Prolog

10 0 0
                                    

Pukul 23:00 WIB

"Hahahaha mampus ! kena tipu muslihat cewe itu juga 'kan lo ?" Tawa Kaysha puas, sambil menatap layar ponselnya.

"Rese lo Kay !" Ucap seorang cowok yang wajahnya memenuhi layar ponsel Kaysha.

"Abis lo bego sih No, kan udah gua bilangin berulang kali, itu cewe tuh udah gak bener deketin lo. Masih aja lo ladenin." Ucap Kaysha yang masih senyam senyum menahan tawanya.

"Tau ah. Udah jangan dibahas lagi. Oh iya jadinya lu pindah hari apa ? Jadi masuk sekolah gua kan ?" Tanya Cowo di seberang sana, yang bernama lengkap Ariano Putrandi Wijaya.

"Mau banget lo satu sekolah sama gua ?"

"Enggak juga sih. Gua juga males sama lo. Enggak bebas gua nanti, pasti selalu lo buntutin kemana aja, kayak waktu SD"

"Sialan ! Gua enggak bakalan buntutin lo lagi. Malesin banget gua buntutin lo."

"Yakin ? Gua pegang loh omongan lo, awas aja kalau nanti buntutin gua lagi, gua jadiin pacar loh!"

"Ih ogah ! Kaga mau gua pacaran sama lo, udah tau busuk-busuknya lo kayak gimana." Ujar Kaysha sambil menggidik geli, membayangkan dirinya menjadi pacar Nino.

"Lah bagus dong kalau udah tau busuk-busuknya gua kayak gimana, dari pada tau busuknya belakangan. Galau seminggu lagi nanti."

"Bangke ! ARIANO PUTRANDI WIJAYA !!!!!!!!!!!" Teriak Kaysha di balik headsetnya.

Tok Tok Tok

"Kay tidur udah malam, biar besok pagi gak susah dibangunin !" Perintah bundanya di balik bilik pintu kamar anak gadisnya.

"Iya Bunda, ini juga mau tidur ko. Udahan Videocall nya sama Nino." Saut Kaysha di dalam kamar.

"Hahahahahaha Udah sana tidur." Ucap Nino di seberang sana.

"Iya. Good Night No."

"Good Night To Kay, mimpiin gua ya, biar mimpi lo indah." Ucap Nino sambil tersenyum sangat manis sekali, saking manisnya rasanya Kaysha ingin sekali mutilasi laki-laki itu. Andaikan mutilasi sahabat sendiri tidak dosa.

****

Bahagia anak SMA itu sederhana, sesederhana saat tahu guru terkiller yang mengajar pelajaran terkutuk itu. Matematika. tidak masuk, karena ada urusan mendadak. Setelah Fajar memberitahu berita penting itu ke teman-teman sekelasnya, sedetik kemudian kelas XII IPS 1 mulai ramai. Para cowok-cowok yang hobi membuat onar di kelas, langsung berkumpul di meja Alvin, entahlah apa yang mereka lakukan di sana. Dan para cewek-cewek langsung berkumpul dengan teman-teman satu gengnya, lalu mulailah bergosip.

Nino sendiri hanya diam di tempatnya, biasanya dia selalu ke kantin di jam kosong seperti ini, tapi karena malas alhasil dia hanya diam di kelas. Tidak ada teman ngobrol, karena teman sebangkunya. Adlan. tidak masuk karena sakit. Sebenarnya Nino bukan tipekal cowok cupu yang tidak punya teman. Hanya saja dia bukan tipekal cowok yang senang bergaul dengan cowok-cowok rusuh seperti Alvin. Bandel, ya Nino juga bandel, tapi bandelnya nino masih wajar. Dan Nino juga termasuk urutan kedua dari daftar pangeran sekolah. Banyak gadis-gadis SMA ini berlomba-lomba menjadi kekasihnya.

Nino mengeluarkan ponselnya dari saku celana seragamnya, lalu ia membuka applikasi Line nya dan mengirim chat ke akun Line bernama Kaysha.

Ariano Putrandi Wijaya : Kay lagi apa lo ?

Satu menit, dua menit, tiga menit telah berlalu, chat Nino belum juga di baca oleh pemilik akun Line itu. Lalu Nino terus mengirimkan sebuah pesan untuk kaysha.

Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang