Dering bel sekolah berbunyi. Dengan dering yg ketiga kalinya semua murid memindahkan segala benda dimeja kedalam tas masing-masing. Setelah selesai berkemas dan berdoa menutup kegiatan belajar sore itu. Semua murid berhamburan keluar kelas mereka masing-masing. Mereka melanjutkan kegiatan mereka setelah kbm selesai. Ada yg langsung pulang ke rumah, ada yg mengikuti ekstrakurikuler, ada yg bersenda gurau dengan yg lain, dan masih banyak kegiatan yg mereka lakukan selepas kegiatan membosankan didalam kelas itu.
Danang beranjak menuju basecamp favoritnya. Disana septi sudah menunggu. Mereka sudah membuat janji dengan teman-temannya untuk mentraktir teman-temannya itu untuk merayakan hari jadi mereka. Entah kenapa sudah menjadi tradisi dikalangan mereka untuk memberikan PJ alias pajak jadian kepada teman-temannya apabila mereka baru saja resmi mendapatkan pacar baru. Sesampainya dibasecamp danang menjumpai septi beserta teman-temannya yg sudah tampak ngiler ingin melahap mie ayam yg dia janjikan.
"Woy bang, kemana aja lo? Kita udah laper banget ini" ujar bayu yg paling bersemangat diantara mereka. "Iya sorry gue tadi ada urusan bentar sama wali kelas" jawab danang meminta maaf. "Yaudah kuy buruan gue juga udah ga sabar pen makan mie ayam pak yanto" ucap irma tak kalah semangat. Akhirnya mereka pun berangkat menuju warung mie ayam yg tidak jauh dari sekolah. "Lo yakin mau nraktir mereka semua kak? Gue nggak bawa duit loh ini?" kata septi cemas. "Iya nggak papa, sekali-sekali nyenengin mereka. Gue juga masih ada duit kok. Kebetulan kemarin gue dapet komisi dari puisi gue yg dimuat di majalah siswa. Jadi lo tenang aja deh" jawab danang dengan senyum manisnya."Pak mie ayamnya 7 makan sini yaa?" ucap danang kepada pak yanto sang penjual mie ayam. "Siap mas, duduk aja dulu! Minumnya apa aja?" tanya pak yanto lagi. Mereka pun menyebutkan pesanan masing-masing. "Saya es jeruk pak" ucap bayu. "Saya goodday coolin dingin pak" kata danang. "Saya juga pak" sambung septi. "Loh bukannya lo nggak pernah minum kopi? Katanya nggak dibolehin minum kopi?" tanya danang heran. "Nggak papa, gue lagi pengen" jawab septi ketus. "Yaudah serah lo dah" jawab danang tak kalah ketusnya.
Akhirnya pesanan mereka pun datang mereka berebut menuangkan saus dan kecap ke mangkuk mereka masing. "Buseett lo, cewek sambelnya banyak banget? Nggak takut sakit perut lo?" tanya bayu kepada septi yg menuangkan sambal hampir setengah mangkuknya. "Mie ayam gini enaknya kalo super pedes, berasa sensasinya" jawab septi percaya diri. "Kasihan perut lo oon!" kata danang sambil menjitak ringan kepala septi. "Biarin, orang cuma dikit juga. Rese amat lo?" jawab septi. "Yaudah kalo sakit perut gue nggak tanggung jawab" kata danang. "Iya lah, perut perut gue. Kalo gue hamil baru lo tanggung jawab" kata septi diikuti tawa teman-temannya. "Emang kapan gue merkosa lo dodol? Emang lo mau gue hamilin?" goda danang. "Yakalik" jawab septi sekenanya. Mereka pun semakin puas tertawa. "Udah-udah, ini mau makan apa mau drama sih?" kata irma menengahi. Akhirnya mereka pun menyantap mie ayam mereka masing-masing.Usai makan mereka memilih untuk kembali ke sekolah karena mereka masih ada latihan sertijab untuk kepengurusan baru. Sesampainya disekolah ternyata mereka sudah ditunggu teman-temannya yg lain. "Kemana aja sih kalian? Udah ditunggu dari tadi juga." protes fina. "Abis makan, bentar doang" jawab bayu. "Yaudah yuk langsung latihan" ajak fina. Akhirnya mereka pun latihan PBB sebagai salah satu dalam rangkaian sertijab. Diawasi danang sebagai senior mereka sekaligus mengarahkan mereka.
Selesai latihan, dibarisan belakang nampak septi meringis kesakitan tidak menanggapi pengarahan seniornya. Danang yg melihat hal itu langsung menghampirinya. "Lo kenapa?" tanya danang. "Perut gue sakit kak" jawab septi sembari merintih lirih. "Tuh gue bilang juga apa? Bandel sih. Yuk gue anter ke uks!" ajak danang. Akhirnya mereka pun ke uks.
Tapi sayangnya, sesampainya disana pintu uks terlihat tertutup. "Duh, mbak winda udah pulang nih kayaknya? Gimana dong?" kata danang panik mengetahui petugas di uks mereka sudah meninggalkan ruang kerjanya. "Anterin gue pulang aja kak!" pinta septi. "Emang kalo di rumah lo bisa sembuh? Ada yg ngobatin?" kata danang galak. "Yaudah sih nggak papa, ntar juga sembuh sendiri" jawab septi. "Nggak bisa, pokoknya gue pengen lo sembuh dulu baru gue anter pulang" kata danang memaksa. Akhirnya danang membawa septi ke klinik yg tidak jauh dari sekolahnya."Mbak septi ini punya maag yg lumayan parah. Jadi pola makannya harus dijaga" kata dokter praktek itu.
"Gue bilang juga apa? Elo sih ngeyel pake sambel banyak-banyak, tambah minum kopi lagi" gerutu danang. "Iyaa gue nyesel kak" jawab septi menyesal.Sorry banget guys, gue bener-bener lagi banyak pikiran. Susah banget buat merangkai kata-kata. Lagi nol inspirasi. Ga bisa ngalir aja nulisnya. Jadi flat-flat aja gitu. Next time pasti bakal gue perbaikin. Sorry bikin kalian menunggu. Happy reading 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated story
Roman pour AdolescentsDanang dan septi adalah dua orang yg mempunyai banyak kemiripan, banyak hal yg sama, bahkan sudah seperti saudara kembar tapi lain ibu. Keduanya berpacaran, tetapi karena banyak kesamaan didalam diri mereka membuat mereka sadar bahwa mereka tidak bi...