Chapter 1

12.6K 824 108
                                    


Penuh, merah, basah, kenyal..

Yoongi terdiam. Tatapan matanya tajam menuju gelas yg menempel pada sepasang bibir dengan ajaibnya mampu membuat Yoongi terdiam terpaku. Alih-alih meminum air yang barusan dia ambil, dia malah menelan air liurnya sendiri.

Air tidak penting, sepasang bibir yang memarik perhatiannya lebih penting sekarang. Biarkan dia menikmati pemandangan terindah di pagi harinya ini.

.

.

.

Semua berawal sejak seminggu yang lalu. Berawal dari Jimin yang pulang tengah malam dengan sebuah lollipop bertengger di mulutnya, bertemu dengan Yoongi yang terkapar menonton tv di ruang tengah.

Awalnya biasa, hingga Jimin menjatuhkan diri di samping Yoongi. Awalnya biasa, sampai Yoongi mendengar decapan dari sampingnya. Awalnya biasa, sampai Yoongi terganggu dengan suara itu dan memilih mendelik melihat Jimin yang sedang mengemut lollipopnya.

Ruangan saat itu remang. Hanya cahaya dari tv yang menampilkan entah acara apa. Tapi demi Tuhan, Yoongi melihatnya dengan jelas. Entah karena udara yang sedang dingin, bibir Jimin yang biasanya sudah merah kini bertambah merah. Dan demi Tuhan untuk yang kedua kalinya, bibir merah delima itu mengkilap. Basah dan Yoongi yakin rasanya manis karena lollipop itu.

Rasanya ingin mebenturkan kepalanya begitu dia melihat Jimin menjilat bbibirnya sendiri. Aku pasti memgantuk, pikirnya.

Tanpa pikir panjang, dia berdiri dan membuat Jimin kaget hampir tersedak lollipopnya sendiri. Bahaya jika dia menetap, pikirannya bisa makin menjadi-jadi. Langsung berjalan cepat menuju kamarnya tanpa menoleh.

Jimin terdiam memandang punggung Yoongi yang menghilang di balik pintu. Aku salah apa?

.

.

.

Pagi-pagi sekali –bagi Yoongi- suara benda jatuh di depan kamarnya membuat dia terkaget bangun. Dengan malas sekali, dia menggerakkan tubuhnya menuju pintu kamarnya karena penasaran. Tapi betapa tidak kagetnya dia saat melihat Taehyung terdampar tak berdaya di depan kamarnya.

Karena merasa tidak penting meihat Taehyung yang yang mungkin terpeleset di depan kamarnya, jadi dia langkahi saja Taehyung yang masih berfikir keras kenapa dia bisa terpeleset.

Antara melanjutkan tidur dan menghilagkan dahaga, Yoongi memilih yang kedua. Dengan malas sekali, dia melangkah ke dapur berharap mendapatkan sesuatu yang bias menghilangkan rasa hausnya.

Dan Tuhan memberkati Yoongi pagi ini. Dahaganya hilang seketika begitu melihat Jimin terduduk manis di dapur dengan sebatang sosis di antara bibirnya.

Jimin yang melihat Yoongi masuk ke dapur, langsung mengunyah dan memberikan senyuman terbaiknya. Bayangkan jika Yoongi yang bangun tidur lalu melihat wajah Jimin yang tidak mengenakkan, dunia akan bergetar.

"Oh Jimin."

"Pagi hyung! Mau ku buatkan kopi? Sepertinya masih ada di rak." Jimin berdiri menghampiri Yoongi yang hanya bisa terdiam dan memaki di dalam hatinya. Sial! Kenapa harus mendekat?!

Melihat pria yang lebih tua dari dirinya hanya terdiam dan terpaku menatapnya, maka Jimin mengangkat tangannya di depan wajah Yoongi dan mengibaskannya sedikit. Membuat Yoongi berkedip kaget.

"Hyuungg~ kau tidak mendengarku?"

"Ahh apa? Oh maaf aku masih mengantuk jadi sedikit kurang focus." Tenangkan dirimu Min Yoongi.

"Aku bilang, apakah kau mau ku buatkan kopi?" krikk krikk..

Melihat hyung-nya diam saja dan jujur saja itu membuatnya sedikit emosi, maka Jimin segera menarik tangan Yoongi dan memaksanya duduk di salah satu kursi. Yoongi yang masih melamun hanya pasrah saja diperlakukan seperti itu.

Jimin dengan tanggapnya memasak air dan menyiapkan dua buah gelas. Satu untuk kopi, dan satu lagi susu untuk dirinya sendiri. Mengingat bahwa hyung-nya yang satu ini baru bangun dan pasti perutnya masih kosong, maka selaku adek yang baik maka lelaki berurai pink ini langsung memasukan dua helai roti di pemanggang.

Tidak butuh waktu lama untuk menyiapkan semua itu. Jimin langsung membawa dua buah gelas itu serta sepiring roti bakar ke meja makan. Menaruh segalanya di hadapan Yoongi, membuat manusia swag satu ini menyadari apa yang terjadi.

"Untuk siapa?" Tanya Yoongi yang bingung tidak mengerti apa-apa.

"Hyung! Untuk siapa lagi? Hanya kita berdua di ruangan ini, tentu saja ini untukmu dan aku. Oh ayolah hyung, haruskah aku menyiram wajahmu dengan air agar kau bisa lebih fokus?"

Setelah mendengar dongsaengnya mengomel dihadapannya, maka Yoongi berusaha untuk lebih focus walaupun pandanganya agak menurun sedikit. Lihatlah, Yoongi menatap tanpa berkedip bibir penuh berwarna merah menggoda yang bergerak dengan lincahnya. Tertarik, terbuka sedikit, kadang juga membulat lucu. Apakah bibir Jimin selalu seperti ini?

Dengan kesal, Jimin mendorong segelas kopi dan sepiring roti mendekat ke Yoongi. Yoongi yang melihat apa yang Jimin lakukan segera mengambil kopinya dan meniupnya sedikit.

"Gomawo."

Jimin yang notabene-nya masih kesal hanya mengangguk dan menyambar segelas susunya dan meminumnya secara perlahan, dan memandang kea rah ruang tv dimana Taehyung duduk di lantai menghadap sofa. Entahlah apa yang di lakukan makhluk itu.

Yoongi –lagi-lagi- hany bias meminum kopinya sambil menatap bibir kenyal menggoda itu. Merasa di perhatikan, Jimin langsung membalik pandangannya kepada hyung di depannya. Lalu menaruh segelas susunya sambil memberi tatapan tanya.

Ohh itu, ada bekas susu di bibirnya.

Yoongi yang sedang di mabuk bibir Jimin langsung menjulurkan tangannya. Jarinya tergerak menyapu bekas susu yang ada di permukaan bibir Jimin. Lalu diam sesaat, menatap Jimin tanpa ekspresi.

Jimin yang bingung hanya bias diam bertanya-tanya. Apakah hyung-nya salah tidur semalam? Apa Yoongi hyung salah makan sesuatu kemarin?

Karena merasa terlalu aneh dan situasi semakin awkward,maka jimin sengaja berbatuk kecil.

"Ehem, Yoongi hyung?"

DAMN!

Yoongi yang sadar dengan apa yang di lakukannya segera menarik tangannya dari wajah Jimin. Tangannya segera kembali menggenggam kopinya dan meminumnya sekali teguk. Persetan dengan kopi panas.

Tidak mau terkurung di dalam ruangan yang sama terlalu lama dengan jimin, Yoongi lalu mengambil sehelai rotinya dan beranjak ke kamarnya dengan kecepatan penuh.

Jimin? Dia hanya diam menatap Yoongi dengan penuh rasa bersalah. Apa kopinya kurang gula yah?

GG{kt

Lemme kiss you, will you? [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang