Sudah satu minggu lebih Prilly tidak melihat guru baru itu mengajar. Kemana sebenarnya guru itu? Kenapa tiba-tiba menghilang? Tiga kali berturut-turut Prilly membawa mamihnya ke sekolah untuk memarahi guru itu. Tapi, sial! Guru itu tak pernah mengajar lagi.
"Sial! Guru itu sangat menyebalkan! Mengajar hanya satu hari, membuat moodku hancur, kesal, dan marah. Setelah itu dia menghilang begitu saja! Membuatku benar-benar ingin menenggelamkannya sekarang juga!"Gerutu Prilly kesal, kakinya terus melangkah dengan pelan. Karena kesal tanpa sengaja ia melihat sebuah kaleng bekas minuman didepannya, kemudian ia langsung menendang kaleng itu hingga terpental.
Tuk'
"Aww!"
Tanpa Prilly ketahui ternyata kaleng yang ditendang Prilly terkena dahi Ali yang sedang berjalan tidak jauh dari arah Prilly. Namun Prilly tidak menyadari itu, ia terus saja berjalan dengan sangat lesu.
Ali mengambil kaleng itu seraya memegang dahinya yang terasa sakit.
"Kerjaan siapa nih?"Gumam Ali. Matanya mencari-cari siapa pemilik kaleng itu. Dan....
"Oooohh pasti kerjaannya dia.."Lanjutnya saat melihat Prilly yang tak jauh darinya. Ali langsung menghampiri dengan tangannya membawa kaleng itu.
Prilly terkejut sama melihat Ali yang kini berdiri disampingnya.
"Pak Guru?"Panggil Prilly pelan. Ali tersenyum kecil kearah Prilly.
"Ini? Pasti kamu yang lempar kaleng ini?! Iyakan!"Ucap Ali menunjukkan kaleng ditangannya.
"Eehh..euumm..en..engga..bukan aku"Jawab Prilly gelalapan karena ia tidak tau ternyata tendangan kalengnya kena sasaran. Dan sasarannya adalah.... Guru baru itu!
"Ck! Masih mau ngelak? sudah jelas dari gaya bicara kamu yang gugup sudah menjawab semuanya bahwa kamu yang melempar kaleng ini hingga terkena dahi saya!"
"Iih apaan sih? Lagian dahinya gak kenapa-napakan? Kenapa harus dipermasalahkan?!"
"Oke baiklah, tidak akan saya permasalahkan!"
"Gitu dong! Eehh bedewe Pak Guru kok baru ngajar lagi sih? Kemarin kemana aja Pak?"
"Bukan urusan kamu cantik! Sekarang saya tagih Pr kamu!"
"Pr? Pr apa?" Tanya Prilly yang sebenarnya ia hanya pura-pura lupa soal pr itu. Kenapa harus dipertanyakan lagi?
"Arti 'Satu Detik' sekarang coba katakan apa yang sudah kamu tau dari arti 'Satu Detik' itu?"
Kini Prilly benar-benar bingung harus menjawab apa? Sementara dirinya sama sekali tidak mengerti mengapa Ali memberikannya pr seperti itu?
Teng teng teng. Terdengar suara bel yang begitu nyaring membuat Prilly menghela nafas lega karena akan terhindar dari pertanyaan Ali.
"Eh udah bel aja. Yaudah Pak saya masuk kelas dulu ya. Bye bye"
***
Waktu terasa begitu cepat. Bel pulang pun sudah terdengar membuat seluruh murid sekolah termasuk Prilly berhamburan menuju rumahnya masing-masing.
Prilly berjalan dengan santai sesekali mulutnya mengikuti lirik lagu yang sedang ia dengar melalui earphone-nya.
"Getaran iiiniii... Adaa... Saatku tau kau tak pernah menatap yang lebih dalaaaaam.. Selain hubungan iniiii.. Terjalin dengan tuluuus... Dalam sebutan sahabat hidup.."
"Prilly!"Teriakan seseorang dari arah belakang, membuat Prilly menghentika aksi menyanyinya. Ia menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya kebelakang dan ternyata yang memanggilnya adalaaaaahh....... Ali!
![](https://img.wattpad.com/cover/116014658-288-k286752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You
أدب الهواةBagaimana jika seorang Guru jatuh cinta pada muridnya?