#8 : Skandar, Invitation to The Other Side of the Earth

245 12 0
                                    

Tring tring tring!

Itu suara apa sih? Mengganggu tidurku saja.

Aku bergerak sedikit demi sedikit agar bisa bangun. Punggungku tidak enak dan terasa sakit saat kutegakkan.

Chloe dan Lexa pernah bilang bahwa mereka pernah melihatku sleepwalking. Saat aku sedang berjalan dalam tidur, ada sesuatu yang besar muncul di punggungku, masih tertutupi piamaku. Untungnya, setelah Lexa menyentuhnya, benda itu semakin mengecil.

Kembali kucari sumber suara 'tring tring' itu. Di meja nakas sebelah kasur, ternyata ponselku bergetar mendekati ujung meja kayu itu.

Cepat-cepat kuraih ponsel itu dan langsung menggeser tombol kuncinya ke kanan.Ternyata email masuk dari Chloe.

Aku dan Lexa harus menghadiri acara perusahaan di Korea Selatan yang bekerjasama dengan perusahaan keluargaku.... lusa besok! Hampir saja, aku jatuh dari kasur karena berita ini. Benar-benar keterlaluan! Tuxedo-ku masih di-laundry. Gaun Lexa belum sempat dicari. Belum pesan tiket pesawat pulang-pergi, pesan hotel. Aku juga tidak tahu siapa saja yang harus ikut.

Chloe langsung kuhubungi.

"Halo?" sapanya.

"Maksud dari email-mu itu apa, Chloe? Kenapa mendadak sekali?"

"Wow wow wow. Bisakah kau bilang 'Halo juga, Chloe'dulu?"

"Tidak bisa. Emailmu baru masuk barusan. Apa-apaan?"

"Skandar, ini masih pagi. Sabar dong. Aku sudah mengirim emailnya dari kemarin sore dan sekarang aku lagi di jalan mau ke rumahmu. Kau mau aku selamat, kan? Kita diskusikan saat aku sampai, oke?"

Dia langsung memutusnya.

Dengan malas, aku keluar kamar dan mengetuk kamar Lexa. "Bangun, Lex. Chloe mau datang."

"Hmmm... Skan?" Aku kaget mendengar suara itu dari sampingku.

"Kau mengagetkanku! Kok udah di.. Ah, sudahlah. Chloe mau datang, kau sudah mandi?" tanyaku saat melihat dia menenteng handuk. Rambutnya masih basah.

"Udah. Aku tahu kok. Chloe sms aku tadi malam." Dia berjalan masuk ke kamarnya dengan santai.

Aku merasa tekanan darahku naik.

Kenapa dia selalu memberitahuku hal-hal penting seperti ini di saat-saat terakhir?

"I think I'm gonna punch your face, Chloe Maxwell." Aku berteriak.

Terdengar pintu depan tertutup dengan kencang. "Aku bisa mendengarmu, Alexander Amin Casper Keynes."

"Argh! Kenapa kau datang di saat aku sedang mengutukmu?!" Aku berjalan menuruni tangga. Baru setengah tangga, aku berteriak lagi, "Lex, Chloe sudah sampai! Ayo, ke ruang kerja!"

Lexa keluar. "Tapi kan kau belum mandi, Skandar."

"Oh iya. Yasudah, kau turun dulu sana."

Kulangkahkan kakiku ke kamar sebentar untuk mengambil pakaian ganti dan handuk. Lalu aku pergi ke kamar mandi. Siraman air membuat mataku semakin terbuka.

Setelah selesai, aku menuruni tangga, mengambil jus dan menghampiri Chloe yang sudah duduk di ruang kerja.

"Akhirnya kau datang juga, Keynes!" serunya. Dengan suara kencangnya, Chloe pernah membangunkan Mr. Burke yang tinggal di sebelah rumahku. Padahal dia hanya berteriak keras dari ruang tamu.

"Ya, kalau bukan karena email-mu, aku sudah bisa menikmati hariku dengan tidur seharian."

"Larangan keras! Bisa-bisa kau pusing setelah tidur seharian, Skan. Tidak baik untuk kesehatanmu."

Take A Step : Moving On? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang