11. Because of You

39 3 6
                                    

Terkadang aku berpikir, bahwa hidup ku tak berwarna seperti hidup orang banyak. Tetapi setelah aku bersama mu, bukan hanya warna yang aku dapatkan, kilauan cahaya pun datang menghampiri ku. Dan itu semua.. karna mu.
**



Hubungan ku dan Adit berjalan dengan baik, walaupun aku belum tahu pasti, dengan apa yang ada di pikiran kedua orang tua ku. Yang jelas, aku akan tetap mencintai Adit, apapun yang terjadi.

Dan kini, setelah berpamitan dengan kedua orang tua ku, aku langsung menuju kampus. Ada tiga sks yang harus aku pelajari hari ini.

Setelah sampai di kampus, aku melihat sahabatku, Arlin sedang berjalan menuju kelas kami.

" Lin??" Panggilku

Arlin melihat ke arah ku " Eh lo Nya"

" Tumben lo nggak telat" Ucap ku tersenyum kepada Arlin

" Mas Leo lagi baik banget hari ini. Dia yang nyuruh gue cepat datang ke kampus. Dia bilang, dia lagi malas dirumah, lagi banyak pikiran kata nya"

" Banyak pikiran? Kayak presiden aja tuh anak"

" Oh iya Nya, masalah Adit. Lo beneran yakin mau pacaran sama dia?"

Pertanyaan Arlin untuk yang kesekian kali nya.

" YAKIN!!"

" Dia kan lebih muda dari lo Nya. Masih brondong, kayak anak kecil lagi"

" Trus cowok yang cocok buat gue siapa, Arlin sayang?"

" Contohnya.. kayak Mas Leo"

" Kok mas Leo? Jangan-jangan.. Lo juga mau jodohin gue, sama mas lo itu yah? Atau lo udah tahu masalah perjodohan itu?"

" Perjodohan? Maksud lo?" Tanya Arlin terlihat tak mengerti

" Orang tua lo sama orang tua gue, mau jodohin gue sama Leo"

" Bagus dong Nya!! Lo bisa jadi kakak ipar gue!!" Teriak Arlin histeris

" Nggak!! Gue nggak mau sama Mas lo itu!! Gue mau nya sama Adit" Ucap ku berjalan mendahului nya

" Kanya!! Mau yah!!" Teriak Arlin yang hanya ku balas dengan senyuman.

**

Tiga sks telah selesai diberikan dosen kepada kelasku. Semua mahasiswa berhamburan ke luar kelas. Begitupun dengan aku dan Arlin, yang tak kalah bersaing nya, ingin keluar dari kelas.

Begitu aku berada di ambang pintu, aku melihat Adit ada di hadapan ku. Semua wanita melihat ke arah nya. Memang harus aku akui, Adit memang tampan, makanya banyak wanita yang kini terpesona melihat nya.

" Kuliah nya udah selesai?" Tanya Adit kepadaku

" Udah, kok kamu tiba-tiba ada di kelas aku?"

" Aku mau kasih ini untuk kamu" Ucap Adit mengeluarkan karangan bunga tulip yang ia sembunyikan sedari tadi di belakang badan nya

" Tulip? Kamu masih ingat?"

" Ingat dong sayang. Bunga kesukaan kamu" Ucapnya memberikan bunga berbentuk lonceng itu kepada ku

" Woii.. gue ada disini!! Hargai dong, malah enakan pacaran" Ujar Arlin yang membuat ku tersadar akan ada dirinya di sebelah ku

Kanya SalsabilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang