MAE 3 - Pertengkaran

295 26 1
                                    

"Masuk saja, paman" ucap Irene lalu mengikuti langkah pria berbaju putih tersebut.

"Ada apa dengannya" tanya pria itu, Irene menjelaskan yang terjadi tadi. Pria yang di panggilnya paman itu mengangguk tanda ia mengerti.

"Dia mabuk berat, dan efeknya akan sangat menyakitkan jika bangun nanti. Paman akan memeriksanya dan memberi obat"

Irene mengangguk lalu duduk di salah satu kursi ruangan. Irene tadi memanggil dokter pribadi keluarganya, yang di panggilnya paman An. Matanya melirik ke arah Sehun yang terpejam, sesekali nafas pria itu terlihat berat seperti mengalami kesakitan.

"Kau berikan saja ini"

Suara paman An membuat Irene mengalihkan pandangannya. Tangannya terulur mengambil beberapa obat di tangan paman An.

"Langsung kuminumkan?" Tanyanya.

"Jangan, setelah bangun nanti. Aku memberinya beberapa aroma terapi. Sebentar lagi juga akan bangun" ucap paman An.

"Paman akan pergi?" Irene bertanya setelah melihat Paman An membereskan alat-alatnya.

"Ada urusan sedikit di RS. Paman bisa membatalkannya jika kau minta di temani"

"Ah tidak perlu paman, lagipula menolong orang lain adalah pekerjaan yang benar-benar penting. Irene akan menunggunya di sini"

"Baiklah, kalau begitu paman pergi dulu" paman An mengelus kepala Irene lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Irene membuka hp nya lalu melihat beberapa notif pesan dari Yena.

30 menit yang lalu....
"Irene kau dimana?"

31 menit yang lalu...
"Hei! Konsernya akan di mulai"

32 menit yang lalu... 
"Irene kau baik-baik saja?"

Baru saja
"Mungkin aku harus mengirim beberapa.."

Irene membelalakkan matanya lalu cepat-cepat membalas pesan Yona. Dia khawatir gadis itu akan benar-benr mengirim bodyguardnya.

"Aku baik, sedikit bersantai di dekat gedung. Kau tunggu saja, aku akan segera kembali"

"Ah baiklah, aku benar-benar khawatir. Tapi sepertinya aku akan pingsan di sini"

Irene mengernyit bingung. Apakah gadis itu sedang sakit?

"Kau sakit?"

"Tidak, tapi aku merasa akan segera pingsan!"

"Karena apa?"

"Kau tau, Chanyeol dan Kai membuka bajunya dan dia menyebut namaku tadi. Aku di suruh naik dan kau tau itu benar-benar----HEBAT!!!!"

Irene mengulas senyum. Tangannya bergerak ingin membalas pesan Yena yang-

"Siapa kau?" Suara berat itu mengintrupsinya, Irene mengangkat wajahnya dan menemukan Sehun yang terbaring setengah menyandar.

"Akhirnya kau bangun. Minum ini" ucapnya lalu memberikan beberapa pil.

"Aku bertanya siapa kau? Memasuki ruangan tanpa ijin dan tiba-tiba menyuruhku meminum ini. Atau jangan-jangan kau sasaeng fans" Ucapnya setengah membentak.

Irene hanya memasang wajah datar, berusaha untuk menahan emosinya.

"Ku harap kau akan ingat kondisimu yang datang, dengan keadaan mabuk berat" Irene mengambilkan botol minum di dekat meja di sebelahnya.

"Tunggu. Apa yang kau dengar?!" Ucap Sehun tajam.

"Aku?" Irene menunjuk dirinya. "Tak ada, kau langsung pingsan"

OOOHSEHUN (Me And EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang