Hingga hari baru menunggu
Segumpal cahaya bintang di langit ungu
Juga lengkung manis ditunggu
Percayalah,
Senyum ini milikmu.Milikmu, si pemberi kepatahan.
Mengosongi bilik hati lain
Yang harusnya sudah terisi untuknya
Harusnya kamu tahu,
Hatiku untukmu,Untukmu, si pendusta kalimat manis.
Seperti ini lah rasa yang baru datang,
Selalu diisi dengan berbagai kehambaran
Tepatnya kepahitan.Harusnya kamu tahu,
Meski kamu pendusta,
Tapi aku suka.
Benarkah, Hati?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusta Setelah Hujan Reda
Poetry(Baca HUJAN, ANGAN, DAN KENANGAN dulu ya...) Aku hanya ingin mengingatkan, tidak bermaksud lebih. Aku ingin bilang bila kalian membaca buku ini, jangan mudah terpedaya. Semua yang ada di sini bukan seperti apa kata hati kalian yang berkata seperti...