14. Pelabuhan terakhir

32 4 0
                                    

Aku tak pernah berpikir tentang lelaki lain. Yang ada di benakku, hanya dirimu. Karna hanya dirimu, yang bisa memberikan kebahagiaan, yang belum tentu bisa diberikan oleh lelaki lain kepadaku.
**




Beberapa tahun kemudian

" Dokter!!"

" Tolong istri saya!! Darah nya keluar banyak dok!!"

Aku berlari dengan sendal jepit yang selalu menemani ku di rumah sakit.

" Dokter, selamatkan istri saya dan anak saya, dokter!"

Aku melihat sosok lelaki yang masih terlihat muda, menggenggam tangan istri nya yang sedari tadi menahan sakit.

" Usia kandungan istri bapak berapa?" Tanya ku saat memeriksa pasien

" Sudah tepat sembilan bulan dok. Badan dia kecil, jadi tidak terlalu terlihat" Jawab lelaki itu sangat paniknya

Aku kembali melihat dan memeriksa seorang wanita dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Tangan nya selalu berpegangan kepada suami nya.

Dan sedari tadi, suami nya selalu menatapku. Meminta agar aku bisa menyelamatkan dua orang yang berharga di dalam hidupnya.


**


" Bagimana dok? Istri saya?" Tanya lelaki itu, saat aku keluar dari ruangan operasi

" Istri bapak baik-baik saja. Anak bapak perempuan, cantik seperti ibu nya"

Mungkin kalimat itu, sudah berkali-kali aku katakan saat aku keluar dari ruangan operasi.

" Terimakasih dok" Ucap lelaki itu tersenyum kepada ku

Malam ini, rasanya aku sangat bahagia. Karna aku kembali membantu, seorang gadis kecil lahir ke dunia ini.

Salah satu impian ku menjadi dokter spesialis kandungan akhirnya tercapai. Keinginan ini karna aku ingin bertemu dengan wajah-wajah baru di dunia, dan  membantu setiap wanita untuk melahirkan buah hati dari hasil pernikahan nya.

Sudah bertahun-tahun berusaha sekuat tenaga mengejar cita-cita ini, dan akhirnya, aku pun bisa. Aku bisa membanggakan kedua orang tua ku, dan juga Adit, tunangan ku.

" Dok!! Tadi ada pesan dari dokter Kinara, dia bilang.. kalau dia harus ke Bandung sekarang, jadi nggak bisa menemani dokter pergi. Tadi dia sudah hubungi nomor dokter, tapi dokter lagi operasi" Ucap salah satu suster kepada ku

" Terimakasih yah Sus" Jawabku dan berjalan ke ruangan ku

Aku sekarang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Dan rumah sakit itu, adalah milik keluarga Suryo, keluarga Nanda.

Tante Hani meminta ku untuk menjadi kepala bagian kandungan di rumah sakit ini. Begitupun dengan Kinara, saudara ku. Dia juga bekerja dirumah sakit yang sama dengan ku.

Dan kini, setelah aku menghantungkan jas dokter ku. Aku segera menuju luar rumah sakit.

" Sayang, kamu dimana? Aku udah mau keluar" Ucapku setelah sambungan ku diangkat oleh Adit

" Udah diluar sayang, bakalan kelihatan kok, mobil aku"

Dan ku akhiri sambungan ku dengan Adit, dan berjalan menuju luar rumah sakit. Dan benar yang dikatakan Adit, dia sudah menunggu ku dengan mobil SUV nya.

Kanya SalsabilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang