MAE 5 - datang

270 22 0
                                    

"Lo pake make up coba"

Yena menelisik wajah Irene dalam.

"Bukannya gak mau, tapi gak suka. Pake make up itu ribet" Irene memonyongkan bibirnya.

"Terserah. Lagian lo udah cantik juga kok" ucap Yena sambil tersenyum.

"Baru nyadar?" Ucap Irene bangga, sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Terserah. Ayo pergi, Chanyeol ngajak ngumpul di kafe D.O" ucap Yena.

"Kafe D.O? Tidak di tempat lain?" Tanya Irene.

"Gapapa . Mungkin aja ada mama sama papanya gitu. Apalagi kalo Sehun gue-"

"Lo mau pergi atau cerita?" Irene membekap mulut Yena lalu melepaskannya.

Yena memutar bola matanya lalu mengikuti langkah Irene menuju motor ninja yang terparkir di depan rumah Irene. Keduanya sengaja tidak membawa mobil, alasannya ribet parkir. Lagipula Irene jago mengendarai motor besar kakaknya, jadi tak perlu khawatir tentang itu.

"Lo jangan ngebut ya?" Bisik Yena pelan.

"Gak bakal, kalo macet tapi" ucap Irene menyeringai. Sedangkan Yena mendengus pelan.

                           ---MAE---

"Tapi gue heran sama Sehun" celetuk Baekhyun sambil menoleh ke arah Xiumin.

"Heran kenapa?" Tanya Xiumin sembari melahap rotinya (bukan roti sobek ya, kalo itu makanan authornya😆)

"Dia kemarin marah-marah terus. Dan lagi, beberapa hari sebelum konser Sehun gak latihan sama sekali" jawab Baekhyun.

"Oh" Chanyeol tiba-tiba nyeletuk, membuat yang lain menoleh ke arahnya.

"Oh" Chanyeol tiba-tiba nyeletuk, membuat yang lain menoleh ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?" Tanya Chanyeol.

"Tidak, kenapa matamu merah?" Kai menyelidik wajah Chanyeol.

"Aku bermain game hingga malam, setelah menyadari hampir jam 11.00 aku ingin tidur. Tapi setelah itu aku merasa haus dan meminum air di samping ranjang namun aku tidak tau itu gelas kopi dan pada akhirnya aku baru mengantuk jam 05.00 pagi"

"Itu berarti kau bodoh" ucap Kai.

Chanyeol mengerucutkan bibirnya.

"Aku semalam kedinginan" cerita Suho.

"Itu tidak penting buatku" Chanyeol memajukan lidahnya ke arah Suho.

"Aku butuh solusi" ucap Suho lalu memukul pelan kepala Chanyeol.

"Carilah pacar" Saran Chen.

"Aku belum menemukannya. Andai saja ada wanita yang mau memelukku di malam hari" Suho menyentuh dadanya.

"Dasar jomblo" ucap Tao lalu menepuk belakang Suho keras.

"Baiklah kembali ke topik utama" ucap Lay.

"Irene dan Yena. Kenapa mereka belum datang?" Baekhyun melirik ke arah luar Kafe.

"Karena mereka belum sampai" ucap kris.

"Kau bodoh" sontak yang lainnya menyahuti jawaban Kris.

"Tapi untung kemarin ada Irene. Jika tidak kita akan kesulitan" ucap Xiumin.

"Ya. Ku pikir dia sasaeng Fans tapi ternyata--dia bahkan bersikap biasa terhadap kita" timpal D.O baru saja datang sambil membawa beberapa makanan. Ini memang Kafe miliknya.

"Ya. Dan aku lebih terkejut lagi setelah tau dia dan temannya adalah anak orang penting di Korea. Mereka terlihat seperti orang biasa"

"Karena itulah aku mengundang mereka ke sini"

Yang lainnya menganggukkan kepala mendengar ucapan Chanyeol.

"Di dalam?"

Baekhyun meletakkan telunjuknya di bibir setelah mendengar suara seorang perempuan.

"Sepertinya mereka akan datang"

"Ya. Aku melihatnya dari kaca di ujung ruangan itu" D.O menunjuk kaca di pojok ruangan yang memperlihatkan Irene dan Yena.

"Setelah lama aku sering ke sini kenapa aku baru tahu?" Chanyeol mengerutkan wajahnya.

"Karena kau cerdas" ucap yang lainnya serempak


OOOHSEHUN (Me And EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang