02 ☀ Apes

186K 15.9K 1.6K
                                    


"Kamu mau bawa aku kemana?"

Dengan senyuman yang tetap sama, Gusti menjawab,

"Ke penghulu. Mau kan?"

Lagi-lagi Ira membulatkan mata mendengar jawaban Gusti.

Dih! apaan sih ini orang? Fix gila ini sih. batin Ira.

Ira menatap risih Gusti yang tersenyum di depannya. Dari tampangnya Gusti memang seperti orang bodoh yang tidak tahu malu. Kalau di kelas mungkin Gusti mirip dengan Dika, salah satu teman Ira yang suka sekali ngegombalin perempuan, namun Gusti sedikit berbeda. Dika masih memilih kepada siapa ia akan bergenit ria, tapi Gusti? Baru kali ini ia bertemu dengan orang aneh yang suka asal bicara seperti Gusti.

"Serius Gusti! Kamu mau bawa aku ke mana? Aku pulang nih!"

"Ke penghulu." jawab Gusti.

Ira memutar bola mata malas untuk kesekian kali dan berjalan melewati Gusti, namun dengan cepat Gusti menahannya.

"Bercanda." Gusti terkekeh, "ke kantin yuk sebentar?

"Yaudah, tapi gak pake lama!"

"Sip bos!!" Gusti hormat.

Setelahnya mereka berdua berjalan menuju kantin. Siang itu Kantin tidak terlalu ramai, mungkin karena hari pertama masuk setelah libur semester, jadi beberapa murid masih belum bisa move on dari kegiatannya di rumah.

Gusti mengajak Ira untuk duduk di dekat pohon. Setelah Ira duduk, cowok bersenyum manis itu pergi meinggalkan Ira untuk sesaat. Ira tidak peduli dan tidak mau peduli dengan Gusti, yang ia pedulikan saat ini adalah acara kesayangannya Produce 101 season 2 yang akan habis jika ia berlama-lama di sini.

Tidak lama kemudian Gusti kembali sambil membawa dua botol air mineral yang ia lempar-lemparkan ke atas. Ira menoleh, kini ia melihat seseorang yang tingkahnya menyerupai monyet sirkus sedang mendekat sambi melempar kedua botol yang ia bawa.

"Lama ya? maaf nih udah bikin kamu kangen."

Ira mengernyitkan dahi, "Dih! pede banget!"

Gusti terkekeh, setelahnya ia memberikan salah satu botol yang ia pegang kepada Ira.

"Ini buat kamu."

"Gak usah."

"Gak apa-apa. Air putih bagus buat kesehatan kamu."

Ira melirik Gusti, cowok itu seperti tidak lelah melengkungkan bibirnya seperti itu. Ira jadi berpikir apa Gusti akan tetap tersenyum kalau sedang tertidur.

Gadis berambut poni itu meraih botol yang Gusti berikan dan membuka tutupnya, kemudian ia meminum air itu dengan wajah sangat bad mood.

"Gimana enak kan?" tanya Gusti.

Ira mengangguk asal.

"Ya jelas enak. Aku kan ngutang."

Seketika Ira tersedak.

Gusti ikut terkejut ketika melihat Ira tersedak, "Loh kamu kenapa?"

Ira terbatuk, ia benar-benar terkejut mendengar ucapan Gusti. Ia tidak mengerti bagaimana bisa Gusti memberikannya air mineral hasil hutang seperti ini. Kalau ia tidak punya uang seharusnya ia tidak perlu memberikannya air.

Bikin malu aja.

Gila! Bener-bener gila ini cowok. pikir Ira.

Gusti yang panik langsung duduk dan menepuk punggung Ira.

"Pelan-pelang dong. Semangat banget sih minum air pemberian aku."

Ira menoleh, "kamu bayar dulu sana!"

GUSTIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang