Move On

(17) Aku ingin..

"Usaha ku tak akan usai sampai disini. Aku akan rebut hati mu! Lagi!!"

Adelio Orlando

Gua egois?!! Iya gua egoiss!!  Lo tau za. Ini semua gua lakuin buat Lo! Gua akan berusaha,gua akan lakuin apapun demi lo. Gua akan rebut hati lo Lagi. Karna lo seharus nya dengan gua. Bukan ditho atau yang lain nya.

Za gua janji. Gua ga akan nyianyian waktu lagi. Gua ga akan kecewa in lo lagi.. Gua janji.. Lo bisa pegang janji gua.

Karna janji gua saat ini,ga kaya janji buta gua dulu.

Gua nyesel za pernah acuhin lo. Gua nyesel za pernah nyakitin lo. Gua nyesel za pernah mengkesamping kan lo. Gua nyesel dengan berpura pura membenci lo,padahal saat itu hati gua tetap buat lo. Gua takut za.. Saat ini pun gua takut.

Gua takut kehilangan lo.

-Flashback-

"Lo mau ngapain naik motor gua?!" bentak dio  sepulang sekolah pada zia
"Bunda kamu kan yang bilang,aku sama kamu ga boleh jauh jauhan. Aku harus pulang bareng kamu"
"Lo tu siapa nya gua sih? Hah!"
Hening.

"Motor gua terlalu suci buat lo dudukin!!" sambung dio

Mata za berkaca kaca. Ucapan dio membuat hati nya terluka. Za berlari meninggalkan dio. Mengingat perkataan nya yang kasar. Hati nya terlalu tipis untuk menerima semua perkataan kasar dio.

"Cengeng!"
"Manja!!"
"Apa apa kata bunda apa apa kata bunda,bunda tu nyokap gua apa nyokap lo sih!"

Dio tetap saja menggerutu pada diri nya sendiri.

-flashback off-

Tolong maafin gua za. Atau mungkin gua terlalu hina untuk lo maafin.

Tidur malam ini tak nyenyak. Terpejam sebentar kembali teringat betapa jahat nya seorang dio yang selalu di bangga bangga kan oleh gadis mungil sebaik zia.

Gua rela malem ini ga tidur.
Apa yang harus gua lakuin buat nebus semua kesalahan gua.

Pasalnya dulu sampai sekarang gua tetap egois untuk diri gua sendiri.

Beda nya orang yang gua perjuangin sekarang bukan orang yang gua pertahanin dulu.

°°°°°
"Mana cewe kebangga an lo itu?" ledem ditho

Dio tidak menghiraukan. Dio tetap berjalan menelusuri koridor sekolah..

"Booming. Most wanted sekolah Sma bangsa putus dengan pujaan hati nya." ledek ditho dengan suara yang cukup lantang

"Lo apaan sih! Hah"
"Haha nyantaii bro"
"Lo tuh.."
"Haha jadi ini yang bikin lo inget lagi sama za" putus dio

Hening.

"Biasanya kalo diem jawaban nya iya"
"Diem lo! Apa si yang lo tau dari hidup gua! Jadi ga usah ikut campur"

Mereka berdua tidak tau,bahwa ada seseorang yang tersayat hati nya atas kenyataan itu..

Pahit bukan sebuah kenyataan. Lebih baik kita tidak tau sama sekali,dan terlihat biasa saja. Daripada kita tau semuanya tapi mencoba untuk tetap terlihat biasa saja walau ada luka yang ia coba untuk di tutupi.

Wanita pandai menyembunyi kan isi hati nya. Atau pria yang tak pernah bisa membaca isi hati wanita,yang sebenar nya tergambar jelas di mata nya.

Menangis? Membuat za terlihat lemah. Untuk kepura pura an yang terlalu lelah untuk di perankan. Tapi percayalah bahwa dia telah berusaha untuk tetap tegar,dalam setiap goresan luka yang tak berdarah. Karna luka itu dari dalam bukan dari luar yang dengan mudah kau lihat kasat mata.