Move On

(12)

"Aku sadar hanya kamu yang ada saat masa masa tersulit ku"

Kadang semua orang yang biasanya berada di samping kita bisa pergi tanpa jejak saat masa masa sulit kita :")

Itu yang ngaku Teman :"v

"Eh maaf ga sengaja" aku merapihkan kertas kertas yabg berserakan
"Hati hati za"
"Eh.. Thank's ditho"
"Iya mau kemana?"
"Ke ruang guru"
"Perlu gua bantu?"
"Ga usah ditho thank's"
"Sama sama (:" ucap ditho sambil membawakan sebagian kertas kertas itu.

Percayalah sekeras apapun kamu menolaj dia akan tetap menjalan kan opini nya.
Jadi percuma saja beribu alasan di lontarkan dia memang mendengar kan tapi tidak memperduli kan. Tapi semua yang dia lakukan  sangat membantu ku jadi aku tidak merasa risih untuk sifat nya yang pemaksa (:

Aku terpaku melihat seseorang yang ada di ruang Bk.

Dia adalah orang yang sebelum nya belum pernah menginjak kan kakinya di ruang Bk karna bermasalah tapi kali ini... ?

"Ngapain za?"
"Dio kenapa?"
"Ga usah di pikirin bukan urusan lo juga kan?"
A EN JE A YE nyesek sih tapi ya gimana benar begitu ada nya.

Aku memang seharus nya tidak ingin terlalu tau untuk semua urusan nya.

Cobalah untuk tidak peduli,walau hanya PURA PURA :")

"Ini pak tugas nya" " iya simpan saja di meja"
Arah mata ku mengikuti suara omelan bu desta selaku guru piket.

"Za ayo ke kelas"
"Key kenapa yah dit?"
"Za ayolah coba sekali aja lo jangan terlalu mau tau atau lo yang harus nanggung untuk sesuatu yang ga lo lakuin. Coba deh za pikir lagi pernah ga key peduli sama lo bahkan untuk urusan hati lo dia ga peduli za. Dan yang harus lo lakuin ke dia pun sama buat ga peduli sama urusan dia. Ga semua urusan dia urusan lo juga. Dan ga semua masalah dia harus di libatin sama lo. Okey?"
Okey ditho bener.
Mungkin kadar keppo ku sudah meningkat berkali kali lipat jika sudah menyangkut mereka berdua.

°°°

Bel pulang sekolah telah membuat suasana sekolah ramai.

"Zaaaaa"
"Key? Ada apa? Kenapa nangis?"
"Za tolongin guaa"

Apa? Minta tolong? Pada ku?
Ga salah.

Jadi?

Ada apa?..