..ada yang mati dikala fajar menunjukkan senyumnya..
.
Diliriknya beberapa tas besar dibawah ranjang kasurnya
Yoongi menarik napas lega saat dokter jaga itu memperbolehkannya pulang dengan syarat harus rutin medical check up tiap minggu
tak apa, yang penting dirinya bisa menghirup udara luar lagi
karena sudah hampir lima hari Yoongi mendekam di kamar serba putih nan bau alkohol yang merebak itu,
benar benar memusingkan
terlebih lagi hubungannya dengan Namjoon yang agak meregang karena perdebatan kecil dan egois diantara mereka, membuat Yoongi merasa kesepian, memang Namjoon terhitung rutin datang menjenguknya walau tak ada yang berani memulai percakapan terlebih dahulu
Namjoon sekedar datang dan berlalu membawakan catatan sekolah dan beberapa titipan parsel buah dari teman teman sekolah yang tak sempat menjenguknya terbaring di rumah sakit
Yoongi paham watak Namjoon, seburuk apapun hubungan mereka saat ini, Namjoon adalah orang yang paling peduli disaat mama nya pun tak pernah datang ke rumah sakit untuk sekedar melihat kondisi terakhir anaknya
ya, walau sang mama hanya bisa menelepon nya disela sela kesibukannya, Yoongi benar benar rindu akan kasih sayang ibu.. dan rasa itu hanya bisa ia dapatkan dari Namjoon, atau mungkin Jimin?
entah...
suasana kali ini begitu kaku, hanya sosok Namjoon yang sibuk bolak balik mengangkut semua tas Yoongi dari kamar ke dalam mobil Namjoon, ah mobil ayah nya Namjoon lebih tepatnya
"Joon—" ucap Yoongi ketika tas terakhir digenggam Namjoon terlintas di depan matanya "maafin gue ya" sembari menunduk takut Namjoon tak menggubrisnya
ekspresi terkejut tergambar di wajah Namjoon
"eh? heh iya gapapa kok Yoon" tukas Namjoon cepat
"eng, kemaren gue emosian, egois banget maaf ya" kali ini Yoongi benar benar merasa bersalah pada sahabatnya itu
"iya iyaa paham kok gue,"
"lagipula, semenjak kejadian kemaren gue juga belajar kok, kita ga boleh maksain kehendak orang lain hehe" ucap Namjoon dengan senyum khasnya
Yoongi membatin lega, tatkala ia masih memiliki teman yang pengertian padanya
"ayo! ngapain lagi lu Yoon? betah amat di rumah sakit" canda pemuda Kim itu yang menyadari sohibnya termenung di atas ranjang nya,
menanti sesuatu?
pemuda bersurai hitam itu kemudian menoleh dan menyapa gembira ajakan Namjoon, walau nampak jelas raut wajah Yoongi yang masih heran mengapa Jimin tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi
sekalipun ia telah berniat mengakhiri hidupnya?
kemana dia?
.
Radio dalam mobil terus menerus memutarkan lagu jaman 90an, mendengarkan beberapa lirik dan memahaminya benar benar membuat Yoongi tenang
seakan akan jiwanya terisi penuh dengan sajak sajak puitis nan menggugah hati
sampai sang pemuda di kursi kemudi memulai percakapan nya
"Yoon?" celetuk Namjoon tanpa mengalihkan pengelihatannya dari stir kemudi
"yap?"
"akhir akhir ini gue liat lu beda? lu kalo kenapa napa bilang, jangan diem aja.. adakah yang hilang?" tanya Namjoon penuh hasrat yang mengisyaratkan bahwa untuk kali ini Yoongi harus terbuka satu sama lain
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU - [YOONMIN]
Fanfiction[COMPLETED] Dia akan selalu mencintaimu, tak peduli seberapa buruk kalian, ia akan selalu menyayangimu. Tapi jika kamu menyakitinya, seorang lelaki berpakaian serba hitam akan mendatangimu dengan pisau dan menikamu hingga mati. Maka dari itu, cintai...