(16) Enam belas

20 4 0
                                    

"Jangan terlihat seperti orang yang paling terluka karna luka mu tak sebanding dengan aku"

Aku tidak pernah mau kamu merasakan luka yang dulu sempat ku rasakan. Tidak pernah.
Tapi jika kamu terlihat seperti satu satu nya yang paling terluka















Kamu salah.

Karna luka mu tak kan pernah sebanding dengan aku :")

Terlalu banyak goresan yang kamu buat,dari yang kecil hingga tak nampak sampai yang besar hingga berbekas. Ujung dari luka ku tetap lah luka.

Aku meninggalkan sebuah kisah perjuangan mendapat kan mu. Yang kamu anggap mentah dan tak berguna. Yang selalu kamu kesamping kan. Yang tak pernah kamu anggap. Dan yang selalu aku terima.

Memperjuang kan mu? Iya pernah aku lakukan

Tapi itu dulu.

Kenapa kamu terlambat untuk menyadari semua itu? Kenapa kamu kembali saat aku berhasil menyingkir kan mu dari posisi hati ku.

Aku tidak mau kembali membuka hati ku pada mu. Karna yang aku takut kan hanya satu,yaitu

Kamu kembali melakukan kesalahan yang bisa membuat ku membenci mu.

Mungkin lebih baik kita hanya menjadi TEMAN KECIL. Tidak lebih

Selama nya hanya sekedar itu :")

Jangan anggap lebih atau luka mu akan lebih pula.

"Hay za"
"Hay"
"Pulang sekolah kafe biasa yuk za" ajak dio
"Maaf dio aku ga bisa"
"Kenapa"
"Hmm"
"Okey za ga apa apa santai aja. Gua duluan ya.. Lain kali ga boleh nolak"

Datang seenak nya pergi pun semau nya.

Sejujur nya aku sangatt tidak ingin menolak. Tapi aku harus menjalankan target untuk berhasil menjauhi kamu. Selamanya? Mungkin. 

"Zaaaaa" suara panggilan khas ditho
"Hmm"
"Zaa kantin yuk"
"Mager"
"Elahh ayoo"
"Sendiri aja sana"
"Ahh ga asik lo"
"Udah tau ga asyik ngajakin yang lain aja sana"
"Lo kenapa.. Pms?"
"So tauu"
"Si dio ngomong apa sama lo"

Deg.

Selalu tau. Dan akan selalu begitu.

"Ditho" ucap ku lemah
"Kenapa?" nada suara ditho berubah menjadi sosok pendengar
"Menurut kamu aku jahat ga?"
"Engga. Jahat kenapa?"
"Atas sikap aku ke dio tadi"
" Jahat apa nya coba.. Engga kali"
"Aku takut nyesel"
"Lo ga akan nyesel percaya deh"

Yang aku takut kan adalah menyesali atas sikap ku sendiri. Aku takut menyesali ini selama nya. Membuat nya tak akan pernah kembali lagi pada ku kapan pun..

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang