Irene membuka pintu rumahnya, beberapa pelayan yang bekerja di sana menundukkan kepala begitu melihat Irene masuk. Gadis itu melenggang sembari menatap rumahnya yang terasa hening.
Sebenarnya orang tuanya belum kembali. Tapi harus alasan apa lagi yang ia buat untuk pergi dari situ.
"Anda ingin makan nona?" tanya seorang pelayan yang menghampiri Irene. Irene menatap ramah ke arah Vina, pelayan rumahnya yang berwajah asli Eropa.
"Tidak Vina, aku sudah kenyang. Jika ada makanan di dapur kau makan saja" Irene tersenyum ke arah Vina sambil melepas sepatunya. Vina balik tersenyum, gadis itu menundukkan kepalanya lalu melangkah ingin menuju dapur.
"Vina" panggil Irene begitu mengingat sesuatu. Irene membuka tas belanjanya lalu menyerahkan sebuah bungkusan kepada Vina.
"Ini untuk Pieter kecil. Hadiah kecil dariku karena dia menang lomba kemarin" ucap Irene.
"Tapi nona ini-"
"Berikan saja. Buat ia senang" ucap Irene lalu berlalu dari hadapan gadis itu.
Vina tersenyum senang. Pieter-adiknya pasti akan senang menerima hadiah dari Irene. Keluarganya memang hidup dalam berkecukupan, bahkan bisa di bilang miskin. Untunglah ia bertemu dengan Irene di koridor rumah sakit, pada saat itu dirinya membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Irene pun membantu Vina, bahkan memberinya pekerjaan tetap. Tanpa Irene yang sering membantu mereka, entah bagaimana nasib Vina dan keluarganya sekarang.
Gadis itu kembali tersenyum lalu melangkah menuju dapur.
---MAE---
Irene langsung membaringkan diri setelah tiba di kamarnya. Mungkin dia akan mandi dahulu lalu tidur karena dirinya harus sekolah besok.
"Dasar gadis gila'
Matanya memanas begitu mengingat hal tadi. Bahkan jika itu hanya di dalam mimpi, Irene tak akan mau bertemu dengan Sehun.
Mungkin dia harus melupakan hal itu. Tidak mungkin dirinya akan bertemu lagi dengan para EXO, lagipula dia hanya bertemu beberapa saat. Tidak minta nomor telepon atau yang lainnya, catat : hanya bertemu saja.
Dan lagi mereka itu terkenal. Kesibukan mereka tentu membuat mereka tak akan mengingat Irene, kecuali Yena yang pastinya akan mendapat kontak ataupun yang lainnya dari EXO.
'Ah, lupakan Irene. lupakan, lupakan, lupakan' ucap gadis itu berulang-ulang dalam hati lalu menuju kamar mandi.
---MAE---
"Irene!"
Irene menolehkan wajahnya ke belakang.
"Lo semalam langsung tidur?" tanya Yena lalu merangkul bahu Irene.
"Gue ngantuk banget semalam. Jadi langsung tidur" jawab Irene.
"Cieee yang Ibu sama Ayahnya ada di rumah" Irene menyikutkan lengannya ke lengan Irene.
"Malam ada. Tapi pagi tadi pergi lagi. Katanya ada acara di butik Ibu" Irene mengerucutkan bibirnya agar Yena lebih percaya jika Ibu nya benar-benar pulang.
"Kayak biasa. Kirain bakal lama" ucap Yena turut prihatin dengan Irene.
"Eh, Gue semalem langsung dapat seluruh kontak member EXO! Dan parahnya lagi, Sehun itu ternyata gak sedingin yang gue bayangin. Begitu gue ngenalin diri, dia balas nyapa. Sumpah! seneng banget gue!!" Yena bicara kegirangan sampai tak sadar jika dirinya telah memeluk Irene erat.
"Sehun?" Irene mengerutkan keningnya.
"Iya. Sehun yang tampan itu lo. Yang sering gue tunjukkin masa lupa" Yena menyipitkan matanya sambil menatap Irene.
'Deg'
"Lo ngapain lIrene gue kayak gitu?" Irene menatap heran wajah Yena.
"Lo....lupa ya?"
"Ingat kok. Sengaja kayak gak ingat biar ada manis-manis nya gitu" Irene memeletkan lidahnya ke arah Yena.
Yena memajukan bibir depannya lalu memeriksa handponenya sambil berjalan menuju kelas mereka yang ada di lantai 2.
"Eh Ren" Celetuk Yena tiba-tiba.
"Apa?" tanya Irene.
"Mereka ngajak kita ngumpul"
"Siapa?" tanya Irene lalu melihat ke arah layar hp Yena.
"Chanyeol ama yang lain" Yena menunjukkan chattan nya ke pada Irene.
"Lo harus ikut, biar gue ada teman"
"Gak ah. Gue males"
'Ketemu Sehun' lanjut Irene dalam hati.
"Lo jahat Ren" Yena mencebikkan wajahnya.
"Ada siapa aja?" tanya Irene memastikan.
"Chanyeol, Xiumin, Kai, Baekhyun, Suho, D.O sama Chen. Sehun gak ikut karena ada acara. Ya.....padahal gue berharap bisa dekat ama Sehun" Yena menggembungkan pipinya.
"Gue ikut" ucap Irene.
"Beneran?!" Yena menjerit kegirangan.
Irene menganggukkan kepalanya lalu tersenyum ke arah Yena yang senang. Ia bahkan berteriak-teriak begitu memasuki kelas.
'Semoga dia beneran gak ada'
Irene meletakkan tasnya lalu menjawab beberapa sapaan siswa lain.
---MAE---
.
.
.
.
.
.
I'm comeback. Cieeee kayak EXO aja, lagu KoKoBop. Anjir abs nya Kai sumpah keren abis."Kok jadi cerita thor?" 😂
Oke tetap Voment ya
LV : ViEXO-L
KAMU SEDANG MEMBACA
OOOHSEHUN (Me And EXO)
FanfictionBerawal karena tersesat saat mencari toilet, Irene malah menemukan ruangan para member EXO yang akan tampil konser. "Sumpah. Gue beneran sesat, dan entah kenapa kenapa mereka malahan heran pas gue nanya di mana letak toilet?" -Irene-