Irene mendengus karena sampai sekarang tak ada yang menjawab pertanyaannya. Rasa ingin pipisnya hilang berganti menjadi ingin kembali ke tempat duduknya.
"Lo mau ke mana?" Tanya Chanyeol lagi.
"Pulang" jawab Irene singkat.
"Ke mana?" Tanya D.O
Irene memutarkan bola matanya lalu menjawab kesal, "kuburan!, nonton konserlah. Buat apa coba gue di sini?"
"Lo tau siapa yang mau konser?" Suho menatap tajam Irene.
"Kalianlah. Kok malah nanya, udah ah. Gue mau pulang" Irene baru saja ingin membuka kenop pintu, namun pintu itu telah terputar dari luar.
"Kalo dia mau nonton kita. Kok kayak gak kenal ama EXO ya?" Gumam Xiumin di sertai anggukkan oleh member lain.
Seorang wanita gendut berambut pendek masuk ke dalam ruangan itu dengan wajah panik. Irene hanya melihatnya bingung, namun dirinya merasa itu penasaran.
"Gawat, stylist kalian mengalami kecelakaan dan untuk saat ini tidak ada cadangan baju yang kita bawa" ujar wanita itu panik.
"Tidak ada yang menggantikan?" tanya Lay.
"Sayangnya tidak-"
"Aku akan mengaturnya" Irene masuk kembali ke ruangan itu.
"Kenapa kau kembali?" Tanya Suho.
"C'mon. Temanku penggemar berat kalian, dia akan sangat kecewa jika kalian tidak tampil" jelas Irene.
"Kau seorang desainer atau stylist?" Tanya si wanita gendut.
"Bukan dua-duanya tapi aku mengetahui ke dua-duanya"
"Baiklah aku akan menunggu di luar, terserah padamu jika bisa. Konsep kali ini adalah bebas dan treendy" wanita gendut itu lalu melangkah keluar setelah berbicara.
"Apakah-"
"Jangan potong kalimatku, temanku akan panik jika aku meninggalkannya terlalu lama" Irene menghentikan kalimat Suho. Gadis itu lalu melangkahkan kakinya menuju ruangan pakaian dan masuk ke sana.
"Bisa ke sini?" Bicaranya sambil menyembulkan kepala. Satu persatu dari kumpulan pria tampan itu masuk ke dalam.
"Ku mulai dari Chanyeol. Karena temanya santai dan tentang hari, Chanyeol kau pakai saja ini" Irene memberikan jeans biru muda dan kaos berwarna biru tua dengan bahan dasar jaket.
Chanyeol menganggukkan kepalanya. Lalu membuka bajunya.
"Ku harap kau juga tak berganti celana di sini" Irene berkata dengan wajah datar.
Chanyeol menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan wajah menyengir lebar. Pria itu lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan.
Irene hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu ia mengatur pakaian yang lain.
"Selesai" ucapnya sambil menepuk-nepuk ke dua tangannya.
"Tunggu. Kau harus menunggu Sehun" ucap Kai sambil merapikan rambutnya.
"Sehun........?"
"Ya. Kami sudah menghubunginya dan dia belum datang" ucap Chanyeol.
"Lalu bagaimana sekarang?" Tanya Xiumin.
Irene berpikir sejenak lalu menjentikkan jarinya. "Kalian isi dulu dengan acara lain dan aku akan menunggu Sehun" ucap Irene memberi usul.
Seluruh member saling memandang, lalu satu persatu dari mereka menganggukkan kepalanya.
"Oke. Thanks untuk semuanya...."
"Irene" ucap Irene.
"Hanya Irene?" Tanya Lay.
"Aku tidak ingin kalian terkejut mendengar marga keluargaku" ucap Irene.
"Tentu tidak sebutkan saja" ucap Suho
"Irene Johyung" Irene menyebutkan nama lengkapnya.
"Wow!" Chanyeol membelalakkan matanya mendengar salah satu marga terkaya di dunia tersebut.
"Tuh kan terkejut" Irene memonyongkan bibirnya.
"Siapa bilang?" Tanya Chanyeol.
"Lo" Irene menunjuk Chanyeol memakai matanya.
"Emang ada gue bilang, wow aku terkejut. Kan cuma bilang Wow pake tanda seru" Chanyeol mencibir Irene, sontak yang lainnya ikut tertawa. Membuat gadis itu hanya mengangkat bahunya tak peduli.
"Lebih baik kalian masuk, eh jangan lupa kalian sebut nama Yena nanti. Yena Joon lengkapnya"
Suho membentuk jarinya OK di sertai anggukkan yang lain, lalu mereka melangkah menuju panggung. meninggalkan Irene sendirian.
Irene mendudukkan pantatnya ke sofa putih di dekat cermin sambil memperhatikan ruangaan itu.
10 menit berlalu dan Sehun belum juga datang.
Irene melangkahkan kakinya keluar ruangan. Mungkin saja Sehun berada di sekitar toilet atau ia baru sampai.
Tangannya bergerak membuka kenop pintu dan...Bruk!!
Matanya terbelalak melihat Sehun yang terjatuh di depan pintu samping Gedung.
"Bunuh.....bunuh saja....tolong" racau pria itu frustasi, perlahan ia berdiri di depan Irene dan memegang bahunya kuat hingga gadis itu kesakitan .
"Bunuh!!" Bentaknya kasar membuat Irene terkejut. Tangan gadis itu hampir saja bergerak ingin melepaskan cengkraman Sehun, namun Sehun tiba-tiba memeluknya lemah.
"Tolong...." bisiknya sendu.
"Gue akan nolongin lo" ucapnya pelan.
Irene mengangkat tangan kanan Sehub lalu mengalungkannya ke bahunya. Sedikit terhuyung begitu merasakan badan Sehun yang berat.
Perlahan gadis itu membawanya ke dalam ruangan tadi. Bau alkohol menguar dari badan Sehun, menandakan pria itu habis mabuk.
Irene mengeluarkan ponselnya, tangannya mengetikkan sesuatu dengan cepat dan mengirimkannya.
Sehun harus tampil. Atau ini akan menjadi tanda tanya besar fans, media dan pastinya....
Untuk SM Entertainment.
.
.
.
Aduh bebeb aku kenapa ya?😢😢😢. Sehun kenapa coba? Makanya ikuti terus....Jangan lupa bro Vomen ya😄
KAMU SEDANG MEMBACA
OOOHSEHUN (Me And EXO)
FanfictionBerawal karena tersesat saat mencari toilet, Irene malah menemukan ruangan para member EXO yang akan tampil konser. "Sumpah. Gue beneran sesat, dan entah kenapa kenapa mereka malahan heran pas gue nanya di mana letak toilet?" -Irene-