Chapter 2

10K 757 56
                                    

.

.

.

Lemme kiss you, will you?

.

.

.

Min Yoongi x Park Jimin

.

.

This FF © chimichims

.

.

.

Hari berlanjut seperti biasa? Iya bagi Jimin, tapi bagi Yoongi? Big no.

Dia yang biasanya cuek dengan sekitarnya kini entah mengapa seperti ada radar ParkJimin di kepalanya. Rasa-rasanya matanya selalu tau dimana Jimin bernafas, dimana Jimin bergerak, apapun yang jimin lakukan.

Ok ini aneh, baik bagi yoongi maupun bagi jimin. Jimin yang merasa gerak-geriknya diperhatikan hanya bisa merasa canggung. Hey! Siapa yang tidak canggung jika ingin minum saja di perhatikan begitu tajamnya?! Yoongi yang secara tidak sengaja (atau memang sengaja?) memperhatikan jimin merasa terhipnotis.

Dan parahnya lagi hari ini, hari yang cerah dan tenang ini mereka terpaksa di pasangkan di tending dari dorm dengan judul 'belanja bulanan'.

Disinilah mereka berdua. Jimin dengan sweater oversizenya dan yoongi dengan jaket kulit hitamnya berjalan berdampingan di dalam swalayan dekat kompleks apartment mereka.

Jimin serius melihat daftar belanjaan dan yoongi mendorong kereta belanja sambil menahan degub jantungnya yang sedikit yeah... kencang. Tetap dengan wajah yang dibuat sedater mungkin, yoongi mencoba menahan debaran jantungnya sedikit.

"Ahh hyung, itu.. mm daftar belanjaannya mau di bagi dua atau dicari bersama saja?" sungguh ini adalah saat tercanggung mereka berdua. Bahakan jimin bingung harus berbicara bagaimana.

Yoongi mengangkat wajahnya, menatap mata jimin sebentar. "Kita cari berdua saja. Aku tidak mau tanggung jawab jika kau hilang di tengah jalan." Perkatannya membuat Jimin memajukan bibirnya kesal. Ok, maafkan yoongi karena tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Hyungggg.. aku bukan anak kecil!"

"Ahaa.. ucap seseorang yang kemarin menangis karena strawberry-nya habis di makan Jin hyung."

"Aishh itu karena aku kesal. Aku bahkan sudah mencairkan coklat untuk ku makan bersama strawberry-nya. Tapi begitu aku mengecek kulkas, ternyata sudah tidak ada!"

Yoongi tertawa kecil melihat dongsaeng kesayanganya menghantakkan kaki berjalan mendahuluinya.

"Ya! Anak kecil!" teriaknya sambil tertawa kecil. Jimin membalikkan badannya menghadap yoongi.

"Hyung! Sekali lagi kau memanggilku seperti itu, aku akan membiarkanmu belanja sendiri."

"Hmm? Memangnya kau tega meninggalkan hyung-mu ini?"

Skakmat. Jimin hanya bisa berdecak kesal karena dia tau kalau dia sangat tidak bisa meninggalkan yoongi berkeliaran diluar sendirian. Paling tidak suasana sudah normal lagi,pikirnya.

Akhirnya mereka berkeliling sambil membahas beberapa hal kecil. Misalnya kenapa jimin kemarin berteriak sangat kencang di kamarnya, dan ternyata itu karena taehyung menumpahkan susu di kasurnya. Atau kenapa yoongi semakin hari semakin tidak segar, rupanya dia agak sedikit tertekan dengan tuntutan membuat lagu baru dan sudah mendekati deadline.

Semuanya mengalir begitu saja. Jimin bercerita dengan santainya, kadang matanya menyipit hingga hilang karena senyumnya yang terlalu lebar. Disitu yoongi berfikir, apa dongsaengnya memang selalu seperti ini? Apa dongsaengnya memang manis dan menggemaskan seperti ini?

Lemme kiss you, will you? [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang