Kriiiiingggg' suara alarm terdengar sangat nyaring membuat Ali terbangun dari tidurnya mencoba mengumpulkan kesadarannya lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk.
"Mimpi apa aku semalam? Aneh sekali"Gumam Ali pelan. Tanpa
membuang waktu lagi, Ali beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu Ali pun mengambil Air wudhu untuk menjakankan kewajibannya shalat shubuh.***
Hari ini adalah hari pertama Ali bekerja sebagai salah satu guru di sekolah SMA GARUDA. Walaupun sebenarnya Ali masih kuliah, namun Ali memilih untuk sambil bekerja karna alasan ingin mandiri. Selain itu juga, Ali ingin membantu Kaia, kakaknya yang bekerja keras demi menghidupkan keluarganya terlebih Ibunya yang memang sering sakit-sakitan. Semenjak kepergian sang Ayah, Kaia lah yang menjadi tulang punggung keluarganya, maka dari itu Ali tak ingin terus-menerus membiarkan kakaknya lelah sendirian.
***
Kaia menghembuskan nafas lega karna baru saja selesai membuatkan sarapan untuknya, Ali dan Ibunya.
"Pagi kak" Sapa Ali yang baru saja datang menghampiri Kaia diruang makan.
"Pagi" Kaia balik menyapa seraya tersenyum.
Ali menarik salah satu kursi lalu menduduki kursi itu dan menatap nasi goreng yang baru saja dibuatkan Kaia.
"Sarapan duluan ya Li, kakak mau nganterin sarapan buat Ibu ke kamarnya" Ujar Kaia seraya mengambil satu piring nasi goreng yang sudah ia siapkan untuk Ibunya.
"Ibu masih sakit?" Tanya Ali yang tadinya ingin menyuapkan makanannya kini ia urungkan.
"Iya Li, masih belum ada perubahan" Jawab Kaia dengan wajah sedihnya.
"Baiklah. Jika besok Ibu masih seperti ini, kita bawa Ibu ke rumah sakit" Kaia mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan adiknya itu. Setelah itu, Kaia pun berlalu menuju kamar Ibunya.
***
Kini Ali sudah mulai mengajar. Walaupun belum banyak ilmu yang ia dapat, tapi setidaknya ia bisa membagikan ilmu yang sudah ia dapatkan kepada oranglain. Tentu rasanya sangat menyenangkan.
Ditengah-tengah kesibukan Ali yang sedang menjelaskan pelajaran yang ia sampaikan. Tiba-tiba saja seorang gadis mungil memasuki kelas itu dengan nafas ter-engah-engah. Sontak Ali termasuk semua murid dikelas itu melirik kearah gadis tersebut.
"Maaf pak saya telat" Ucap gadis itu dengan susah payah mengatur nafasnya. Kemudian menatap Ali.
"Bapak guru baru ya? Perkenalkan nama saya Prilly Latuconsina pak. Murid paling cantik" Ucap gadis itu memperkenalkam dirinya. Namun Ali tetap terdiam memperhatikan wajah gadis itu dengan seksama seolah ia pernah melihat gadis ini sebelumnya.
"Gadis ini? Mirip sekali dengan gadis yang berada di mimpiku semalam" Gumam Ali dalam hatinya.
"Helow? Pak? Kenapa diem?" Tanya Gadis yang bernama Prilly itu.
"Okey, kalo gitu saya mau duduk ditempat saya" Lanjutnya. Baru satu langkah kakinya melangkah, Ali langsung mencegahnya dengan cara menggenggam pergelangan tangan kirinya. Sontak gadis itu kembali menatap Ali.
"Apa kamu tidak tahu, kamu telat memasuki kelas" Ucap Ali datar.
"Ya saya tau" Jawab Prilly santai seraya memainkan kuku-kukunya yang panjang berkutek biru itu.
"Kamu telat 20 menit setelah pelajaran dimulai. Itu pertanda bahwa kamu harus menerima hukuman"
"Cuma telat 20 menit. Lagian saya emang terbiasa seperti ini" Ucap Prilly sekenanya membuat Ali menatap gadis itu heran. Mengapa sikapnya sangat berbeda dengan gadis yang berada dimimpinya. Tapi, wajahnya terlihat sangat mirip.
"20 menit adalah waktu yang harus kamu hargai. 20 menit yang seharusnya kamu sudah mendapatkan pelajaran dari saya, justru kamu tidak mendapatkan apapun dalam waktu 20 menit itu. Terbuang sia-sia dan tidak berguna!"
"Oke. Sekarang katakan, hukuman apa yang harus saya terima?" Tanya Prilly akhirnya.
"Apa yang menjadi alasan sehingga kamu telat memasuki kelas?" Tanya Ali dengan wajah yang datar tanpa ekspresi apapun.
"Apa kamu tidak tahu jam berapa pelajaran dimulai?!"
"Dan kenapa saat memasuki kelas kamu terlihat begitu santai? Seolah tidak pernah melakukan kesalahan"
"Dan apa kamu tahu? Bahwa kamu sudah mengabaikan 20 menit itu dengan sia-sia!"
"Okey, udah selesai ngocehnya? Tadi saya tanya hukuman apa yang harus saya terima pak? Kenapa bapak malah tanya-tanya dan memarahi saya?! Guru yang lain saja tidak pernah memarahi saya seperti bapak!"
"Saya tidak memarahimu. Saya hanya memperingatimu supaya tidak melakukan kesalahan lagi. Dan kamu harus menebus waktu 20 menit kamu yang terbuang sia-sia itu!"
"Bagaimana caranya?"
"Selesaikan tugas Biologi dibuku LKS mu sampai halaman terakhir dalam waktu 10 menit"
"What?!!"
"Silahkan kerjakan! Jangan sampai waktu 10 menitmu terbuang kembali dengan sia-sia!" Gadis itu terlihat menghela nafas berat kemudian berjalan kearah tempat duduknya lalu mengambil buku dan alat tulisnya. Mulai mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru baru itu.
***
10 menit berlalu. Namun, Prilly terlihat begitu santai mengerjakan tugasnya. Padahal waktunya sudah habis dan melebihi dari 10 menit. Ali yang masih duduk dikursi paling depan menatap Prilly dengan tatapan santai namun tersirat kekecewaan didalamnya.
"Apa tugasmu sudah selesai?" Tanya Ali saat semua murid dikelas itu berhamburan keluar untuk beristirahat.
"Liat aja sendiri!" Jawab gadis itu dengan ketus. Kemudian Ali berjalan mendekat kearah gadis itu dan melihat buku LKS nya.
"Baru menyelesaikan halaman 26? Sementara tugasmu sampai halaman 50 Dan waktumu sudah habis. Ternyata kamu tidak bisa bergerak cepat dalam melakukan sesuatu"Ujar Ali tegas dengan ekspresi datarnya.
"Aku memang seperti itu!" Ketus gadis itu.
"Jika seperti ini bagaimana caranya kamu menghargai arti dibalik kata 'Satu Detik'?"
"Satu Detik?" Gumam gadis itu seraya mengernyitkan keningnya.
"Ya! Aku rasa besok akan ku tanyakan lagi arti 'Satu Detik' itu padamu"Ucap Ali seraya tersenyum miring.
"Apa maksudmu?"
"Pikirkan baik-baik. Pr untukmu gadis mungil" Jawab Ali tersenyum lembut kemudian berlalu meninggalkan gadis bernama Prilly itu.
"Heii siapa kau? Berani-beraninya memberiku pr tidak masuk akal seperti itu!" Teriak Prilly kesal menatap kearah Ali yang sudah tak terlihat lagi olehnya.
"Aaarrghh! Guru baru masa gitu!" Geram Prilly kemudian menghempaskan pulpen yang ia pegang dan berlalu pergi meninggalkan buku-buku dan alat tulisnya yang berserakan diatas mejanya.
Kembali di chapter-01:) gimana? Semoga menghibur ya dan jangan lupa vote dan komennya:')
![](https://img.wattpad.com/cover/116014658-288-k286752.jpg)