2. Bertemu dia

38 5 10
                                    

Cinta itu tak bisa dipaksakan. Kalau tak cinta, untuk apa di perjuangkan??
**

Malam ini aku melihat diriku di kaca, aku layaknya cinderella yang akan pergi pesta. Aku menggunakan gaun biru tanpa lengan. Dengan rambut yang tergerai dan sedikit hiasan, aku melangkah kan kaki keluar dari rumah.

Namun, ceritaku tak sepenuh nya seperti cinderella. Bukan seorang pangeran yang menunggu ku, tapi lelaki yang jauh dari kata pangeran.

" Cantik banget" Ucap Leo kepadaku, lelaki yang sebenarnya ingin aku jauhi, tapi aku takkan pernah bisa

" Untung aja gue nggak bawa si black, kalau iya, pasti gaun lo udah ketelen sama dia. "

Malam ini memang berbeda dari hari biasanya, setelah menemani Leo membeli baju untuk acara ulang tahun adiknya, aku diantarkan oleh nya dengan 'black'

Dan entah kenapa, disaat aku sibuk dengan dandanan ku, ada panggilan masuk darinya, dan dia nengatakan bahwa dia yang akan menjemputku malam ini.

Awalnya aku akan menolak, tapi sebelum niatan itu aku lakukan, eh lelaki ini langsung mematikan sambungan nya. Alhasil, aku harus menerima pergi dengan lelaki ini.

" Silahkan naik tuan putri" Ucap Leo membuka kan pintu mobilnya, mobil yang selama ini jarang ia gunakan, karna sering terkalahkan oleh ' black'

Tanpa jawaban, aku pun langsung masuk ke dalam mobil dan duduk dengan manis. Aku berharap, mobil Leo dapat melaju kencang agar aku tak berlama-lama dengan nya.

Tapi tak sesuai dugaan ku, Leo malah menyetir mobil nya dengan sangat pelan.

Bukankah aku dan Leo harus datang duluan ke cafe yang sudah kami pesan?

Aku menatap Leo " Cepetan dong bawa mobilnya. Ntar malah Arlin yang datang duluan ke cafe "

" Tenang aja, Arlin nggak bakalan datang duluan kok. Kita yang bakalan datang duluan " Ucap Leo dan meneruskan " By the way, lo cantik banget malam ini"

Aku menatap Leo, ada apa dengan lelaki ini? Kenapa tiba-tiba dia memuji ku? Apakah dia berpikir, aku akan melayang mendapatkan pujian darinya?

Oh tidak!! Aku tak kan terbang melayang karna pujian lelaki seperti Leo.

" Lo kok jarang pakai mobil sih?" Tanya ku mengalihkan pembicaraan

Leo yang masih fokus menyetir mobilnya pun menjawab " Gue kurang suka pakai mobil. Lebih suka pakai motor. Lebih menikmati perjalanan kalau pakai motor" Jawab Leo yang ku jawab dengan anggukan

" Kalau boleh gue tahu, adik lo gimana kabarnya?" Tanya Leo kepadaku

Kinara, dia pernah ku kenalkan dengan Arlin dan juga Leo saat kami liburan ke Bandung. Walaupun awalnya orang tu ku tak setuju dengan keberangkatan ku ke Bandung. Tapo setelah diyakinkan oleh Leo, akhirnya mama luluh, mungkin karna pesona Leo.

" Dia baik, dua hari yang lalu gue baru nelfonan sama dia. Dia kan juga sibuk, kuliah disana" Jawabku " Pacarnya masih di London?" Tanya Leo lagi

" Iya, masih di London. Palingan bentar lagi dia mau pulang, karna ada acara besar diperusahaan bunda" Jawabku dan melanjutkan

Kanya SalsabilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang