Tiga

22 6 1
                                    

"Ayla tunggu!"

"Hei dengarlah!"

"Ayla!"

Daren berusaha ingin berbicara dengan ayla,namun ayla slalu menghindar. Tapi daren tetap berusaha untuk menjelaskan semua nya.

"Apa? Hah? Apa yang mau kamu jelasin lagi?" Bentak ayla sambil mendorong bahu daren.

"Ay? Dengerin dulu. Jangan langsung berfikir apa yang kau lihat,bukan apa yang kau tau" daren menggenggam tangan ayla.

"Apa yang belum ku tau? Kau meninggalkan ku ditaman,dan untung saja ada--"

"Siapa? Revan?!" Kali ini daren menatap ayla dengan serius

"Asal kau tau ay,disaat revan menghampiri mu di taman itu sebenarnya aku sedang berdiri dibelakang kalian sambil membawa es krim yang kamu mau. Namun ku urungkan niat ku untuk menemuimu,ku pikir dengan ada nya aku disana kau juga akan lebih memproritaskan revan dari pada aku." kata daren sambil melepaskan genggaman nya lalu pergi masuk ke dalam kelas

Mendengar perkataan daren,ayla terdiam didepan kelas sambil berpikir bahwa daren itu bersikap seperti anak kecil.

.....

KRING.

Istirahat kali ini ayla tidak berbicara dengan daren,jangan kan berbicara,bertemu bertatap muka pun tidak. Ayla sangat bingung dengan perlakuan dirinya terhadap daren

Apa aku salah jika lebih mengutamakan revan dibanding daren? Toh aku sebenarnya mencintai revan bukan daren
-batin ayla yang tengah duduk didepan kelas.

"Hai ay!" Sapa revan sambil duduk disamping ayla.

Karna kehadiran revan,ayla yang tadinya diam menjadi tersenyum bahagia.

"Kau tidak ke kantin?" Tanya revan. Ayla hanya menggelengkan kepalanya

***

Daren memperhatikan ayla dan revan yang sedang duduk didepan kelas dari kejauhan. Daren berpikir bahwa dirinya sudah tidak terlalu dipentingkan oleh ayla.

"Woy ren apa yang sedang kau lihat?" Rian membuat daren terkejut. "Ish diam lah!"

"Oh aku tau,kau cemburu kan karna ayla sedang dekat sama revan itu?" Ledek rian sambil merangkul daren.

"Jika iya apa salah?" Tanya daren. Rian menggelengkan kepalanya "tidaklah,cemburu itu wajar. Tapi jangan karna cemburu kau melakukan hal hal aneh" jelas rian

"ya aku tau lah. Kau pikir aku segila itu?" Kata daren yang membuat rian tertawa kecil.

"Sudah lah lebih baik kita ke lapangan,dari pada kau berdiri disini memperhatikan sesuatu yang membuat mu ngebatin"

***

"Akan ku jemput kau jam 7 oke" kata revan sambil tersenyum

"Oke" kata ayla sambil tersenyum juga.

....

Jam 7 pun tiba. Ayla bersiap siap dan menggunakan baju yang menurut ia paling bagus. Malam ini ia akan dijemput oleh revan,mereka akan pergi kesuatu restaurant yang mewah.

Ayla melihat mobil revan yang sudah parkir didepan gerbang rumahnya,lantas ayla langsung meminta izin kepada ibu dan ayah nya. Terutama pada andra.

Ayla langsung menghampiri revan yang sedang bersandar dipintu mobil miliknya. Melihat ayla sudah datang,revan terdiam memperhatikan ayla dari atas sampai bawah.

"Kau sungguh cantik ay" ucap revan tanpa kedip.

"Hehe terima kasih van,kamu juga" kata ayla sambil menunduk

"Juga apa?" Tanya revan. "ganteng van" kata ayla sambil tertawa kecil. "Kirain cantik hehe" revan tertawa kecil.

***

KRING KRING KRING.

Rian menelfon daren,dan daren langsung mengangkat telfonnya

"Apaan yan?"

"Kata kayla,malam ini ayla diner sama revan"

"Ya terus?"

"Duh kau ini! Apa kau--"

"Udah lah biarin aja,toh aku bukan siapa siapa nya ayla"

"Terserah kau lah ren"

Tuttt

Daren langsung mematikan telfonnya.

***

"Ay?" Revan memecahkan keheningan

"Ya? Kenapa van?"

"Aku pengen ngomong sesuatu"

"Ya silahkan"

"Hm ay?" Kini revan memegang tangan ayla sambil menatapnya dengan lekat.

Ayla seketika membeku,ia tak tau harus bagaimana. Kini ayla tidak berani menatap mata revan,ia gugup.

"Ay? Kamu mau gak jadi pacar aku?"

Sweetest LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang