SKIP 5 BULAN KEMUDIAN.
-restaurant
"Kamu jadikan mau beliin aku baju?"
"Iya sayang,apapun yang kamu mau akan aku kasih"
"Kalau aku mau cinta kamu?"
"Akan ku beri cintaku padamu"
Dua orang itu membuat ayla semakin kesal,kedua tangan nya mengepal seperti orang yang bersiap untuk memukul.
"Revan!"
Yang tadinya revan sedang menggenggam tangan gadis lain,sekarang langsung berdiri seolah olah bersikap semuanya baik baik saja.
"Hai ay,kenalin ini tan--"
"Alah! Gak usah alesan deh. Aku udah denger semua nya"
"Tapi ay"
Prakk
Ayla menampar revan.
"Eh kamu siapa? Berani berani nya mukul pacar orang" gadis itu membela revan
"Orang kayak gini kamu anggap pacar? Sadar diri deh mbak sebelum ngerasain hal yang sama!" Bentak ayla,lalu ia mengambil gelas minuman yang ada dimeja revan,lalu menumpahkan minuman itu tepat diwajah revan.
Ayla sangat merasa sedih,bahkan emosi ia saat ini tidak bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri. Ayla benar benar tidak menyangka atas perlakuan revan pada dirinya,yang ia tau revan adalah cowok yang baik.
Kini tubuh ayla seketika lemas,ia terjatuh dipinggir jalan,tepatnya disebelah mobilnya sendiri. Ia terus saja menangis,sesekali ia berteriak
"Kenapa aku harus dipertemukan dengan orang seperti dia!!"
"Harusnya aku mendengarkan apa yang dikatakan daren,sekarang ia sudah tidak peduli dengan ku" kini air mata ayla turun semakin deras.
"Sampai kapan pun aku gak bakal bisa gak peduli denganmu" suara itu membuat ayla mendongakkan kepalanya.
"Daren?" Ayla langsung memeluk daren
"Jangan merasa sendiri,karna aku akan berusaha untuk ada disamping mu. Jika aku tidak disamping mu? Setidaknya aku slalu mendoakan mu yang terbaik" daren mempererat pelukannya,sesekali mencium kepala ayla.
"Maafin aku ren"
"Gak ada yang perlu dimaafin,karna kamu gak salah"
"Dan" daren melepas pelukannya
"Disaat kamu pergi bersama revan? Aku slalu mengikutimu dari belakang. Karna aku khawatir akan hal ini" daren menghapus airmata ayla
"Jangan nangis lagi" kata daren sambil menyentuh ujung bibir ayla membentuk menjadi sebuah senyum.
"Ayok pulang,udah malem gak baik cewek cantik ada diluar" rayu daren yang membuat ayla tersenyum.
___
Hari ini tidak seperti biasanya,dimana ayla bersemangat kesekolah karna akan ketemu dengan revan. Namun tidak hari ini,ayla malah tidak bersemangat untuk kesekolah. Ia malas jika harus beurusan dengan revan.
Tin tinnn
Terdengar suara klakson mobil didepan rumah,ayla segera melihat ke jendela kamarnya. Ternyata itu mobil daren,ia berdiri didepan gerbanh sambil melambaikan tangan nya.
Dan ayla segera berpamitan kepada keluarganya untuk berangkat kesekolah.
"Berangkat!" Teriak daren sambil melajukan mobilnya.
Ketika sampai disekolah,sesuatu muncul yang membuat ayla ingat akan kejadian semalam.
"Ayla tunggu" revan mencoba menahan tangan ayla,namun apa yang ia lakukan gagal karna daren langsung menarik ayla menjauh darinya.
....
Sekarang semua murid kelas ayla sedang berada diperpustakaan. Yaitu mencatat hal hal penting mengenai buku sejarah yang pak kiki berikan.
"Ssst"
"Ayla"
"Woy"
"Ih apaan?" Ayla merespon panggilan daren.
"Pinjem pulpen dong"
Ayla segera melempar pulpen miliknya,namun pulpen itu malah mengenai kepala pak kiki. Daren pun segera mengambil pulpen itu.
"Siapa yang melempar-- oh jadi kamu. Daren! Sini kamu!" Teriak pak kiki
"Lho? Kok saya pak?" Tanya daren sambil mengerutkan alisnya.
"Lah iya kamu,toh itu pulpen nya ada ditangan kamu" pak kiki menunjuk pulpen yang daren pegang.
"Lah gak pak. Ini bukan punya saya" daren terus saja mengelak.
Deg deg deg.
Ayla merasa bahwa daren akan menunjuk dirinya yang sebenarnya adalah pemilik pulpen itu.
"Terus?"
"Punya ayla pak" daren menunjuk ayla. Namun ayla seolah olah tidak tau apa apa,ia menutup wajahnya dengan buku.
"Ayla sini kamu! Jangan sembunyi dibalik buku terbalik itu ya!" Teriak pak kiki yang membuat ayla melihat buku yang ia pegang.
"Oh iya terbalik hehe" kata ayla sambil tertawa(paksa)
"kalian berdua sekarang lari mengelilingi lapangan sebanyak lima kali!" Perintah pak kiki
"Oh lima kali" ucap daren sambil menganggukan kepalanya
"Kenapa? Mau bapak tambah? Iya?"
"Hm gak pak gak,nanti saya ke kenyangan" ledek daren yang diikuti tawa semua murid yang ada disini
"Ish kamu ini!" Pak kiki semakin kesal,daren pun langsung berlari sambil menarik ayla untuk menghindari omelan pak kiki.
Baru 3 putaran,tapi ayla sudah sangat lelah. Nafas nya sudah tidak beraturan,sedangkan daren? Ia berjalan dengan santai. Sesekali ia duduk dipinggir lapangan dan ia sempat pergi kekantin untuk membeli air minum.
"Hei ayla! Kau ini terlalu rajin ya? Cepat duduk sini. Pak kiki juga tidak akan tau" kata daren sambil meminum air yang ia beli tadi.
Daren tidak sadar bahwa dibelakang dia ada pak kiki yang sedang berkecak pinggang sambil memperhatikan tingkah daren.
"Psst daren ituu tuu" ayla memajukan dagu nya sebagai kode menunjukan sesuatu.
"Apa? Ini?" Daren menunjukan air minumnya.
"Ekhem!" Suara itu membuat daren yang sedang minum malah menjadi tersedak.
"Uhuk uhuk. Aduh bikin orang tersedak aja dah!" Daren membalikan tubuhnya kebelakang.
"Apa?"
"Eh ada bapak. Sini pak duduk" daren menepuk bangku yang berada dipinggir lapangan.
"Kamu tuh ya,cepat lanjutkan tugas mu. Atau akan bapak tambah hukuman mu" pak kiki menunjuk kearah lapangan. Daren pun segera menyusulku yang tengah berlari mengelilingi lapangan.
"Capek huh nyerah saya" teriak daren ketika menyelesaikan tugasnya.
KRINGG.
bel istirahat pun tiba,daren langsung berlari kearah kantin. Sedangkan ayla masih duduk dipinggir lapangan. Karna ayla melihat revan yang ingin menghampiri dirinya,ayla memutuskan untuk menyusul daren di kantin.
Ayla mendapati daren yang sedang melapah dua mangkuk mie ayam. Ayla meraih satu mangkuk mie ayam,namun daren menarik kembali mangkuk itu.
"Kalau mau,pesan sendiri sana" kata daren. "Lah terus ini punya siapa?" Tanya ayla.
"Punya ku"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Love
FanfictionUntuk tidak peduli dengan mu pun aku tidak sanggup,apalagi melepas mu untuk orang lain (: -daren