jangan marah ya gaes judulnya tiba2 ganti lagi. aku emang labil. tolong jangan dihujat hehehehehehehehe. anw vommentsnya ayo!
jujur, aku lebih memilih kencan di dalam rumah daripada harus melakukannya di luar. setidaknya untuk hari ini.
aku sedang tidak dalam mood untuk banyak bergerak. sendi-sendi pada pergelangan kakiku masih terasa pegal sehingga sangat kaku saat digunakan untuk berjalan. ini akibat penilaian berlari mengelilingi sekolah sebanyak 2 kali yang diselenggarakan oleh pihak sekolah kemarin.
tampaknya jihoon tidak masalah soal tempat kencan yang murni adalah pilihanku ini. buktinya dia sekarang sedang duduk manis di sebelahku dengan tangan kanan yang terus menerus mengambil cheetos dan gigi yang sibuk mengunyah. sementara pandangannya tertuju pada layar laptop dimana film 'deadpool 2' sedang diputar.
"hayang," jihoon dengan mulut yang masih penuh akan cheetos rasa jagung bakar, tiba-tiba memanggil.
dan responku hanya sebatas, "hm?"
"hirst himprehion hamu he ahu himana?"
"abisin dulu itu cheetos di mulut, baru ngomong," kataku yang sama sekali tidak bisa mengerti ucapan jihoon barusan.
"aku nanya, first impression kamu ke aku gimana?" tanyanya lagi dengan pelafalan yang lebih jelas.
"kok tiba-tiba nanya gitu?"
"gapapa. pengen tau aja."
tanpa menoleh ke arahnya aku menjawab, "gembul."
aku yakin setelah mendengar jawabanku jihoon akan memajukan bibir atau melakukan ekspresi-ekspresi imut lain andalannya. tapi kali ini aku sedang tidak ingin melewatkan 1 scene pun dari deadpoolku sekedar untuk melihat reaksi jihoon.
merasa diacuhkan, dia bertanya lagi. "kalo sekarang?"
perasaan tadi anak ini yang paling bersemangat soal menonton deadpool, tapi kenapa sekarang malah dia sendiri yang memilih untuk mengacuhkan filmnya demi menghujaniku dengan pertanyaan random seperti ini?
akhirnya aku memiringkan kepalaku untuk menatap jihoon sejenak sebelum menjawab, "tetep gembul."
lalu detik berikutnya aku kembali meluruskan pandanganku ke arah layar laptop.
"aku diet aja kali ya?"
aku tidak yakin apakah dia berbicara padaku atau dirinya sendiri, tapi itu cukup mengejutkan sehingga berhasil menyita seluruh perhatianku. jihoon yang dikenal tidak bisa hidup selama 1 jam tanpa makanan itu memutuskan untuk diet karena kukatai gembul?
"jangan."
"kenapa jangan?"
"nanti kamu ga gembul lagi," kataku serius.
"tapi aku baca di google kalo cewe-"
"ga suka sama cowo gembul?" potongku.
jihoon mengangguk.
"ya biarin ih. itu cewe lain, bukan aku. otomatis beda selera dong, jihoon."
"kamu kan juga cewe," bantahnya.
"gini ya, mungkin kedengeran mainstream tapi aku suka kamu apa adanya. dan tbh jihoon yang gembul kaya sekarang gini menurut aku itu imut. jadi please jangan maksain berubah jadi sesuatu yang ga nyaman buat diri kamu sendiri."
hening. kalau aku sudah mengatakan kalimat panjang lebar begini, dia dijamin tidak akan berani membantah.
"liat tuh. walopun muka si deadpool udah ancur gitu, cewenya tetep ga ninggalin dia kan? yang namanya cinta itu ga mandang fisik," aku melanjutkan.
ya iyalah boi, orang ryan reinolds aslinya ganteng.
"iya juga ya. mana cewenya cantik gitu."
"siapa? vanessa? cantikan aku kali," celetukku asal-asalan.
"iya, cantikan kamu."
duarrr!
"park jihoon! siapa yang ngajarin kamu jadi cowo tukang ngalus gini?" aku menyerang jihoon pada bagian pipi dan menguyel-uyelnya.
"heh, lepas! nanti pipi aku tambah melar!"
"never!"
"lepasin ga? atau aku cium?" ancamnya sambil menahan tanganku.
"like i said before, never!"
aku mengira jihoon benar-benar akan menciumku mengingat dia adalah tipe lelaki yang menyukai skinship semacam itu. tapi nyatanya yang dia lakukan adalah menjejalkan cheetos ke dalam mulutku, menggantikan bibirnya.
mau tidak mau, aku mengunyahnya. "loh ga jadi cium?"
jihoon menggelengkan kepalanya lucu. "jangan, nanti keterusan. sayang ini filmnya ga ada yang nonton."