Love first sigh. Percayakah kamu?
Cinta pada pandangan pertama. Tapi kurasa hanya sedikit orang yang percaya cinta seperti itu. Aku juga tidak percaya. Biasanya saat pandangan kali pertama itu bukan cinta namanya, melainkan rasa kagum. Namun perhatikanlah bahwa ada kekuatan tersendiri di balik first sigh itu, kekuatan besar yang muncul ketika first sighnya berulang.Dan itulah mula aku mengenalnya, bahkan belum bisa dibilang mengenal hanya saja sering melihat, dan ternyata ada saja takdir hebat yang membuat pertemuan itu terus berulang.
Rumah kami berada pada arah yang sama dari rute sekolah. Dan itu cukup untuk membuat kami sering bertemu di dalam transportasi umum yang kami naiki. Hanya saja aku berpikir jika hanya sering bertemu seperti itu, kapan aku akan mengetahui namanya?
Dengan ide yang konyol. Ketika pertemuan itu terjadi lagi aku menuliskan namanya di tangan ku dengan tinta hitam yang kebetulan ku lihat jelas pada nametag yang ia kenakan. Aku menuliskan namanya secara perlahan dan membaca di dalam hati.
Dan seketika itu, aku tersenyum.Apakah kau akan mengabaikan sesuatu yang membuatmu tersenyum?
Aku pun berusaha.
Aku mencari tau banyak hal tentangnya setelah itu. Dan dari sanalah walaupun sedikit yang ku tau, aku telah mengenalnya.
Dia adalah seseorang yang mengagumkan ketika dia berjalan, pintar dan pendiam. Dan itu semua cukup membuat diriku untuk terus memikirkannya. Aku mendapatkan nomor handphonenya, mendapatkan nama sosmednya, dan juga berusaha untuk mendapatkan perhatiannya.
Aku menghubunginya untuk lebih mengenalnya, dan berharap dia akan merespon setiap pesan yang ku kirim padanya.
Kami hanya memiliki conversatian singkat yang ku ingat, kami hanya membicarakan hal-hal yang biasa saat perkenalan
menanyakan rumah
hobi
film kesukaan
apa yang sedang dilakukan
Hanya sebatas itu.
Tapi sayangnya bagiku semuanya tidak sebatas itu, semuanya berharga karna aku mulai berpikir..Bahwa aku menyukainya.