And I said, Yes!

60 1 0
                                    

Tahu apa kamu tentang jarak? Jika pada akhirnya jaraklah yang bertekuk lutut, menyerah. Tahu apa kamu tentang rindu?  Jika Rindu pada akhirnya akan mengawali temu dan kamu.
Dan kini, denganmu. Cukup.
- Papau -

Seoul, Korea Selatan

   Setelah Malaysia, akhirnya aku menginjakkan kakiku ke kota ini. Kota kedua di mana semua berawal dan kota di mana aku akan bertemu dengan kedua orang tua Kyuhyun dan Kakak Perempuannya, Cho Ahra. Sebelum bertemu mereka aku terlebih dahulu bertemu dengan manager-manager Kyuhyun, karena sore nanti akan diadakan press conference untuk menjelaskan yang terjadi di Malaysia. Tentu saja ini tentangku.

     "Kamu jangan gugup, aku yang akan diwawancarai kan? Aku sudah jelaskan kepada management tentang kita." Jelas Kyuhyun mencoba menenangkanku karena daritadi di ruang meeting ini aku mondar-mandir.

     "Tapi jika nanti kamu kehilangan fansmu bagaimana? Jika nanti mereka marah gimana?" Tanyaku masih takut. ELF adalah fans yang sangat kompak setahuku, mereka benar-benar cinta sejati Super Junior dari awal hingga akhir.

    "Sayang, tenanglah. Kita bisa lewati ini sama-sama dan tolong angkat telponnya, daritadi berdering ponselmu." Kata Kyuhyn mengeluarkan Smartphoneku yang dan aku meraihnya. Melihat foto Bos serta kakak angkatku, Kak Dylan memenuhi layarnya. Aku mengangkatnya dan detik berikutnya aku harus menjauhkan ponsel itu dari telingaku.

    "Alina!!!!! Project belum selesai kenapa malah pergi?" Tanya Kak Dylan sambil berteriak sepertinya dia lupa kalo aku tidaklah tuli.

    "Cutiku masih ada sepuluh hari, Kak. Aku masih mengerjakannya mobile kok dibantu Fanny." Jawabku.

     "Tanggung jawabmu mana, dek? Aku tahu kamu adikku, tapi ini pekerjaan dan tolong profesional ya. Jangan seenaknya ambil cuti kalau aku saja belum menyetujuinya."

     "Kak D, aku masih mengerjakannya. Aku akan kirim segera proposalnya dan semua activity untuk dua bulan kedepan."

    "Al, meeting dengan client ini penting lho.  Ini menyangkut kredibilitas kakak sebagai CEO untuk menghukum kamu. Surat peringatan pertama sudah ada di inbox email kamu."

   "Okey. It's okey kak, I get it."

    Aku meletakkan ponsel itu ke dalam tas. Kyuhyun menatapku meminta penjelasan karena ia sama sekali tidak mengerti apa yang aku bicarakan dengan Kak Dylan. Aku menggelengkan kepala, ini bukan saatnya menjelaskan apa yang terjadi denganku. Surat peringatan pertama dari kakakku sendiri, rasanya kenapa semenyesakkan ini? Bekerja di Digital Agency terbesar se-Indonesia, biasa menangani client-client dari berbagai perusahaan memang menjadikanku mendedikasikan waktuku untuk bekerja membantu usaha Kak Dylan. Bersama dengan calon istrinya Naomi Fukuzawa, Kak Dylan mengembangkan perusahaannya hingga ke pasar International dan akhirnya sukses besar seperti sekarang.

    Di sana aku bekerja sebagai Manager divisi Creative, yang kadang mengurusi masalah design, proposal, activity, content writer, sampai copywriter. Tapi, aku suka dengan pekerjaanku. Sampai Kyuhyun datang kembali ke dalam kehidupanku, meluluh lantahkan profesionalismeku dalam bekerja.

   "Kyu, 15 menit lagi. Waktunya siap-siap." Kata Manager Kim mengingatkan.

    "Aku mengerti." Jawab Kyuhyun. Sebelum ia keluar dari ruang meeting, ia menghampiriku berdiri tepat di depanku dan menatap mataku. Aku melihat kesungguhan di sana.

DAYDREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang