8 -NauRaka-

771 199 183
                                    

Berawal dari tatapan yang kini membuatku nyaman bersamamu dalam keadaan apapun.

👑👑👑

BOLOS sekolah adalah kebiasaan Raka yang paling sering. Alasan ia bolos karena ia malas mengikuti pelajaran tertentu yang ia tidak suka sebenarnya.

Walaupun begitu, Raka dapat mengikuti pelajaran dengan baik sekaligus pintar dalam hal akademik.

Statusnya yang sebagai lelaki famous di Kharisma, anak nakal yang di cap di Kharisma dan sekarang menjadi kebanggaan di Kharisma karena kecerdasannya.

"Ngapain disini? Kok ga masuk?"

Lamunan Naura buyar saat Raka berada di sampingnya dan menanyakan hal tersebut. Naura sedang bimbang, sebenarnya dia ingin bolos hari ini tapi di sisi lain ia tidak ingin bundanya marah.

"Ehh... Kak Raka?" jawab Naura gugup sambil menundukkan kepalanya ke arah bawah.

"Mau bolos?" tanya Raka memandang Naura yang hanya diam sedari tadi.

"Ayo," ajak Raka sambil memegang dan menarik lengan Naura.

"Mau kemana kak?" tanya Naura yang hanya didapati gumaman dari Raka.

Kini Raka dan Naura berada di suatu taman yang agak jauh dari sekolah mereka.

"Ngapain ke sini kak?"

"Gue tau lo mau bolos kan? Duduk,"

Naura sedari tadi diam tak tahu ingin membahas topik apa. Ia hanya memandangi sekelilingnya yang dipenuhi pepohonan yang besar.

"Lo ngapain bolos?"

"Eee.. Itu kak, itu.. Itu lo kak.." jawab Naura masih terlihat gugup dan memandang ke arah lain seperti orang ling-lung.

"Jawab aja, gue udah tau kalo lo punya rencana untuk bolos," kata Raka dengan nada dingin khasnya​.

"Hehe.. Iya kak, soalnya hari ini ada mapel Bhs.Indonesia. Daripada dengerin ceramah panjang lebar kali tinggi mending bolos aja," jawab Naura tersenyum singkat.

Raka yang mendengar jawaban dari Naura tadi hanya tertawa kecil menatap sepasang bola mata milik Naura.

"Kalau Kak Raka ngapain bolos?"

"Hampir sejenis,"

"Maksudnya?" tanya Naura tidak mengerti apa yang dikatakan Raka kepadanya.

"Gue ga suka mapel Sejarah dan hari ini ada jadwalnya. Ngapain masalalu di bahas mending di lupain," kata Raka menjelaskan arti sejarah bagi dirinya sedangkan senyum manis tercetak di bibir Naura saat Raka mengatakan hal itu.

Mereka mengobrol dengan nyaman. Bahkan delapan puluh persen dari sikap Raka yang biasanya dingin hilang terganti dengan rasa nyaman yang bisa Naura rasakan saat itu.

Raka sepertinya juga larut dalam kisah-kisah yang diceritakan Naura, walaupun ia masih sedikit kesal karena kepolosan Naura yang tidak pernah hilang dari dirinya, tapi itu membuat Raka bahagia dan tertawa puas.

NAURAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang