Chapter 6

9 0 0
                                    

Disalah satu kantor Event Organizer yang sudah cukup memiliki nama di Ibukota, terlihat sangat sibuk. Divisi yang terlihat begitu sibuk melebihi kesibukkan dari divisi lainnya adalah Event Management, karena divisi inilah, divisi yang selalu membawa artis internasional dan lokal untuk bertemu dengan fans mereka di Tanah Air, sekaligus menjadi ajang promosi suatu produk yang terselip dalam acara dan itu harus sukses serta harus mencapai target.

"Woi anak acara udah ada yang hubungi pihak tiketing belum ?" Tanya Aryani sang ketua pelaksana.

"Ini baru mau dihubungi mba, kemarin server mereka sempat down."Jawab Arya sang ketua dari divisi acara.

"Sil hari ini posting soal tiket lagi ya, buat ingetin fans mereka." Titah Alvin.

"Ok siap vin." Ucap Sila sang admin online.

"Ar lu dipanggil bos ganteng, disuruh ke ruangannya." Ucap Syifa dari divisi akomodasi.

"Mampus gua belum siapin laporan hari ini." Ucap Aryani yang kelabakan karena lupa menyiapkan laporan progress hari ini.

"Mampus...Woi ini siapa yang pake akun twitter kemarin ?" Tanya Sila panik.

"Kenapa emangnya Sil ?" Tanya Radit.

"Ini ada yang ngirim pesan secara personal ke akun Add Miss Dot Han (@Ms.Han) dan isinya tuh nanyain kabar gitu."

"Lah kok bisa ?" Tanya Syifa

"Lu kali Sil salah akun." Ucap Arya

"Mana gua tau, gua baru buka akun kantor hari ini ya, kemarin pas gua posting soal tiket itu, langsung gua ganti lagi ke akun gua." Terang Sila.

"Lu gak pernah buka twitter kantor di hape orang gitu ? atau lu pernah coba minta tolong sama orang buat buka twitter kantor terus lu kasih id sama pasword nya ke orang itu ? Tanya Alvin.

"Gak sama sekali, yang pegang twitter kantor itu cuma gua, dan gua cuma buka akun itu di hape gua, tapi..." Jelas Sila sedikit bimbang untuk melanjutkan ucapannya.

"Tapi apa ?" Tanya Alvin lagi.

"Tapi yang tahu id sama pasword twitter kantor selain gua itu, Mba Tyas sama bos ganteng...Mba Tyas gak mungkin, dia itu selalu langsung log out kalau habis posting di situ dan selalu lupa sama paswordnya, jadi kalau dia mau posting selalu tanya ke gua paswordnya apa." Jelas Sila.

"Terus lu mau bilang itu kerjaannya bos ganteng ? Masa sih ?" Ucap Radit.

"Iya sih, soalnya gua tau juga mba Tyas gimana, dia itu anaknya pelupa banget, jangankan pasword twitter kantor, kadang pasword akun twitter pribadinya aja suka lupa...dan kandidatnya ya cuma bos ganteng, tapi masa sih ?" Ujar Aryani.

"Ya udah jangan di lanjutin Sil, biarin aja...Eh Ar masih disini ? itu Bos Ganteng udah nungguin lu itu di ruangannya." Ucap Arya.

****

Di ruangan kerjanya ia memperhatikan slide slide presentasi laporan mingguan yang dilakukan oleh salah satu karyawannya. Sebisa mungkin saat ini ia harus fokus walaupun yang sebenarnya pikirannya sedang bercabang kemana-mana.

"Kurang lebih seperti itu laporan mingguan saya Bos." Ucap Aryani gugup karena melihat ekspresi atasannya yang terlihat tidak fokus. Pasalnya presentasi laporan ini ia kerjakan secara ekspres beberapa menit setelah dia diberitahu rekannya bahwa atasannya menagih laporannya.

"Oh iya bagus, lanjutkan seperti rencana awal saat kita rapat saja ya." Ujar lelaki yang mendapat julukan Bos Ganteng oleh karyawannya.

"Baik Bos." Ucap Aryani setengah tidak percaya. Wanita ini sangat yakin kalau pikiran Bos nya ini sedang tidak ada ditempat.

"Oh iya, lain kali jangan diulangi lagi kamu membuat presentasi laporan secara ekspress seperti ini ya." Tegur laki-laki itu.

"Iya Bos maaf, saya benar-benar lupa dengan tanggung jawab saya kepada Bos, karena acara semakin dekat." Ucap Aryani menyesal dengan perbuatannya.

"Yasudah kamu kembali kerja lagi."

"Baik Bos."

Setelah kepergian karyawannya tersebut, laki-laki itu melonggarkan dasinya dan membuka kancing kerah kemejanya. Dengan gelisah ia melihat layar ponselnya. "Bodoh kenapa lu bales pakai akun kantor Linggar !!!" Rutuk laki-laki itu untuk dirinya sendiri.

Sedetik kemudian dia langsung bergulat dengan pikirannya sendiri. kalau ia balas pesan tersebut pakai akun kantor lagi, kantor akan heboh. tapi kalau ia balas pesan tersebut pakai akun pribadinya, apa mungkin si pengirim pesan itu akan membalas pesannya ? Saat Linggar masih bergulat dengan pikirannya, sebuah pesan baru datang pada akun kantornya.

"Hai! Wah miminnya kenal gua. Gua baik kok min, dan akan lebih baik lagi kalau mimin kirim tiket CNBlue yang festival secara cuma-cuma ke gua min hahahahaha."

Sebuah senyuman terukir di wajah Linggar setelah ia membaca balasan pesan tersebut. Dan tanpa berfikir untuk kedepannya, Linggar dengan cepat membalas pesan tersebut. Bodo amat kalau itu adalah akun official kantornya, yang penting dirinya bisa berkomunikasi kembali dengan wanita yang sangat ia rindukan selama ini.

****

Oct, 9th 2017

6st Story


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang