part 2

39 5 2
                                    

Hari ini adalah hari yg melelahkan sekaligus menyebalkan bagi danang. Disekolahnya dia menerima masalah yg mengganggu belajarnya. Disaat dia membutuhkan tempat untuk berbagi. Teman-temannya hilang entah kemana.

Dia pun terlarut ke dalam pikirannya. Melayang kemana-mana. Dan dia pun terlelap karena lelahnya. Dia terbuai dalam mimpi indahnya.

"Tok tok tok" suara pintu kayu yg beradu dengan sendi disela-sela jari tangan. "Dan... Bangun... Udah sholat ashar belum?" suara dibalik pintu yg tak lain adalah ibunya. "Iya bu" balasnya singkat. Diliriknya jam yg menempel di dinding kamarnya. 17.16 wib. Sebentar lagi maghrib dan dia belum sholat ashar. Bergegaslah dia menuju kran kamar mandinya dan bersuci sebelum menghadap Rabb-nya.

Suara bising terdengar dari arah ruang tamu. Rupanya sang kakak sudah sampai dirumah. Dihampirinya keluarga kecil mereka. "Oomm..." suara kecil menyerukan panggilan terhadapnya. Keponakan kesayangannya berlari menghampirinya dengan senyum riang. Tampak gigi-gigi mungilnya yg sebagian menghitam dan membuatnya terlihat ompong. Dipeluknya keponakan kesayangannya itu dengan penuh kasih sayang. Anak kecil yg selalu membuatnya senang dengan sikap kekanakannya yg lucu dan menggemaskan, yg selalu membuatnya lupa akan setiap masalah yg menghampiri pikirannya.
Hidangan yg sudah seperti hajatan pernikahan, berjajar rapi di meja makannya. Keluarga kecilnya menikmati masakan terlezat hasil tangan sang ibu. Selesai makan malam mereka sholat berjamaah di ruang persholatan.

Setelah lelah bergurau dengan sikecil, digendongnya si keponakan ke kamarnya dan dinyanyikannya lagu-lagu penghantar tidur sembari mengusap lembut kepala mungilnya. Dan akhirnya sikecil pun tertidur. Ditinggalkannya sikecil yg sudah tertidur pulas. Dia pun menuju kamarnya. Dia rebahkan tubuhnya dikasur busa yg mulai menipis dimakan usia. Disaat hampir terlelap, terdengar nada dering dari telpon genggamnya. Dilihat layar hapenya ternyata bayu, adik kelasnya yg berada diseberang sana. "Halo, assalammualaikum?" awal katanya dengan hp yg ditempelkan di pipi dan telinga sebelah kanan. "Walaikumsalam bang, gimana udah prepare buat rencana lo besok?" tanya bayu to the point. "Astaga gue lupa bay!" jawabnya kaget. Danang lupa bahwa besok adalah hari ulang tahunnya, dan juga hari ulang tahun gebetannya Tri septi lestari. Adik kelasnya sekaligus teman sekelas bayu lawan bicaranya ditelpon. Dia memang sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk merayakan ulang tahunnya bersama dengan septi dan memberikan kejutan yg spesial sekaligus menyatakan perasaannya terhadap septi.
"Yah elo gimana sih bang, sama hari spesial aja bisa lupa?" bentak bayu. "Hisshh gausah lebay deh lo, kadonya udah gue siapin. Cuma yg buat nembaknya aja yg belum gue persiapin" sanggahnya. "Yaudah gih siapin, besok gue bantuin buat decor basecamp sama anak-anak lain" dukung bayu. "Iyaa ini mau gue siapin, elo ngingetinnya telat sih" jawabnya menyalahkan bayu. "Eh kok gue? Lagian elo gitu aja sampe lupa sih. Latihan lagi gih biar besok mantep, jangan sampe lupa yg kita rencanain kemarin!" perintah bayu. "Iya gue ga lupa santai aja" jawab danang.

Dia pun mulai bergelut dengan kreasinya. Mempersiapkan segala hal yg dirasa harus sempurna untuk hari spesialnya besok. "Woi ngapain lo malem-malem masih sibuk?" suara sang kakak mengagetkannya. "Kebiasaan deh lo masuk kamar orang ga pake ketuk pintu dulu" bentak danang. "Ngapain ketuk pintu? Orang ini rumah gue juga kan?" jawab kakaknya. "Serah dah" ketusnya. Dia dan kakaknya emang terlihat tidak akur. Tapi itu semua cuma candaan. Yg sebenarnya mereka saling menyayangi. Kakaknya sudah menjadi kakak sekaligus sahabat baginya. "Wuih ulang tahun aja belum, udah dapet kado aja lo?" puji kakaknya melihat bingkisan kado diatas meja kamarnya. "Itu bukan kado buat gue, itu kado gue buat gebetan gue" jawabnya. "Ohh kirain, emang kapan ulang tahunnya?" tanya kakaknya. "Besok" jawabnya singkat. "Besok? Ultahnya sama kek elo?" tanya kakaknya tidak percaya. "Iyaa sama, gue juga rencana mau nembak dia besok" jelasnya. "Woohh bisa so sweet juga lo anak bawang? Ga percuma lo jadi adik gue. Gue dukung lo" sindir kakaknya sekaligus mendukungnya. "Gue ga kayak lo yg waktu sekolah nyari ceweknya selera cabe-cabean" ejeknya. "Itu udah masa lalu, yg penting elo gausah ikut-ikutan tingkah laku gue yg gabaik waktu sekolah. Jangan sampe belajar lo terganggu" nasihat kakaknya. "Iya gue tau kak, gue juga ga pengen ngecewain bapak sama ibuk" jawabnya mengiyakan nasehat kakaknya. "Yaudah gue istirahat dulu, selamat berkreasi. Gausah dipaksain, kalo capek istirahat aja" kata sang kakak sembari berlalu meninggalkan kamar adik kesayangannya.

Setelah beberapa jam berkreasi akhirnya danang sudah merasa lega dengan usahanya. Dia pun membereskan peralatannya. Dan menuju tempat tidurnya. Dimatikan lampu kamarnya. Dan  dia pun berencana beristirahat. Dia tak sabar menanti hari esok.

Gimana untuk part keduanya? Ini masih awal untuk alur ceritanya. Pertama kalinya juga gue nulis di wattpad. Jadi maklum kalo masih banyak kurangnya. Untuk setiap partnya gue belum kepikiran ngasih judul. Jadi cuma kasih nama per bab dengan nama part 1 part 2 dan seterusnya.  Mohon kritik dan sarannya yaa? Terimakasih. Happy reading 😊

complicated storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang