! Aku bukan daren." Ekspresi daren berubah menjadi datar dan tatapan matanya yang tajam.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya ayla dengan suara yang gemetaran sambil berjalan mundur.

Daren berjalan menghampiri ayla, ia semakin mendekati ayla sambil menatap tajam ayla.

"Aku ingin....." wajah daren yang sudah sangat dekat dengan wajah ayla yang hanya berjarak 5 cm saja. Ayla hanya menutup matanya.

"Aku ingin memilikimu selamanya haha" kata daren sambil mencubit pipi ayla.

"DAREN ISH! GAK LUCU TAU" pekik ayla sambil memukul badan daren.

Daren menahan tangan ayla lalu menatap ayla dalam. "Aku tidak membuat lelucon, perkataan ku tadi itu serius"

Dag dig dug.

Ayla merasakan deguban jantung yang sangat kencang, ayla itu selalu tidak bisa menatap seseorang. Tapi untuk kali ini, ia benar benar dapat menatap indahnya bola mata daren.

"Mungkin untuk sekarang aku belum bisa buka hati lagi ren, maaf" ayla agak membuat jarak antara mereka berdua.

"Aku tau itu, tapi ay aku gak bisa bohongin perasaan aku send--"

"Tapi aku gak bisa. Maaf" ayla langsung kembali memasuki kamar nya.

Jika ku tau akhirnya seperti ini, mungkin aku tidak akan mengatakan yang sebenarnya. -batin daren sambil berjalan ke luar rumah.

Ayla benar benar bingung, entah apa yang ia katakan tadi kepada daren. Ia tidak bisa membuka hati untuk daren karna ia tidak mau terluka lagi, dan ia juga tidak mau memiliki hubungan dengan sahabatnya sendiri. Dalam suatu hubungan pasti akan ada kata "PUTUS" sewaktu waktu, ia tidak mau itu terjadi. Ia tidak mau kehilangan sahabat sekaligus pacar hanya karna kata

putus.

-------******------

Sesuatu yang sudah saling dekat, bisa menjadi jauh hanya karna sebuah kejujuran perasaan.

- sweetest love ♡

Gak nyambung ya? I'm so sorry guys baru belajar soalnya hehehehehehehehehee

Maafkan diriku :''')

Tolong divote ya guys, biar makin semangat nerusin ceritanya hehe😆💖

-terimakasih😻

Sweetest LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang