13 -NauRaka-

746 48 10
                                    

Setiap penyesalan itu selalu datang di akhir. Kalau datangnya di awal namanya pendaftaran.

👑👑👑

NAURA sedari tadi melihat tingkah demi tingkah yang dilakukan Raka membuat hatinya tak menentu. Entah mengapa Naura menjadi sering memperhatikan Raka saat ia bertemu dengannya. Menurut orang yang dianggap waras itu adalah bentuk dari sebuah cinta.

Naura berusaha menghilangkan wajah Raka yang begitu tampan di mata perempuan, tapi itu semua gagal total. Bagaimana tidak, Naura terus saja memandangi Raka dengan penuh arti bagaimana bisa melupakan.

Menurut Naura, Raka itu tipe ideal sekali buat dia. Semuanya sudah siap tersedia di dalam diri Raka. Tapi satu hal yang tidak disukai oleh Naura dari sikap Raka yaitu nakal. Iya, Raka itu multitalent tetapi ia nakal. Entah itu didikan keluarganya ataupun dari dirinya sendiri.

Sekarang, Bogor, pukul 07.01 di SMP Kharisma akan segera diselenggaran pentas HUT Kharisma 65. Sekerubunan orang terlihat menyaksikan meriahnya acara dengan berteriakan, berloncatan dan bernyanyi bersama dengan band yang sedang tampil di panggung megah itu. Pukulan drum yang mengguncangkan, petikan gitar yang melengking, serta alunan piano yang sangat merdu membuat seluruh Kharisma sontak gembira.

Lelaki yang sedang memegang kamera itu tampak sangat asyik memotret suasana pentas tersebut untuk sebuah memori yang mungkin tidak pernah ia lupakan sampai kapanpun. Dengan gaya coolnya, tak sadar Raka menangkap wajah Naura di kamera miliknya. Potretan tercetak di layar kamera milik Raka itu membuat Raka tersenyum sekilas.

"Naura?" panggil Raka dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.

Raka segera berjalan menuju ke arah Naura yang sedang berdiri menunggu Raka karena ia memanggilnya.

"Penampilan pertama lo tadi bagus. Gue suka," kata Raka berkata jujur setelah melihat penampilang pembukaan dari Naura yang tampak sempurna.

Naura tersenyum, "Makasih, kak," kata Naura sambil memegangi jas Almamater yang ia pakai.

"Lo mau ke mana?" tanya Raka sedikit mengintrogasi Naura.

"Itu kak, aku mau ke sana dulu," jawab Naura sambil menunjukan makanan favoritenya, yaitu ice cream.

"Oh oke, yuk!" kata Raka yang kemudian menatap Naura.

Naura bingung apa yang dimaksud Raka itu. Raka mengajak Naura kemana pun Naura tidak tahu. Kepolosan dan kebodohan Naura itu seakan sudah menjadi ciri khasnya sampai kapanpun.

"Ayok kemana, kak?"

Raka menghela napas gusar lalu tersenyum singkat mendengar pertanyaan bodoh dari Naura.

"Ke tempat ice cream itu lah, mau ke mana lagii?" kata Raka kepada Naura.

"Bukankah kita partneran? Harusnya kita bersama terus," kata Raka lagi kepada Naura.

Naura hanya nyengir tak merasa bersalah dan tak sabar menikmati ice cream vanilla.

Raka menarik tangan Naura menuju ke arah sumber yang Naura inginkan. Sontak gembira dari Naura yang akan mendapatkan ice cream vanilla kesukaannya.

Satu jepretan berhasil Raka lakukan ketika Naura sedang melahap es krimnya.

"Kak Raka foto aku ya?" tanya Naura kesal.

NAURAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang