HABIS...

745 22 0
                                    

Hari ini Adam berulang tahun... Hawa sudah menyiapkan kejutan untuk tampil semenarik mungkin karena didengarnya pinta Adam tadi pagi sebelum berangkat mencari nafkah...

"Sayang... aku akan menjemput kamu untuk merayakan hari istimewaku..."

Mulailah Hawa merias diri lebih awal agar siap lebih cepat kalau-kalau Adam menjemput tiba-tiba...

Pada saat Hawa memulaskan bedak ke wajahnya... Hawa menyadari kulitnya tak semulus dulu...

"Ah, Adam mencintaiku apa adanya... berikut kulitku yang sudah tak semulus dulu ini...", kata Hawa.

Pada saat Hawa memakaikan eye shadow ke kelopak matanya... Hawa mendapati kelopak matanya mulai turun... tak sebesar dan seindah dulu... garis-garis halus pun mulai tampak di sudut matanya...

"Ah, Adam mencintaiku apa adanya... berikut kelopak mataku yang mulai turun ini... juga garis-garis halus di sudut mataku ini...", kata Hawa.

Pada saat Hawa memulaskan pemerah pipi ke pipinya... lagi-lagi didapatinya, pipinya tak sekencang dan sekenyal dulu...

"Ah, Adam mencintaiku apa adanya... berikut pipiku yang juga mulai turun ini...", kata Hawa.

Pada saat Hawa memoleskan pemerah bibir ke bibirnya... Lagi-lagi Hawa mendapati bibirnya tak sebening dan seranum dulu...

"Ah, Adam mencintaiku apa adanya... berikut bibirku yang sudah tak bening dan tak ranum lagi ini...", kata Hawa.

Saat Hawa menata rambutnya... kembali lagi Hawa mendapati kalau rambutnya tak selebat dan sehalus dulu... Bahkan beberapa helai rambut putih mulai nampak di antaranya...

"Ah, Adam mencintaiku apa adanya... Adam pernah bilang akan mencintaiku hingga rambutku memutih sekalipun...", kata Hawa.

Saat Hawa mengepas gaun malam terbaiknya... Hawa mendesah mendapati tubuhnya tak seramping dan seindah dulu...

"Ah, Adam mencintaiku apa adanya... Adam bangga karena aku sudah melahirkan anak-anak baginya...", kata Hawa.

Setelah semuanya selesai, Hawa kembali memutar dirinya di depan cermin. Saat Hawa meragu apakah ini sudah penampilan terbaiknya,,, kembali ia mengingatkan dirinya... "Adam mencintaiku apa adanya..."

Satu jam telah lewat dari waktu yang dijanjikan Adam. Tapi Adam belum datang.

Hawa pun melepas sepatunya.

Tiga jam telah lewat dari waktu yang dijanjikan Adam. Tapi Adam belum datang.

Hawa pun mulai duduk-duduk di tepi ranjangnya.

Lima jam telah lewat dari waktu yang dijanjikan Adam. Tapi Adam belum datang.

Hawa pun mulai rebah di ranjangnya.

Delapan jam sudah... telah lewat dari waktu yang dijanjikan Adam... Adam masih juga belum pulang...

Hawa pun tertidur di ranjangnya...

Satu jam kemudian, Adam tiba di rumah...

Hawa pun menegurnya... "Mengapa kamu tidak datang tepat waktu?"

"Maaf, sayang... teman-temanku memberi pesta kejutan... aku tidak bisa menghindarinya..."

"Mengapa tidak mengabari?"

"Maaf, sayang... pulsaku habis..."

"mengapa tidak membeli pulsa?"

"Maaf, sayang... uangku habis..."

"Apa kita jadi merayakan hari istimewa kamu?"

"Maaf, sayang... tenagaku sudah habis..."

Melihat Hawa merengut, Adam pun merajuk...

"Sayang, kalau kamu cinta aku, kamu pasti mengerti...", kata Adam.

Tapi sahut Hawa seketika, "Maaf, sayang... cintaku habis..."

SAAT KAU MEMBIARKANKU SENDIRI...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang