"Aku kontrak kamu selama satu atau dua bulan, bayarannya dua kali lipat dari gajimu di restoran. Setelah Mom selesai di operasi, kamu boleh kembali kerja. Aku janji akan selalu sopan dan jaga kamu baik-baik. Tugasmu cuma pura-pura jadi pacarku dan temenin Mom. Deal? Kalau kamu setuju, biar aku yang bicara ke keluargamu dan Bu Waty."
Aku menatap Roy sangsi. Lidahku terasa kelu dan tak tahu harus berkata apa. Tapi, tetap saja aku tersenyum melihat pria itu. Pagi-pagi dia datang dengan sweater abu-abu dan denim biru muda. Meski terlihat sedikit bayangan gelap di bawah matanya yang hijau kebiruan, itu sama sekali tidak mengurangi pesonanya. Mungkin sepanjang malam dia juga memikirkan rencana ini. Baiklah! Hanya satu atau dua bulan saja, sepertinya tidak ada ruginya!
"Dari mana kamu tahu gajiku?" Mataku menyipit, menemukan binar kegembiraan dalam bola mata pria itu.
"Kamu setuju?" bisiknya perlahan. "Tentu saja aku tahu. Bu Waty kan tanteku."
Aku tersenyum. Meski baru tahu dari gosip mulut ke mulut, setidaknya sekarang aku lebih percaya karena mendengarnya langsung dari mulut Roy sendiri.
"Tapi, kenapa kamu bule dan bu Waty Asia?"
"Nama keluargaku Wong. Bu Waty itu adik Dad. Aku memang banyak mewarisi kulit dan wajah Mom," ujar Roy tenang. "Bukan masalah besar, kan?" (Tentu ... sma sekali bukan masalah!)
"Oh, I see. Pantas saja kamu tahu banyak tentang aku, sampai bisa ke rumah segala!"
"Iya, tapi itu bukan alasan utamaku ke rumah kamu, darling!" Roy kembali tertawa renyah. "Hm ... aku ingin kenalan, ingin tau seperti apa keluargamu, dan ingin tahu lebih banyak tentang kamu."
Rasa panas kembali terasa menjalari kedua telinga dan wajahku.
"Hanya karena itu?" godaku. "Kurang masuk akal."
"Untuk sementara," jawab Roy sambil ikut tertawa dan mengacak rambutku.
Aku buru-buru mengalihkan pandangan, menutupi pipi yang memerah. Tanpa sengaja aku menatap sepasang remaja yang baru keluar dari tenda tukang mie ayam. Sang gadis hampir saja menabrak Roy. Untung saja pria itu segera membuka telapak tangannya di dada, menahan tubrukan. Lucunya, gantinya minta maaf, gadis itu mematung dengan mulut terbuka sebelum pemuda di sampingnya menarik tangannya. Aku juga akan sekaget itu kalau jadi dia!
Key tersenyum melihat tampang gadis itu. Wajahnya seolah sedang menebak apakah Roy masih manusia biasa dan bukan malaikat maut! Entah bagaimana jadinya kalau tampang seperti Roy jadi malaikat maut. Mungkin akan lebih banyak gadis yang daftar ke neraka!
"Key," bisik Roy, membuatku seperti tersengat sesuatu. "Kamu mau, kan?" tanya Roy lagi, berusaha memastikan.
"Ok. Nanti aku bicara sama Papa dan Mama," jawabku ragu. Walaupun Roy keponakan Bu Waty, Papa belum tentu setuju. Kecuali kalau kami betul-betul terlihat seperti sepasang kekasih. Lagipula, Roy tak mungkin berniat jahat. Bu Waty juga pasti bertanggung jawab bila terjada apa-apa denganku. Seandainya Roy sungguhan jadi pacarku, mungkin aku yang akan memohon pada Papa tanpa ragu. Kalaupun pria itu malaikat maut, aku bersedia jadi peri gigi yang menemaninya berkeliling.
"Ok kalau begitu. Sebaiknya jangan ada yang tahu perjanjian kita, supaya nggak keceplosan. Mulai sekarang, semua orang harus tahu kalau kita memang pacaran. Setuju?"
Aku mengangguk. Sebenarnya ini seperti praebtanas, atau prapacaran. Pacaran percobaan begitu kali, ya! Kalau Roy memang menyukaiku, tentu tidak perlu pura-pura. Aku pasti bersedia jadi kekasihnya meski tidak dibayar. Kalau memang suka, kenapa tidak pacaran sungguhan saja?
Roy membukakan pintu kedai. Aku berusaha tersenyum meski canggung. Bagaimana tidak? Sejak tadi Roy menggenggam tanganku, seolah membuat pengumuman ke seluruh dunia kalau kami sekarng pacaran. Bahkan saat akan berbelok ke ruangan Bu Waty, dia sempat merangkulku sekilas, membuat Mey dan Vina menatap tanpa berkedip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With The Prince (Completed On Platform KUBACA)
ChickLitMemiliki keinginan dan impian itu bukan dosa. Tapi, untuk sebuah keinginan besar, tentu ada pengorbanan yang besar juga! Mendahulukan kepentingan orang banyak, serta mengorbankan diri demi kebahagiaan orang lain adalah salah satu jalan untuk mempero...