*One*

617 47 5
                                    


Pagi, di rumah kediaman jung.

"Yerin.. Apa kau akan naik motor dengan namja nakal itu lagi hah??!!"tanya eomma sambil membentak.

"Nee.. Woyeo??"tanya yerin santai sambil menyisir rambutnya.

"Kau pakai rok! Pikir saja bagaimana kalau namja lain melihatmu... Eomma sudah persiapkan sopir dan mobil.."kata eomma.

"Yak.. Eomma.. Apa kau pikir aku hanya seperti ini?? Eomma juga yang buatkan rok untukku dengan celana pendek dalamnya kan??"tanya yerin.

"Tetap saja pahamu akan terlihat semua jika kau naik motor... Kau ini nakal ya.."bentak eomma.

"Aku sudah besar eomma... Aku bukan anak kecil lagi... Aku juga sudah mengabulkan keinginan eomma untuk jadi peringkat di sekolah.."kata yerin.

"Terserah kau"kata eomma dan pergi keluar kamar yerin tentu untuk pergi ke kantornya.

"Aissh..."yerin pun selesai, dia keluar dari kamarnya menuju dapur yang ada di lantai bawah.

Sesampainya yerin di dapur, dia mengambil satu buah roti sandwich lalu memakannya dan minum segelas susu.

"Nah.. Selesai.. Em... Luhan mana ya??"yerin bingung. Soalnya dia sudah ada di luar rumahnya dan menunggu kedatangan namja itu.

Tak lama sebuah motor sport berwarna putih datang dengan pengguna yang membuat mata yerin tergakum-kagum.

"Yerin! Apa kau menunggu??"tanya luhan.

Yerin tersenyum dan berjalan menuju luhan.

"Ani.."kata yerin dan duduk di belakang luhan.

"Bagaimana motor baruku??"tanya luhan.

"Em... Daebak! Jangan warna biru seperti kemarin.. Nora! Kalau boleh.. Hitam lebih bagus"kata yerin.

"Baiklah... Yak.. Sebaiknya kau tutupi pahamu dengan jaketku"kata luhan dan memberikan jaket hitam miliknya.

"Tidak usah.."kata yerin.

"Namja lain akan melihatmu..."kata luhan.

"Issh.."yerin akhirnya pasrah dan memakainya untuk menutupi pahanya.

Akhirnya luhan menyalakan mesin motor dan menjalankannya menuju sekolah. Yerin menikmati angin pagi yang menerpa rambutnya dengan lengan yang dia lingkarkan di pinggang luhan membuat luhan tidak karuan.

"Ye.. Yerin-ah.."kata luhan.

"Nee.."kata yerin. Kini dagu yerin berada di atas pundak luhan.

"A.. Ani"kata luhan.

Sekarang yerin seperti memeluk luhan dari belakang.

End--

Next? Like

AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang