Dear MacBook,
Oke! Gue jadi kayak anak-anak baper yang suka nulis sesuatu di sebuah kertas, tapi yang harus di inget gue nulisnya di MacBook! Bukan di kertas!
Oke, gue udah mulai banyak bacot, yang pasti intinya gue kesel sama bokap karena dia gak pernah anggep gue kayak anaknya sendiri! gue kesel sama bokap karena dia selalu bandingin gue sama dua kembaran gue.
Selain itu ada hal lain yang bikin gue semakin yakin kalau bokap emang gak sayang gue, dan itu adalah....
GUE BUKAN ANAK KANDUNGNYA!
Athlas membulatkan mata dramatis sambil menatap layar MacBooknya, seakan-akan tulisan yang sedang ia ketik saat ini adalah sebuah novel fiksi remaja. Untuk sesaat ia terkekeh, kemudian jari-jari tangannya kembali beradu dengan keyboard.
Ada beberapa faktor yang membuat gue berpikir gue bukan anak papa dan mama.
1. Fisik gue yang beda dari Athalan dan Athilla. Mereka berdua itu mirip dan real kembar, emang beda mata aja, tapi seenggaknya ada kesamaan di antara mereka berdua.
2. Rambut gue yang beda sendiri. oke! Ini gak penting, tapi bagi gue ini sesuatu yang sangat mencolok. Athalan dan Athilla punya rambut pirang, sedangkan gue punya rambut coklat! Itu membuktikan kalau gue bukan kembaran dari mereka berdua.
3. Otak gue yang jauh lebih bebel dari mereka berdua. Seceroboh-cerobohnya Athilla yang suka pecahin piring mama, otak dia gak se-bebel otak gue, otak dia masih encer. Sementara gue? gue nurun siapa? Mama pinter, papa apa lagi!
4. Papa selalu bedain gue sama Athalan dan Athilla. Entah itu makanan, sekolah, dan yang lainnya. Athalan dan Athilla sekolah di SMA papa dan mama sekolah dulu, sedangkan gue di sekolahin di sekolah negeri. Emang sih sekolah gue elit juga, tapi kenapa papa sama mama sekolahin gue di sekolah yang beda sama kembaran gue?
Faktor-faktor itu yang meyakinkan kalau gue bukan anak kandung papa dan mama. Oke! gua udah banyak nih ngetiknya, satu lagi pertanyaan yang ada di kepala gue saat ini dan masih belum terungkapkan adalah...
SIAPA ORANG TUA KANDUNG GUE?
"Anjay!" seru Athlas menepuk meja belajarnya sambil terkekeh sendiri, "berbakat dah gue jadi penulis."
Anak itu memang sedang kesal dengan Papanya dan sedang badmood karena ia selalu di marahi setiap pulang sekolah, namun Athlas dengan mudah bisa mengendalikan moodnya hanya dengan menulis sesuatu di MacBooknya. Entah sejak kapan ia mulai suka menulis sesuatu di MacBook yang pasti ia merasa lega jika sudah meluapkan semua yang ia rasakan di MacBook tersebut. Meskipun tergolong anak yang ribet dan banyak bicara, Athlas tidak terlalu suka banyak bercerita tentang apa yang ia rasakan, jika ia bisa pendam sendiri ia lebih memilih melakukan hal itu, jika sudah kesal hanya MacBook yang bisa memahaminya.
Tidak lupa ia membuka webcam nya dan selfie sendirian. Sebagai tanda kalau hari ini ia sudah menulis sesuatu dan memasukkan foto itu ke dalam lampiran notenya.
"Sip! Gue ganteng banget!"
-Athlas-
BALIK LAGI!!! YA ALLAH AKU GAGAL MOVE ON YA ALLAH!!!!
Bukan gagal move on deh, cuma kepikiran aja ini cerita kayaknya (menurut aku sih) bakalan bagus dan penuh makna, gak sekedar cinta-cintaan aja. Hmmmm...mungkin aku akan update dua cerita hehehe Jangan tinggalin GUSTIRA loh wkwkw. Dah ya? gak bisa omong panjang lebar lagi, semoga suka 😊😊😊
Enjoy with my new story🌙
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHLAS
Novela JuvenilMemiliki ciri fisik yang berbeda dari kedua kembaran lainnya, Athlas Naluna Megantara, merasa bahwa dirinya bukanlah anak dari Nakula dan Aluna, di tambah lagi sikap Nakula yang selalu seenaknya dan membedakannya dengan Athalan dan Athilla membuat A...