Chapter 4

5 0 0
                                    

Hari Minggu adalah surga bagi Kaysha, karena dari tujuh hari hanya satu hari yang ia gunakan untuk istirahat total dari rutinitasnya sehari-hari. Walaupun Kaysha sudah bangun sejak subuh tadi, dan sudah melakukan olah raga ringan untuk merenggangkan otot-otot tubuhnya, saat ini yang Kaysha lakukan hanyalah bermalas-malasan di atas kasurnya sambil memainkan ponsel. Sebelum aktivitas favoritenya tersebut terganggu dengan kehadiran Keano. kakak laki-lakinya.

"Kay..."

Panggil Keano di balik pintu kamar Kaysha. Dengan malas Kaysha pun bangkit dari tempat tidur dan menghampiri pintu kamarnya, setelah pintu kamarnya ia buka, ia melihat kakaknya yang hanya memakai boxser serta kaos polos berwarna hitam sudah berdiri di sana.

"Apaan ?" Tanya Kaysha.

"Laptop lu di pake gak ? kalau engga, gua mau pinjem." Jawab Keano langsung menerobos masuk ke kamar Kaysha lalu mengambil laptop Kaysha dari atas kasur adiknya.

"Mua gua pake buat  nonton drama korea, emang laptop lu kemana ?"

"Laptop gua lagi di pake sama Zifa, jadi gua mau pake laptop lu."

"Lah dari kapan ada mba Zifa ?"

"Dari tiga puluh menit yang lalu, makannya jangan ngerem terus di kamar."

"Ih gua mau lanjutin drama korea kaaaa." Ucap Kaysha setelah menyadari kalau laptopnya sudah berpindah di tangan kakaknya.

"Nonton di tv aja sih, lu sambungin dari hape lu."

"Gak mau! lu pake laptop ayah aja sih kalau mau ngerjain gawean mah."

"Kalau laptop ayah kaga di pake sama ayah, gua kaga bakal pinjem laptop lu dodol." Ujar Keano.

"Pinjem punya Nino aja sana." Titah Kaysha tetap berusaha untuk mengembalikan laptopnya.

"Kaysha sayang, kakakmu ini mau lanjutin kerjaanya, dan lu cuma pake laptop ini buat nonton drakor doang. Lebih penting yang mana hah ?!"

"Ish!! Ya udah sana !! ganggu waktu tenang adenya aja !!" Ucap Kaysha kesal.

"Cie ngambek, mending lu turun setor muka ke calon kakak ipar lu." Titah Keano sambil berlalu pergi meninggalkan kamar Kaysha.

Kaysha kembali menutup pintu kamarnya sambil terus mendengus sebal karena ulah kakak laki-lakinya.

****

Nino pemuda berusia 24 tahun yang baru saja selesai lari pagi keliling komplek perumahannya sedang bersandar di bangku halaman rumahnya sambil menggenggam air mineral kemasan botol plastik. Ia melihat ke lantai dua rumah di depannya itu, ia tersenyum melihat sebuah bayangan wanita yang sedari tadi mondar-mandir tidak mau diam. Ia ambil batu kerikil yang ada di halaman rumahnya dan melemparkan batu itu ke jendela lantai dua depan rumahnya.

Tuk

Tepat sasaran ! Tapi sang penghuni ruangan itu tidak merespon. Saat ia akan melemparkan batu kerikil kembali, sebuah pesan datang di ponselnya.

Kaysha Aliani Chavali : Berisik !!!

Tawa Nino pun timbul, ternyata sang penghuni ruangan itu meresponnya melalui sebuah chat bukan menunjukkan wajahnya di balkon kamar. Bukannya membalas chat dari Kaysha, Nino malah kembali melemparkan batu kerikil ke jendela kamar Kaysha dan sebuah teriakan yang ia dengar dengan jelas di halaman rumahnya.

"BUNDAAAAAAAA NINO MECAHAIN KACA JENDELA KAAAAYYY !!!!"

Tak tertahankan akhirnya tawa Nino semakin pecah setelah mendengar Kaysha mengadu ke Bundanya yang sudah di pastikan kalau beliau sedang bergulat di dapur menyiapkan sarapan untuk keluarga Chavali. Nino masuk ke dalam rumahnya dan mencium pipi kanan mamahnya, setelah mamahnya menegur anak sulungnya itu untuk tidak membuat ulah pada Kaysha di pagi hari.

"Nino kamu tuh usil banget sih." Tegur mamahnya.

"Hahahahaha gak apa-apa usil ke Kaysha ini, Mah." Ujar Nino yang masih menyisakan tawanya.

"Masih pagi sayang, jangan bikin ulah deh." Ucap mamahnya kembali.

"Iya iya, tadi cuma say hi doang kok Mah, udah ah Nino mau mandi dulu ya Mah." Ucap Nino berlalu masuk ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.

****

July 15st, 2017

Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang