Voodoo (2)

4.1K 378 125
                                    

Malam~malam Renata mengetuk pintu kamar Valen sambil menenteng gulingnya.

Begitu pintu kamar terbuka, Renata langsung bertanya to the point.

"Tuan Kecil aku tidur disini ya malam ini? Perasaanku ga enak banget, seakan ada sesuatu yang akan terjadi! Ehmm, bersamamu membuatku tidurku bisa lelap.." ucap Renata sambil memilin~milin gulingnya.

Renata udah merasa pasti Tuan Kecilnya bakal menolaknya secara halus, tapi usaha dulu gapapa kan? Siapa tau setelah dibujuk bakal diijinin...

Makanya dia jadi melongo saat tanpa bicara sepatah katapun, Tuan Kecil membuka pintu kamarnya lebar~lebar.

"Masuklah Re.." kata Valen menyadarkan Renata yang malah berdiri bengong.

"Iya iya.." jawab Renata rada grogi.

Kamar Tuan Kecilnya terlihat rapi dan bersih seperti biasanya juga wangi.
Sprei di ranjangnya bahkan tertata sangat mulus seperti tak pernah ada yang nidurin. Jangan~jangan Tuan Kecilnya tidur bergantung terbalik seperti kelelawar pikir Renata usil.

Valen tersenyum geli mengetahui pemikiran Renata..

"Kami tidur seperti manusia biasa Rere, bukan seperti kelelawar. Itu juga kalau kami ingin tidur saja."

"Ah ya..kalian memang tak butuh tidur ya. Jadi tidur itu berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. Ih, enak bener," ucap Renata iri.

"Jangan melihat sesuatu dari satu sisi saja.. setelah tahu semuanya mungkin kau akan bersyukur bisa menjadi manusia biasa saja," kata Valen lembut sambil ngacak poni Renata.

Renata membalikkan tubuhnya membelakangi kasur, lalu dengan gaya lebaynya dia membanting tubuhnya kearah kasur.

"Ah nyamannya," desisnya sambil meluk guling yang dibawanya.

"Aku tau di sini gak ada guling. Aku gak bisa tidur tanpa guling, Tuan Kecil. Seperti apakah gayamu saat tidur? Apakah rapi seperti posisi mayat dalam peti matinya?"tanya Renata kepo.

"Mungkin kurang lebih seperti itulah," jawab Valen polos.

"Ah membosankan banget. Tuan Kecil, ayo praktekin gaya tidurmu."
Renata menepuk ranjang di sisi sebelahnya.

Ngeliat Valen diam aja, Renata yang mengambil inisiatif dengan menarik tangan Tuan Kecilnya.

Perlahan~lahan Valen merebahkan dirinya di samping Renata. Gaya tidurnya rapi dengan kedua tangan terlipat diatas perutnya.

Tidak membosankan seperti bayangan Renata sebelumnya, Tuan Kecilnya nampak indah dan suci...

Dasar Renata usil.. dia malahan mengusik keindahan didepannya itu..

"Tuan Kecil gaya tidurmu teelihat indah di mataku...namun lebih sempurna bila dilengkapi ini.."

Dia menaruh gulingnya diatas tubuh Valen dan memaksa tangan Valen untuk melukin guling itu..

"Juga lebih manusiawi kalo kubeginiin," cetus Renata usil.

Ia tidur menyamping menghadap Valen dan memakai tubuh cowok itu sebagai gulingnya.

Renata menengadah untuk ngeliat wajah Valen... sang malaikat itu terlihat bingung mo bersikap gimana..

"Apakah kau merasa nyaman?"tanya Renata sambil terus menatap manik biru Valen.

"Sejujurnya... kurang nyaman.. entahlah, aku..."

Renata mengambil guling yang ada diantara mereka.. hingga kini tubuhnya menempel pada Tuan Kecilnya tanpa ada pembatas diantara mereka.

07. FALLEN ANGELS  (Sekuel 'When Cupid Meet King of Devil')  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang