part 7 - danang pov

39 1 4
                                    

Kumandang adzan merasuki telingaku. Alunan suara sang muadzin merambat dari telinga menggetarkan hati. Meneguhkan niat untuk melangkah membasuh diri dengan air suci. Menghadap Sang Pencipta mimpi yg memberikan hembusan kehidupan hari demi hari.

Setelah selesai sholat berjamaah. Seperti biasanya aku dan keluargaku berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama. Sudah menjadi kebiasaan kami melakukan hal seperti ini selama ini. Menikmati indahnya kebersamaan. Menyatukan hati dan raga walaupun hanya melalui makan malam sederhana. Malam ini terasa sepi karena hanya ada aku, ibuku, dan bapakku saja. Percakapan dimeja makan juga hanya seputar rutinitas harian seperti biasanya. Tanpa membahas sesuatu yg penting. Selesai makan aku kembali kekamarku untuk menyelesaikan tugas sekolahku. Sesampainya di meja belajarku, aku melihat lampu indikator ponselku berkedip tanda ada pesan atau panggilan masuk yg aku lewatkan. Aku tekan tombol daya dibagian atas ponselku. Ketika layarnya menyala. Aku membaca "1 pesan teks masuk". Dengan rasa penasaran sewajarnya, aku mulai membuka pesan itu. Ternyata itu dari orang yg mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. "Gue mau lo jadi pacar gue". Seperti itu isi pesan tersebut. Aku pun tercengang memikirkan apa yg baru saja aku baca. "Ini apaan sih? Jangan-jangan hpnya dibajak temennya? Atau ini benar-benar dia?". Dengan rasa penasaran akhirnya aku pun membalas pesan itu.

"Sep, ini elo kan? Lo nggak bercanda kan?"
Send.

Beberapa saat notifikasi pesan berbunyi.

Received
"Iya kak, ini gue. Gue serius"

Itu benar-benar septi. Aku sedikit tidak percaya. Kemarin dia menolakku tanpa alasan yg pasti. Sekarang tiba-tiba dia memintaku menjadi pacarnya?

"Terus kenapa kemarin lo nolak gue?"
Send

Received
"Gue cuma nggak tega sama fina kak, lo tau kan walaupun lo udah putus sama dia tapi dia tetap teman baik gue. Dan lo nembak gue didepan matanya langsung. Ya gue nggak bakalan nerima lah. Gue juga punya hati."

Jadi itu alasan dia menolakku? Karena ada fina saat itu. Aku cukup mengerti. Aku juga tidak terpikirkan sampai sejauh itu. Aku tidak memikirkan perasaan fina.

"Jadi sekarang kita pacaran?"
Send

Received
"Ya itu kalo lo nggak keberatan sih?"

"Ya nggak mungkin keberatan lah. Gila lo?"
Send

Received
"Tapi sayang ya... Bukan tanggal 8 tanggal spesial kita?"

"Berarti kita punya 2 tanggal yg spesial dong?"
Send

Percakapan lewat pesan singkat itupun cukup membuatku bahagia. Bagaimana tidak? Aku baru saja mendapatkan pujaan hatiku.

***

"Dan, udah bangun belum? Buruan udah jam berapa ini?"

Suara nyaring ibuku sukses membangunkanku dari mimpi indahku. Mataku rasanya seperti direkatkan menggunakan lem super kuat. Aku meraih ponselku. "Astaga... Udah jam 6, bisa telat ini!" batinku. Malam ini aku kurang tidur. Bercakap dengan septi lewat pesan singkat semalam berhasil mengurangi waktu istirahatku. Bergegas aku menuju kamar mandi dan segera bersiap untuk menuntut ilmu hari ini.

"Bu, danang berangkat dulu ya?" kataku sambil mencium punggung tangan ibuku. "Loh dan, kamu ga sarapan dulu?" tanya ibuku. "Nggak usah bu, ini udah kesiangan" jawabku sambil berlalu keluar rumah. Kuambil motor kesayanganku di garasi rumah. Kulajukan motorku dengan kekuatan penuh begitu keluar dari halaman rumahku. "Semoga tidak terlambat deh" doaku dalam hati.

Aku memasuki gerbang sekolah yg masih terbuka tanda kegiatan sekolah belum dimulai. Kuparkirkan motorku tidak jauh dari pintu parkiran sekolah. Karena didalam sana sudah penuh dengan kendaraan murid-murid lain. Bel berbunyi sesaat setelah aku meletakkan helmku diatas spion motorku. Segera aku menuju ke kelasku sebelum pelajaran dimulai.
"

Semoga hari ini menyenangkan" doaku dalam hati.

Hay guys? Lama update. Lagi miskin inspirasi. Pikiran lagi kacau. Banyak yg ganggu pikiran gue. FYI sebenernya gue mau bikin novel pertama gue ini dengan perpaduan antara teenfiction, poetry, sama spiritual. Tapi gue masih susah buat mengkolaborasi ketiganya. Jadi untuk selanjutnya mungkin akan gue fokuskan ke teenfiction dengan tambahan bumbu-bumbu puisi romance dan pastinya juga bukan hasil copy paste yaa? Gue juga menghargai karya orang lain. Mungkin kalo nanti ada puisi karya orang lain disitu juga bakal gue kasih sumbernya. Kalo kagak ada sumbernya berarti itu pure hasil otak gue. Jangan lupa kritik saran yaa? Gue sangat suka bila ada yg berkenan membantu gue. Happy reading 😊

complicated storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang